"Baiklah sekarang sepertinya kita ada di atas langit, mau ngapain ya kita?"
"Dasar kau Ellard bodoh tadi saat di bawah kau pintar sekali, sampai di sini jadi begitu, tujuan kita dari awal sampai ke sini kan untuk menginvestigasi area daerah pinggiran ini, jadi ya sesuai tujuan awal kita saja."
"Oh iya juga ya, dan kebetulan juga kita sampai ke daratan langit, lalu kenapa aku bisa sampai lupa hahaha- Azzo ada seseorang disini."
Tiba-tiba ada sesosok wanita misterius mendatangi kami. Wanita itu memakai semacam gaun putih yang cukup indah dan elegan, namun anehnya ia mempunyai tanduk, dari tingginya mungkin bisa dikatakan dia tergolong sebagai wanita yang cukup tinggi, wajahnya khas Asia mengapa aku bisa tau? Karena aku hidup di Indonesia, aku mengenal sangat baik karakteristik wajah seperti itu. Aku yang sempat merasakannya dari kejauhan juga terkejut, karena tiba-tiba saja hawa keberadaannya menghilang di jarak yang cukup jauh itu dan tanpa kusadari dia sudah ada di dekat kami. Lalu dengan kecepatan luar biasa dia seolah terbang, meluncur maju dengan cepat kearah kami, dengan itu pula dia ingin mencabik kami dengan menggunakan tangannya.
Aku dengan cepat melepas pengait di pedangku dan mengambilnya dari pinggang sebelah kiri menggunakan tangan kiriku dan kutahan serangannya dengan menggunakan kedua tanganku. Aku cukup terkejut karena tangan wanita itu cukup keras dan tidak terluka sama sekali karena menyentuh ujung tajam pedangku.
"Azzo...!" Ellard waspada mundur ke belakang dan bersiap untuk menyerang.
"Wah... Wah... Sepertinya ada tamu tidak diundang yang masuk kesini. Dua manusia dari daratan bawah rupanya, kenapa kalian kemari? Hm... Kamu..."
Dia memperhatikanku dengan seksama. Namun seketika itu juga, dia melajutkan serangannya yang mematikan.
Dia bahkan berhasil menekanku yang menggunakan pedang, padahal dia tidak menggunakan senjata apapun hanya dengan menggunakan kedua tangannya yang dirapatkan. Bahkan tekanan serangannya hampir seperti menggunakan senjata. Dia mencoba mencabikku dari kanan, kiri bahkan atas dan bawah. Gerakannya sangatlah cepat hingga aku tidak bisa mengikutinya, aku bahkan hanya menggunakan instingku saja untuk bertahan dari serangannya.
"Hei, apakah tidak bisa kita bicarakan dulu? Jangan menyerang tiba-tiba seperti ini dong."
"Kamu... Imut..." Dengan serangannya yang membabi buta, tiba-tiba saja di tengah-tengah serangannya itu dengan sekejap dia menghilang dari penglihatanku, dan langsung saja dia memelukku dari belakang yang dengan mudahnya melewati pandangan dan serangan bertahanku. Aku yang menyadari sedikit keberadaannya di belakang, mengalihkan langsung arah pandanganku ke belakang untuk bertahan, namun aku tidak bisa berbuat apapun dengan kecepatannya, responku terlalu lambat, dan akhirnya aku jatuh dalam pelukannya. Gerakan macam apa itu kupikir aku akan mati.
"Hei apa maksudnya ini? Bukannya kita mau bertarung? Kenapa peluk-peluk begini?! Ellaard! Lakukan sesuatu!"
"Ahh... Umm... Gimana ya... Kau memang cukup imut sih Azzo, jadi wajar saja kalau ada wanita yang seperti itu denganmu. Aku nyerah sih kalau begitu hehe..." sambil mengubah posisinya dari mode bertarung ke mode biasa saja.
"Hmm... Eekkh!"
Aku berniat melepaskan diri dari pelukannya ini tapi dia memelukku dengan sangat kuat, aku tidak bisa berbuat apapun, meskipun kalau dipikir sudah lama sekali aku tidak dipeluk seperti ini. Aku merindukan pelukan seperti ini, terasa hangat, dan nyaman. Tanpa sadar aku pun menikmati pelukan lembutnya ini.
"Ngomong-ngomong, mohon maafkan kami karena sudah tidak sopan langsung saja memasuki daratan langit ini. Apakah nona ini penghuni dari daratan langit ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbangun
FantasiaTerlempar ke dunia asing bernama "donya" selama 10 tahun dengan tubuh tak menua sedikitpun, tanpa ingatan. Hanya dengan pecahan ingatan tentang dunia lama yang hancur dan matanya yang berubah warna ketika mengingat kejadian itu. Bermodalkan keingin...