Hari ini langit sedang tidak baik-baik saja, mendung tebal memayung dunia. Sing tengah menatapnya dari dalam jendela, menatap awan hitam yang siap tumpah kapan saja menciptakan hujan. Saat ini Sing tengah berada di ruang kesenian menunggu anggota Tasik datang untuk memulai rapat festival tahunan mereka.
Sudah ada Bang Husein dan beberapa mahasiswa lainnya di sana hanya tinggal menunggu beberapa orang lagi yang katanya sedang menunaikan ibadah shalat Dzuhur di musholla kampus.
Sudut bibir Sing terangkat ketika melihat tetes demi tetes hujan yang mulai turun. Sing itu suka hujan, dia suka bagaimana hujan membasahi bumi yang tengah kerontang, dia juga suka bagaimana suara hujan mengisi keheningan, dia juga suka setiap genangan yang tertinggal setelah hujan, dan Sing sangat suka petricor yang tertinggal setelah hujan usai. Lebih lagi Sing menyukai seseorang yang baru saja menepi di teras kampus sambil menyeka rambutnya yang sedikit basah karena hujan.
"Hehehe Lucu..." Gumamnya diawali tawa kecil.
Melihat orang itu berlalu masuk, Sing cepat-cepat mengambil handuk kecil di tas yang selalu ia bawa ke mana-mana. Lalu melemparkannya pada Semesta yang baru saja masuk, beruntung Semesta sigap hingga bisa menangkap handuk kecil yang ia lemparkan.
"Tuh pake buat ngeringin rambut loe"
"Thanks Ang" Balas Semesta sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk yang diberikan Sing.
"Samisamii"
Sing lalu beranjak mengambil tempat duduk karena rapat akan segera dimulai dilihat bagaimana Lex atau Alexander Sky selaku ketua umum Tasik sudah berdiri di depan. Tak lupa Sing juga menarik Semesta untuk duduk di sisinya.
"Ok temen-temen karena semuanya sudah kumpul ada baiknya kita mulai saja rapat hari ini mengenai festival tahunan yang rencananya akan dilaksanakan 3 bulan lagi".
"Siapp, Pak Ketu!!" Jawab semua anggota.
Sing mengeluarkan notebook miliknya, siap mencatat apa saja yang sekiranya perlu dicatat. Rapat dimulai dari pembentukan panitia terlebih dahulu, mulai dari ketua pelaksana hingga panitia konsumsi. Setiap anggota punya tugasnya masing-masing, Sing tergabung pada panitia media bersama Semesta.
Setelah pembentukan panitia, rapat dilanjutkan dengan penentuan tema, semua anggota berpartisipasi memberikan saran, masukan maupun kritikan tak jarang ada perdebatan terhadap tema yang dipilih.
"Gimana kalo temanya kali ini kita gabungin aja, Tradisonal dan K-Pop" Saran Sing karena sedari tadi perdebatan tidak menemukan ujungnya antara Tradisional atau K-Pop.
"Nah iya tuh bener kata si Singsing, gabungin aja. Pusing banget debat Mulu" timpal Bang Husein karena tak ayal kepalanya juga sudah mengepul karena perdebatan yang tak kunjung usai.
"Sing bang bukan Singsing" bantah Sing karena Bang Husein salah menyebutkan namanya agak nyeleneh. Emang apa yang mau disingsing, lengan baju?. Singsingkan lengan bajumu.
"Ntar dulu Sein lu mah iya-iya aja, maksudnya digabung itu gimana?" Sanggah Lex.
"Nah iya gimana, Sing?" Tanya Bang Husein menatap Sing menunggu jawaban begitu juga anggota yang lain.
"Yooo ndak tau kok tanya saya" jawaban Sing sontak membuat seisi ruangan heboh.
Ada yang menghela nafas lelah dengan kelakuan Sing, ada juga yang sampai melemparkan gulungan kertas pada Sing saking kesalnya.
"Kan lu yang ngasih saran Sing a song!!"
Yang lain sudah menatap lelah dan kesal pada Sing yang awalnya sok iya memberikan saran tapi giliran ditanya maksudnya malah gak tahu. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan sambil menunjukan kedua jarinya membentuk huruf V.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa-nya Semesta ✓
Fanfiction"Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, yang salah hanya kepada siapa kita mengalamatkan cinta itu." -Semesta Zayyan Themis- "Gue adalah Angkasa yang Semesta cintai dengan caranya." -Angkasa Sing Arhaan- "Cinta itu suci karena dia lahir dari hati...