Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~
Jangan lupa komentar tiap paragraf ~
Happy reading ~
"Monyet, caper! Liat jalan pake mata!"Suara bentakan laki-laki terdengar menggelegar satu kantin membuat orang-orang di sana penasaran apa yang tengah terjadi. Mereka kini menjadi pusat perhatian, apalagi perempuan yang kini terlihat kebingungan mencari sesuatu yang terjatuh.
Nawa, Yohana, serta Ibel yang melihat itu juga penasaran. Namun ketika mereka melihat Zena sedang menyapu lantai mencari sesuatu itu membuat ketiga nya berdiri dari duduknya.
"Apaan sih tuh cowok."
Baru saja Yohana ingin menghampiri Zena yang di teriaki laki-laki sialan itu, tetapi Nawa menahan perempuan itu agar tidak ikut campur membuat kerutan di dahi Yohana dan Ibel mulai terlihat.
Sedangkan di depan sana laki-laki itu masih memasang wajah kesalnya menatap Zena yang masih mencari-cari Hearing Aid-nya yang terlepas lantaran tabrakan tak sengaja yang di ciptakan oleh laki-laki itu dan Zena.
"Selain tuli ternyata Lo juga buta? Bahkan sekarang Lo gak bisa denger kata-kata gue yang membuat gue muak sama cewek gak normal kaya Lo!" Sarkas laki-laki itu.
Merasa terabaikan lantas laki-laki itu semakin dibuat kesal. Ia berancang-ancang berjalan kearah Zena yang belum menatapnya, laki-laki itu terlihat bersiap akan menendang bahu Zena membuat ketiga teman Zena semakin panik. Namun hal itu tidak langsung terjadi karena seseorang menghentikannya.
Seorang laki-laki jangkung menggunakan kemeja putih lengan panjang dengan celana bahan hitam itu mendorongnya sehingga laki-laki tadi mundur tersentak.
"Sampai gue liat Lo main fisik sama cewek, gue pastiin Lo di keluarin dari kampus ini."
"Anjing, Ska. Dia duluan yang bikin gue emosi!"
"Lo emosi bukan karena dia gak sengaja nabrak Lo, tapi Lo emosi karena hal lain dan berakhir lampiasin ke dia, kan? Jangan pikir gue gak tau."
Yup. Laki-laki itu adalah Skala Afkara. Laki-laki pemilik paras tampan yang juga populer di kalangan Amerta sebagai Ice Prince. Perlu di ketahui, jika hal seperti ini terjadi dan Skala ikut campur, artinya Amerta tidak baik-baik saja.
"Maksud Lo, disini gue yang salah?"
"Gue gak nyalahin Lo."
Laki-laki itu lantas membuang pandangannya sambil terkekeh sinis. Ia kembali menatap Skala dengan tajam. Terbesit rasa benci dalam dirinya melihat tatapan Skala yang masih tenang seolah sedang meremehkan dirinya.
Skala adalah salah satu mahasiswa Astronomi yang terkenal dengan IP terbaiknya di Amerta. Sama seperti Zena, Skala juga merupakan mahasiswa beasiswa. Walaupun ia termasuk anak dari keluarga berada, tetapi laki-laki itu berdiri di Amerta sampai saat ini tidak mengandalkan sepeserpun uang orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHEZENA [END]
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA ] Menceritakan tentang seorang laki-laki yang belum bisa melihat titik keindahan dalam semesta dan seorang perempuan yang hanya bisa mendengar kesunyian dalam hidupnya. Mahesa dan Shazena yang dipertemukan dalam sebuah...