Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~
Jangan lupa komentar tiap paragraf ~
Happy reading ~
"Kok tas gue jadi gak bisa di tutup, yah?" Heboh Ibel dengan tangan yang berusaha menutup tas berukuran besar miliknya.
"Bawa baju atau barang yang bakalan Lo butuhin aja, Bel," Decak Nawa sambil sibuk melipat baju-baju untuk di masukan ke tas nya.
"Ih udah. Tapi tetep gak bisa di tutup, ini aja banyak yang gue kurangin."
Gerutuan Ibel membuat Yohana yang juga sedang sibuk dengan baju-bajunya itu menghela nafas. Telinganya sudah mulai panas mendengar rengekan Ibel yang tak kunjung mereda itu.
Saat ini empat gadis itu tengah berada di kamar milik Yohana. Kamar yang terlihat rapi dengan cat tembok putih dan barang-barang sebagai pengisi kamar itu yang memiliki warna senada dengan tembok membuat kesan bersih pada kamar milik Yohana.
Setelah dua hari tak bergabung dengan tiga temannya itu membuat Yohana merasa tidak enak pada mereka karena terlalu kentara menghindari dari teman-temannya. Jauhnya Yohana dari jangkauan tiga gadis itu membuat Ibel menceramahi nya dan amukan Nawa yang membuat telinga nya tak kuat mendengar semua itu.
Zena juga beberapa kali menanyakan, apakah mereka bertiga membuat Yohana tak nyaman atau memiliki salah yang tak mereka sengaja terhadap gadis itu? Tapi Yohana memberikan alasan bahwa akhir-akhir ini banyak tugas praktek yang membuat nya harus memfokuskan diri untuk belajar. Dan alasan yang tentu saja adalah kebohongan itu bisa di percaya oleh tiga temannya.
Akhir-akhir ini juga kedekatan Yohana dengan Jakas mulai jelas. Lantaran laki-laki itu selalu memperhatikan kondisi nya setelah mereka memutuskan untuk pergi ke rumah sakit menemui dokter kandungan.
Ucapan sang dokter itu sangat memperjelas bahwa Yohana memang sedang mengandung. Tespek bertanda dua garis merah itu menjadi bukti pertama jika ada nyawa lain dalam tubuh Yohana. Meski sakit dan bingung, gadis itu akan menjalani hidup nya sampai datang dimana waktunya ia memberi tahu mama nya dan teman-temannya itu.
Tapi untuk saat ini Yohana terlalu berat untuk memberitahu teman-temannya itu. Ia takut jika respon mereka terhadap Yohana akan merubah semuanya. Apalagi Nawa, gadis itu sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita yang membuat Yohana merasa tak enak hati.
Kembali lagi pada suasana kamar Yohana yang awalnya rapi kini berubah seperti kapal pecah sekarang karena ulah teman-temannya. Yohana kemudian menoleh kearah Zena yang tengah duduk santai pada kasur Yohana, gadis itu sangat berbanding terbalik dengan Ibel yang saat ini sedang riweh.
"Ze. Bantuin Ibel tuh. Tasnya gak bisa di tutup."
Sontak Zena menoleh pada Yohana sambil menelengkan kepalanya. "Gue? Kenapa gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHEZENA [END]
Novela Juvenil[ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA ] Menceritakan tentang seorang laki-laki yang belum bisa melihat titik keindahan dalam semesta dan seorang perempuan yang hanya bisa mendengar kesunyian dalam hidupnya. Mahesa dan Shazena yang dipertemukan dalam sebuah...