CHAPTER 26

17 0 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yah ci~

Jangan lupa komentar tiap paragraf ~

Happy reading ~

"Mang, nanti mampir di minimarket depan yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mang, nanti mampir di minimarket depan yah. Saya mau beli keperluan buat nanti."

"Gak usah. Mang. Langsung ke kampus aja, dia bakalan buang-buang waktu banyak."

"Ih apaan, sih? Nanti kita ngemil apa di sana?"

"Konsumsi udah di siapin panitia kalo Lo lupa."

"Gak akan sesuai selera gue."

"Ribet Lo."

Cekcok antar mulut yang di ciptakan dua orang tengah duduk yang tak berdampingan itu membuat tiga orang lainnya yang juga ada di dalam satu mobil bersama mereka itu menghela nafas lelah.

Pagi-pagi begini mereka harus mendengarkan rengekan Ibel dan amukan Nawa yang tak ada henti-hentinya sejak mereka masih di rumah Yohana tadi.

Hari ini mereka harus berangkat ke kampus pagi-pagi sekali karena jadwal pemberangkatan yang ada di agenda kegiatan sudah di tentukan para panitia. Tentu saja mereka tidak boleh telat jika tidak ingin tertinggal bus.

Tapi sedari tadi, bahkan sejak masih di rumah Yohana Ibel yang paling repot membuat ketiga temannya ikut-ikut pusing karena nya.

Untung saja kesabaran Zena dan Yohana terbilang masih bisa menoleransi bagaimana menyebalkan nya sikap ribet Ibel. Berbeda dengan Nawa yang gampang terbawa emosi walaupun Ibel melakukan hal sekecil apapun jika itu membuat nya emosi, Nawa akan lebih koar-koar mengamukinya.

Setelah menghabiskan waktu untuk berdebat akhirnya Ibel kalah debat dengan Nawa yang tentu saja setiap ucapannya tidak pernah bisa disaingi siapapun kalau soal debat. Kalau kata Ibel sih gue sama Nawa emang udah salah masuk jurusan. Kadang kata-kata mutiara Nawa lebih bijak dari anak-anak kelas gue.

Ibel memutuskan untuk tidak ribet-ribetan lagi karena Nawa yang selalu memantau apa yang akan diperulah. Walaupun sering ada cekcok kecil antara Ibel dan Nawa, tapi mereka juga lebih sering dekat. Yohana dan Zena yang selalu sibuk jika diajak berkumpul, dan berakhir Ibel yang akan pergi berdua dengan Nawa, itupun harus ada effort Nawa dalam memelas kepada Nawa.

Setelah menempuh beberapa waktu dan berhasil terbebas dari jalur lalu lintas. Akhirnya mobil yang di tumpangi empat gadis itu sampai di tempat tujuan. Dimana tempat tersebut adalah kampus yang sepagi apapun sudah cukup ramai oleh para mahasiswa nya.

Keempat nya turun dari mobil dan berjalan kebagasi mobil menghampiri sang supir yang tengah menurunkan tas-tas besar mereka. Dua hari akan bergulat dengan alam bebas membuat keempat nya prepare barang yang akan mereka butuhkan. Keempatnya memang menggendong tas besar tapi isinya tidak seberat milik Ibel.

"Huh! Berat juga tas gue."

"Banyak gaya sih mau semua di bawa, akhirnya ngeluh juga kan Lo."

"Lo tau gak, seberapa kuping gue panasnya dengerin Lo sensi mulu sama gue?"

MAHEZENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang