BAB 34

2.6K 295 9
                                    

Saat ini Freen dan Becky sedang ada di rumah Oma. Bukan hal biasa lagi mereka berkunjung ke rumah ini karna memang Oma yg meminta mereka berdua untuk sering datang kemari

Mereka bertiga sedang makan malam bersama. Oma juga benar² memperlakukan Becky dengan sangat baik. Bahkan bisa di bilang, Oma lebih protektif pada Becky daripada Freen. Namun hal tersebut sama sekali tidak membuat Freen cemburu, karna kasih sayang Oma nya kini terbagi. Ia justru senang

"Oma dengar, kemarin kamu sempat sakit nak?" tanya Oma pada Becky

"Ya, hanya kelelahan saja Oma"

"Apa Freen terlalu banyak memberimu pekerjaan dan menyusahkan mu? Kamu bisa mengatakannya pada Oma tidak perlu takut Bec"

"Oma! Freen tidak akan sejahat itu pada kekasihku sendiri. Freen menjaga Becky dengan baik tauu"

"Lalu kenapa Becky bisa sakit? Apa kau tidak merawatnya dengan baik?"

"Phi Freen menjagaku dengan baik Oma. Dia selalu memperhatikan hal kecil sekalipun padaku"

"Oma dengar kan? Aku menjaga Becky dengan baik. Oma tidak boleh sembarang menuduh cucu Oma seperti itu tadi"

"Haiss kau ini"

Mereka melanjutkan obrolannya di ruang keluarga di rumah ini. Oma dan juga Freen sedang duduk berdua di sofa, sementara Becky, ia ijin untuk ke mar karna ada yg ingin dia ambil di kamar Freen

Oma dan cucunya ini mengobrol tentang segala hal. Dari mulai bisnis dan perkembangan perusahaan Freen yg semakin sukses, Oma juga bertanya tentang hubungan Freen dan Becky

"Jadi kapan kau akan menikahinya?"

"Aku sedang mempersiapkan semaunya Oma"

"Baguslah. Jika kau membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk memberitahu Oma. Pasti akan Oma bantu"

"Tidak perlu Oma. Freen sudah menyiapkan segalanya. Hanya menunggu waktu saja untuk mengatakannya"

-------

Mungkin bisa di bilang dari sekian banyak client yg bekerja sama dengan perusahannya. Freen sangat malas jika harus meeting dan bertemu dengan client nya yg satu ini. Siapa lagi kalo bukan Non

Jika bukan karna urusan bisnis, Freen tidak akan pernah mau bertemu dengan pria ini. Seorang pria yg terang²an menunjukkan ketertarikannya dengan kekasihnya yaitu Becky. Rasanya Freen ingin sekali menonjok wajah rekan bisnisnya ini sekarang juga

Bagaimana tidak. Saat sekretarisnya sedang serius menjelaskan tentang apa yg akan perusahaanya dengan perusahaan Freen kerjakan, Non malah sedari tadi menatap Becky tanpa berkedip dan hal itu di ketahui oleh Freen maupun Becky dan juga Nam

Tangannya terkepal di bawah meja. Becky menyadari hal itu, dan menggenggam tangan Freen berniat untuk menenangkannya. Becky usap tangan itu dengan lembut sembari sesekali memberi senyuman manis untuk sang kekasih

"Maaf tuan Non. Bisakah anda fokus pada presentasi yg sekertaris anda sedang sampaikan. Bukan malah menatap saya sejak tadi"

Becky akhirnya membuka suara dan mengatakan apa yg seharusnya memang ia katakan. Becky juga tidak ingin Freen merasa kesal karna lelaki itu

"Benarkah? Wah berarti sedari tadi nona Becky juga memperhatikan saya. Benar begitu" ucap Non dengan bangganya

"Memang benar. Saya memperhatikan anda sejak tadi karna saya merasa sangat terganggu dengan cara anda menatap saya terus²an sejak tadi"

"Bagaimana ini khun Freen? Sekertaris anda nampaknya tertarik dengan saya"

Non masih saja percaya diri dan merasa sombong. Itu membuat Freen benar² sangat muak, tapi dia masih diam saja dan memperhatikan apa yg akan Becky lakukan nantinya

"Anda sangat tidak sopan khun Non. Anda juga tidak menghargai keberadaan kita disini yg seharusnya adalah membahas tentang bisnis, bukan malah anda bersikap tidak sopan seperti ini" kali ini Nam yg bersuara

"Wah wah dua sekertaris anda menyerang saya seperti ini. Bagaimana bisa anda mempekerjakan orang yg tidak sopan begini khun Freen?"

