Seperti tekad yang sudah Sing bulatkan sebulat tahu, hari ini ia akan mulai langkahnya. Sing akan melakukan apa pun untuk Semesta-nya, untuk menarik perhatian pemuda itu, untuk mendapatkan cinta pemuda itu, untuk membuat Semesta hanya berfokus pada-nya. Sing akan melakukan apa saja demi Semesta, demi cinta Semesta meski harus bersaing dengan cinta pertama Semesta, meski harus bersaing dengan gadis yang dijodohkan dengan Semesta, meski harus bersaing dengan masa lalu Semesta, meski harus bersaing dengan Mentari.
Antara Angkasa dan Mentari, dia adalah hamparan luas dalam pelukan Semesta sedangkan Mentari hanya sebuah bintang kecil dalam bingkai Semesta. Antara Angkasa dan Mentari, dia tentu lebih tidak bisa dipisahkan. Antara Angkasa dan Mentari, dia yang lebih mampu mencintai Semesta. Jadi, biarkan Sing menjadi Angkasa-Nya Semesta.
Seperti hari ini, dengan langkah pasti dan senyum yang tak luntur, Sing melangkah menghampiri Semesta, meletakan Sepiring mie goreng dengan telur ceplok di hadapkan pemuda yang kini tengah sibuk menggambar desain poster untuk festival musik minggu depan.
"Nihh gue pesenin buat loe." Ucapnya lalu mengambil duduk pada kursi kosong sebelah Semesta.
"Waaa thank youuu. Tau aja loe, gue laper." Balas Zayyan dengan mata berbinar cowok itu meraih sendok serta garpu bersiap menyantap mie goreng yang sangat menggiurkan.
Namun...
Belum juga menyentuh mulut, Zayyan harus menghentikan aksinya karena mie goreng itu sudah ditarik pergi tergantikan dengan nampan berisi sepiring nasi putih berserta semangkok soto pun lengkap dengan jus mangga.
"Gak boleh. Makan mie mulu loe. Tadi pagi sarapan mie, semalem juga makan mie sampe 3 bungkus sekarang mau makan mie lagi tutorial usus buntu loe!?" Omel pelaku perampasan mie goreng milik Zayyan itu yang tentu saja mendapat tatapan melas dari Zayyan juga tatapan sinis dari Sing.
"Tapiii, Tar itu sayang mubazir tau janji deh ini terakhir nanti gak makan lagi. Kalo inget." Melas Zayyan dengan 2 kata terakhir sengaja ia gumamkan sepelan mungkin.
"Tau loe. Biarin aja kali orang Semesta suka"
"Hanya karena loe mencintainya dan ingin membuatnya bahagia bukan berarti loe harus menuruti apapun yang ia suka terkadang loe juga harus tahu yang terbaik untuk dia dengan begitu loe bisa memastikan dia hidup lebih lama" Jelas Mentari menatap Sing dengan tatapan tajamnya.
"Gak jelas loe. Semesta akan hidup lebih lama dengan apa yang dia suka" Tegas Sing karena merasa aneh dengan kata-kata terakhir Mentari. Apa maksudnya agar Semesta bisa hidup lebih lama?
"Loe gak-"
"Udah. Gue makan ini, Tari yang makan mie terus Sing ini tolong loe cek dulu desainnya" Zayyan memberikan desain poster baru yang telah ia gambar pada Sing lalu mulai menyantap menu makannya diikuti Mentari yang menyantap mie goreng milik Zayyan itu.
Sing hanya mengangguk pasrah lalu mulai memeriksa pekerjaan Zayyan. Pemuda itu sesekali mencoret atau menambahkan detail-detail kecil pada poster buatan Zayyan. Setelah selesai dengan urusannya, Sing meletakan buku serta pensil dan menopang dagu, menatap Zayyan dengan senyum tulus di bibir.
Sing selalu suka semua hal tentang Semesta, dia suka melihat Semesta makan. Dia suka ketika pipi Semesta mengembung dengan rahang kokohnya yang naik turun ketika mengunyah makanannya. Sing juga suka binar di mata Semesta ketika cowok itu mengecap rasa yang ia suka. Sing sangat suka bagaimana senyum itu terbit dengan lengkung cantik di wajah Semesta. Sing selalu suka.
Dan itu semua tidak luput dari pengawasan Mentari. Mentari dapat melihat bagaimana Sing begitu hati-hati memeriksa pekerjaan Zayyan, bagaimana Sing dengan hati-hati meletakan hasil pekerjaan Zayyan di atas meja setelah usai ia periksa. Dan bagaimana binar di mata legam itu menyala ketika menatap Zayyan. Mentari dapat melihat cinta yang begitu besar di mata legam itu. Mentari dapat menangkap ketulusan di senyum Sing untuk Zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa-nya Semesta ✓
Fiksi Penggemar"Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, yang salah hanya kepada siapa kita mengalamatkan cinta itu." -Semesta Zayyan Themis- "Gue adalah Angkasa yang Semesta cintai dengan caranya." -Angkasa Sing Arhaan- "Cinta itu suci karena dia lahir dari hati...