Hari hari berjalan seperti biasa. Untuk pasangan kekasih ini, mereka menjalani hari² dengan kemesraan. Dan terkadang ketika mereka bermesraan, tidak melihat tempat dan orang² sekitar.
Mungkin lebih tepatnya Freen. Dia semakin menunjukkan rasa cintanya pada Becky, entah itu di kantor maupun dimanapun.
Pernah Freen mencium Becky saat mereka berada di lift, dan disitu tidak hanya ada mereka melainkan ada karyawan juga. Untungnya para karyawan itu tidak melihat hal tidak senonoh yg boss nya itu lakukan
Karna kebucinan nya itu, Freen sempat di tegur oleh kekasihnya dan Freen bilang jika tidak akan mengulanginya lagi. Tapi ternyata itu tidak bertahan lama, karna nyatanya Freen tetap melakukan apapun yg ia mau. Sedangkan Becky hanya bisa pasrah dengan kelakukan kekasihnya ini
"Aku hanya tidak ingin kamu di nilai buruk oleh orang lain sayang. Kau harus tau aku mengatakan ini demi citra dan nama baikmu juga" ucap Becky yg memberikan pengertian pada Freen yg bersikeras akan melakukan kemesraan walaupun di depan umum
"Memangnya apa salahnya? Aku melakukan itu denganmu, kekasihku sendiri. Lagipula aku juga tidak melakukan hal yg tidak² bukan?"
"Huhh baiklah². Tapi jangan mencium ku di depan orang² begitu, aku malu"
"Jadi kau malu? Kamu malu karna aku cium?"
"Tidak bukan seperti itu"
"Yasudah jika kamu malu. Aku tidak akan mencium mu lagi. Kau boleh keluar dari ruangan ini. Aku banyak pekerjaan"
"Sayang, aku tida-"
Becky berusaha untuk membujuk kekasihnya ini. Kenapa jadi dia yg marah padahal Becky hanya mengatakan hal baik dan itu juga untuk Freen
Upaya yg Becky lakukan ternyata tidak mendapat respon yg baik dari Freen. Karna ia tidak ingin membuat masalah menjadi semakin keruh, Becky mengalah dan keluar dari ruangan itu
Nam yg melihat Becky lesu saat keluar dari ruangan Freen dibuat bingung. Pasalnya, mereka selalu tidak terpisahkan dan selalu tampak bahagia namun kali ini, Nam melihat Becky yg seperti ini membuatnya berfikir ada yg tidak beres dengan kedua orang ini
"Kenapa kau terlihat seperti itu? Apa ada masalah Bec?"
"Entahlah phi Nam"
Becky menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi. Dia berkata tanpa ada yg di kurangi maupun di lebihkan. Dan respon Nam, sama seperti Becky. Nam berfikir apa yg dikatakan Becky sama sekali tidak salah. Namun dia juga berfikir apa yg Freen maksud juga ada benarnya
"Aku pusing menghadapi kalian. Tapi aku sarankan, kau biarkan saja dulu, mungkin Freen sedang banyak pikiran dan lelah jadi dia tidak bisa mengontrol dirinya"
Usapan lembut Nam berikan untuk menenangkan Becky. Nam mencoba menjadi penengah dan tidak berpihak pada siapapun, karna ia sangat menyayangi dua wanita ini dan sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri
"Nam, aku ada urusan. Tolong nanti kamu antarkan Becky pulang"
Suara Freen yg tiba² terdengar mengejutkan Nam dan Becky. Tanpa mengatakan apapun dan hanya melirik sekilas ke arah sang kekasih, Freen berjalan pergi begitu saja
Jangan tanya perasaan Becky. Apakah semarah itu Freen padanya sehingga mengacuhkan dan tidak berbicara langsung dengannya. Becky sangat sedih dengan apa yg baru saja Freen lakukan
Seperti perintah Freen, Nam mengantar Becky ke rumah Freen. Namun saat memasuki halaman rumah itu, terlihat sangat gelap. Apakah Freen belum pulang sehingga rumahnya terlihat sangat menyeramkan seperti ini
"Apa phi Freen belum pulang phi Nam?"
"Bagaimana aku tau Bec. Aku kan dari tadi bersamamu"
Keduanya memasuki rumah. Lampu dinyalakan seketika rumah itu terlihat tidak menyeramkan seperti tadi
"Becky, kotak apa ini?"
Becky yg dipanggil pun segera mendekat dan membuka kotak tersebut. Di dalamnya terdapat surat "Pakai ini dan temui aku"
Di Ambillah apa yg ada di dalam kotak itu dan ternyata adalah sebuah gaun Bardot Off Shoulder berwarna hitam
Sekarang Nam paham dengan kode gaun dan semua yg Freen lakukan pada Becky. Namun ia harus tetap berpura pura tidak tau agar Becky tidak curiga nantinya
"Apa maksudnya ini phi Nam?"
"Aku juga tidak tau. Tapi lebih baik kau cepat ganti bajumu sana. Setelah itu nanti biar aku antar kau ke alamat ini. Aku tidak mau kenapa napa, bisa² aku dipenggal oleh pacarmu itu"
Sementara Becky berganti pakaian, Nam memastikan di sekitarnya lalu menghubungi seseorang. Ia harus protes pada orang menyebalkan itu karna tidak mengatakan apapun padanya
"Apa kau gila? Bagaimana bisa tidak memberitahuku dulu?" ucap Nam sembari clingak clinguk memastikan keadaan
"Apa Becky sudah membuka kotaknya?"
"Sudah. Tapi kau sangat menyebalkan Freen. Bisa²nya kau melakukan ini. Kau tau sejak di kantor kau mengacuhkannya dia sangat terlihat sedih. Kau benar² gila"
"Berhenti mengomel padaku dan bawa Becky kemari dengan selamat"
Panggilan itu diputus dengan sepihak yg membuat Nam menggerutu dan juga mengumpat pada orang yg ia hubungi baru saja. Hingga dia tidak sadar Becky sudah berjalan ke arahnya yg membuat dirinya terkejut
"Ada apa denganmu phi Nam?"
"Kau membuatku kaget. Oh astaga kau sangat cantik dengan gaun ini. Sangat pas di tubuhmu"
"Tapi ada apa ini sebenarnya? Aku sangat bingung. Phi Freen marah padaku dan di rumah ada kotak berisi gaun ini dan aku harus pergi ke tempat yg aku tidak tau untuk apa. Aku benar² tidak mengerti dengan semua ini"
"Becky, jika kau tidak tau apalagi aku. Sudahlah ayo cepat nanti kita kemalaman"
Mobil berisi dua wanita itu membelah jalanan malam kota Bangkok yg cukup padat. Nam menggerutu karna sempat terjebak macet. Sedangkan Becky, ia hanya diam dan melihat ke luar jendela
Pikirannya masih dengan kebingungannya. Tentang kemarahan Freen, gaun dan juga tempat yg tertulis di surat yg ada di kotak tadi
Mobil Nam ternyata berhenti di sebuah hotel ternama di kota ini. Memasuki loby, mereka di sambut oleh seorang porter dan diantar menuju salah satu kamar yg memang sudah dipersiapkan untuk kedatangan Becky
Pintu kamar itu dibuka dan kedua wanita itu di persilahkan masuk. Becky sempat ragu saat memasuki kamar ini tapi Nam meyakinkannya tidak akan terjadi hal buruk padanya
Ponsel Nam terdapat sebuah pesan yg mengatakan jika Nam harus meninggalkan ruangan ini tanpa harus membuat Becky curiga. Dirinya berfikir keras untuk mencari cara agar bisa meninggalkan kamar ini segera sebelum ia mendapat ancaman dari orang yg mengiriminya pesan tersebut
Dengan penuh keyakinan akhirnya Nam bisa meyakinkan Becky dan keluar dari tempat ini
"Kau sangat cantik dengan gaun itu sayang" sebuah suara membuat Becky membalikkan badannya
"Sayang kau-"
"Maafkan aku sayang soal tadi yg di kantor. Aku mendengar dari Nam dan aku minta maaf. Sungguh aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih"
"Tunggu sebentar. Jadi itu semua adalah rencanamu? Kamu tidak benar² marah padaku sayang?"
Orang yg ada di ruangan ini bersama Becky tentu saja adalah Freen. Ia membawa kekasihnya untuk menuju ke sudut lain di kamar ini
Becky dengan jelas melihat meja yg dihias dengan sangat cantik. Menghadap ke arah jendela menampakkan pemandangan city light kota Bangkok dari ketinggian. Becky benar² dibuat takjub dengan apa yg Freen persiapkan untuknya
Gantungin dulu ah biar penisirin 🤭
Makanya kalian pada rajin vote nya dong biar ntr aku cepet up next part nya. Oke :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot CEO
FanfictionFreen Sarocha Chankimha adalah CEO muda yg berparas cantik tapi juga tampan. Dia di kenal cukup dingin dan tidak banyak bicara tapi memiliki segudang pencapaian baik dalam urusan bisnis. Banyak orang yg berusaha mendekatinya tapi tidak ada satupun y...