"Memang benar apa yg di katakan oleh keduanya. Anda sangat tidak menghargai pertemuan ini. Dan jika anda masih tidak bisa bersikap profesional, lebih baik anda angkat kaki dari kantor ini. Saya tidak akan membangun kerja sama dengan orang yg tidak profesional dan tidak menghargai orang lain seperti anda khun Non"

"Baiklah². Sebenarnya jika bukan karna ayah saya yg meminta untuk bekerja sama dengan perusahaan ini, saya juga tidak sudi berurusan dengan anda khun Freen. Jangan anda pikir, perusahaan ini saja yg bisa saya harapkan. Saya bisa mencari perusahaan lain untuk saya ajak untuk kerja sama"

"Silahkan kalo begitu, anda cari perusahaan lain yg ingin bekerja sama dengan orang seperti khun Non"

Dengan masih menampilkan kesombongannya. Non bangkit dari kursi dan merapikan pakaiannya. Namun sebelum meninggalkan ruang meeting ini, ia menghampiri Becky

"Aku yakin kita akan bertemu lagi, Becky"

Non yg ingin memegang tangan Becky langsung di tepis oleh Becky sendiri. Jika bukan karna ia masih menghormati Non, mungkin Becky sudah menendang orang ini sejak awal

Setelah kepergian orang paling menyebalkan itu. Freen mulai menetralkan dirinya. Walaupun sebenarnya ia masih emosi tapi sebisa mungkin harus bisa ditahan

"Nam, beri pelajaran orang seperti dia. Jangan biarkan ada satu perusahaan pun yg berani untuk bekerja sama dengan perusahaannya. Aku ingin lihat apakah dia masih bisa bersikap sombong seperti tadi atau tidak"

"Tentu nona. Aku juga sangat membenci orang yg seperti itu. Berani²nya dia menyepelekan kekuatan dari Freen Sarocha"

Becky hanya bisa mendengarkan apa yg kedua orang ini ucapkan. Sembari tetap mengusap usap bahu Freen untuk meredakan emosinya

"Sudah tenanglah sayang. Aku tidak ingin melihatmu marah seperti ini"

"Huh baiklah. Aku akan berusaha untuk mengintrol amarahku"

Freen meminta Becky untuk melakukan sesuatu dan meninggalkan ruangannya. Sedangkan di dalam ruangan ini masih ada Nam yg memang di minta Freen untuk tinggal sebentar disini

"Aku ingin membuat janji dengan Nay. Tolong kau aturkan jadwalnya dan jangan sampai Becky tau"

"Tunggu². Bukankah Nay teman kita saat kuliah dulu dan sekarang ia adalah desainer perhiasan terkenal itu?"

Kepala Freen hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Nam. Ia meminta sekretarisnya ini untuk membuatkan janji temu dengan Nay itu secepatnya

Nam tersenyum senang, karna ia tau maksud dari boss nya ini. Dan Freen memang membenarkan apa yg Nam pikirkan. Jadi Nam dengan segera bergegas untuk mengatur pertemuan Freen dengan Nay desainer perhiasan tersebut

Sementara menunggu, Freen kembali melanjutkan pekerjaannya. Dan karna hal tadi, Freen bersyukur tidak jadi bekerja sama dengan perusahaan Non. Tentu saja itu tidak akan mempengaruhi apapun untuk Freen maupun perusahaannya. Karna memang yaa, Non lah yg memintanya lebih dulu untuk menjadi investor

Tapi karna kejadian tidak menyenangkan, tidak profesional dan karna kesombongan dari Non. Maka kita lihat saja nanti apa yg akan terjadi dengan perusahaan itu. Freen tersenyum kecil membayangkan wajah sombong tadi berubah menjadi memelas

"Kau salah memilih lawan, khun Non" guman Freen sembari menampilkan senyuman jahatnya



































Halloooo guys. Jangan lupa kasih vote nya yaa :)
Semoga kalian menikmati ceritaku ini dan enjooyyyy

Hot CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang