BAB 25

3.1K 290 12
                                    

Tadi pagi Becky mengantarkan Freen ke bandara untuk perjalanan bisnis Freen bersama dengan Nam. Dan saat ini Becky sudah ada di kantor dan menghandle beberapa pekerjaan Nam selama Nam pergi bersama Freen

Becky sangat merasakan kesepian. Selain karna biasanya Nam yg selalu kerja satu meja dengannya dan dengan tingkah Nam yg berisik sehingga bisa sedikit mengurangi penat akibat banyak pekerjaan. Dan juga Becky merasa sangat hampa karna tidak ada kekasihnya

Biasanya Freen akan merengek memintanya untuk melakukan pekerjaannya di ruangan bersamanya, mengganggu Becky saat bekerja dengan bermanja manja dan masih banyak hal manis yg sudah Becky rindukan dari kekasihnya itu walaupun belum ada sehari mereka berpisah

Dan hari ini Becky pulang ke rumah ibunya karna ia tidak ingin sendirian jika harus pulang ke rumah mewah Freen jadi Becky memilih untuk pulang ke rumahnya saja

Namun saat Becky sampai di depan rumahnya, ia melihat ada sebuah mobil yg terparkir. Becky seperti mengenali mobil itu tapi ia tidak terlalu mengingat siapa pemilik mobil itu

Saat masuk rumah, Becky terkejut melihat Oma Freen sedang duduk dan berbincang dengan ibunya. Jantung Becky berdegup kencang. Ia sangat takut jika kedatangan Oma Freen ke rumahnya hanya ingin memintanya untuk memutuskan hubungan dengan Freen. Tapi Becky masih harus berfikir positif. Becky memberi salam pada Oma dengan senyuman yg sedikit canggung

"Jadi untuk apa Oma datang ke rumah saya?" Becky bertanya dengan perasaan takut

"Nak, kenapa berbicara seperti itu? Tidak sopan" ucap ibu Becky

"Becky hanya bertanya bu"

"Nak, Oma datang kesini untuk meminta maaf padamu. Oma sudah menceritakan semuanya pada ibumu juga. Oma sadar jika waktu itu Oma sangat keterlaluan padamu, Oma sangat menyesal. Tolong maafkan Oma ya nak"

"Tidak apa Oma. Saya sudah memaafkan Oma"

Oma bangkit dari duduknya lalu menghampiri Becky, kemudian memeluknya. Becky sempat terkejut tapi ia membalas pelukan Oma tersebut. Pelukan ini terasa sangat nyaman dan tanpa paksaan sedikitpun

"Dan mengenai hubunganmu dengan Freen, Oma akan merestui kalian. Oma baru menyadari jika Oma terlalu memaksakan kehendak Oma tanpa memikirkan perasaan kalian. Oma melakukan hal itu karna Oma ingin Freen memiliki keluarga yg lengkap tapi ternyata Oma salah. Oma tidak bisa mengatur kebahagiaan seseorang hanya karna ego Oma sendiri. Oma ingin Freen hidup bahagia dengan pilihannya, dan jika itu kamu Oma akan merestui hubungan kalian"

Becky sangat terharu mendengar jika akhirnya Oma Freen merestui hubungannya dengan Freen. Becky seakan tidak percaya bahwa kabar yg sangat ia tunggu akhirnya datang juga, Oma merestui hubungannya. Rasa bahagia tidak bisa di gambarkan oleh Becky saat ini.

Becky memeluk Oma dengan penuh perasaan bahagia. Ia mengucapkan terimakasih karna Oma sudah mau memberi restunya. Becky benar² sangat senang mendengar ini

Mereka melepaskan pelukannya. Oma meminta Becky untuk tidak memberitahu pada Freen terlebih dahulu. Oma tau jika Freen sedang dalam perjalanan bisnis dan Oma meminta Becky untuk merahasiakan ini dulu. Oma sendiri yg akan memberitahu pada Freen saat Freen pulang nanti

Setelah selesai membersihkan dirinya dan mengecek ponselnya untuk mengetahui apakah ada pesan dari kekasihnya tapi sayangnya tidak ada pesan masuk dari orang yg di harapkan

"Mungkin dia belum sampai" guman Becky lalu kembali meletakkan ponselnya

Karena merasa ngantuk dan kebetulan sudah cukup malam akhirnya Becky memutuskan untuk tidur saja

Pagi hari Becky terbangun karna bunyi alarm yg berdering. Tangannya meraih dan mematikan alarm tersebut. Becky bangun dan mulai meregangkan otot²nya

Ia meraih ponselnya dan masih tidak ada pesan dari Freen. Becky hanya bisa menghela nafasnya dan segera bangun dan mandi karna hari ini dia harus mewakili Freen untuk pertemuan dengan salah satu client Freen dan kebetulan di wakilkan oleh Becky

"Selamat pagi bu" Becky menghampiri ibunya memeluk dan mencium pipi ibunya

"Pagi nak. Ayo sarapan"

"Phi Freen belum mengabari sama sekali bu" raut wajah Becky tampak sedih pagi ini karna belum mendapatkan kabar sekalipun dari kekasihnya itu

"Mungkin nak Freen belum mendarat sayang. Bersabarlah"





Becky langsung berangkat menuju ke salah satu perusahaan yg cukup terkenal dan sedang berkembang dengan baik. Becky sampai di loby dan bertanya pada resepsionis di kantor tersebut kemudian ia diantar oleh salah satu karyawan menuju ruangan yg akan di gunakan untuk pertemuan

Di dalam Becky sudah ditunggu oleh orang yg bersangkutan. Mereka saling menyapa dan berjabat tangan

"Jadi nona Becky yg mewakili nona Freen Sarocha?"

"Benar tuan. Nona Freen mewakilkannya pada saya"

Pembicaraan pun berlangsung dengan sangat lancar dan seksama hingga akhirnya meeting pun selesai. Becky merapikan beberapa barangnya dan menyimpannya kembali ke dalam tas yg ia bawa

"Terima Kasih tuan. Dan untuk keputusannya nanti biar nona Freen yg memutuskan"

"Ya, saya sangat berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan nona Freen. Seluruh pengusaha mungkin tidak perlu lagi meragukan kemampuan dari nona Freen CEO muda sangat berbakat dan sukses"

"Benar tuan. Nona Freen memang sudah banyak meraih banyak penghargaan dan sangat bertekad jika dalam bekerja"

Seketika Becky tersenyum saat membicarakan Freen. Tapi dia juga semakin merindukannya karna Becky belum mendapat kabar sedikitpun dari Freen sejak kemarin

"Ngomong², nona Becky sudah lama bekerja dengan nona Freen?"

"Belum lama. Mungkin hampir satu tahun saya bekerja dengan nona Freen"

"Jika saya boleh tau? Apa nona Freen sudah memiliki kekasih? Banyak pengusaha muda dan terpandang banyak yg mengincar nona Freen untuk menjadi pendampingnya tapi sepertinya nona Freen tidak pernah terdengar jika sedang memiliki hubungan dengan seseorang"

Pembicaraan ini sudah membuat mood Becky mendadak menjadi buruk. Ia tidak suka jika kekasihnya itu di bicarakan oleh orang lain, apalagi mengenai hal pribadinya seperti itu sangat karna menurut Becky itu tidak sopan dan juga Becky tidak suka jika mendengar banyak orang pengusaha muda yg mengejar Freen untuk di jadikan pasangan. Becky cukup cemburu akan hal itu

Becky menjelaskan pada client nya tersebut dengan sopan jika dia tidak mengetahui apapun tentang hal pribadi Freen dan segera meninggalkan tempat tersebut

Setibanya di kantor, Becky mengecek ponselnya namun lagi lagi tidak ada satupun pesan dari Freen. Becky mulai di selimuti oleh rasa cemas dan juga kesal

Ia membuka room chatnya dengan  Freen dan mengirimkan pesan. Becky bertanya apakah Freen sudah tiba di Australia atau belum dan segera menyimpan ponselnya kembali lalu ia melanjutkan pekerjaannya

"Ya Tuhan aku sangat merindukannya"

"Sayang apa kau sudah sampai? Kau baik² saja bukan? Aku sangat merindukanmu. Apa kau sangat sibuk hingga tidak bisa mengabari ku?  Aku sangat mengkhawatirkan mu. Cepat hubungi aku, aku tidak bisa seperti ini terus sayang. Aku benar² sangat merindukanmu. Kantor rasanya sepi sekali karna tidak ada dirimu"

Becky memandangi ruangan Freen dengan mata yg sudah berkaca kaca. Sepertinya memang Becky sudah sangat merindukan kekasihnya itu. Becky menahan air matanya agar tidak jatuh

Karna tak mau berlarut larut bersedih akhirnya Becky menyibukkan dirinya dengan mengerjakan pekerjaannya. Ia juga beberapa kali melirik ke arah ponselnya, berharap ada pesan dari sang kekasih

































Kenapa ya kok Freen ga kasih kabar ke Becky? Apa emang Freen belum sampe? Atau ada hal lain yg bikin Freen ga ngabarin Becky? 🙄
Yuk jangan lupa vote guys :)

Hot CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang