Chapter 5 - High School

1.9K 143 0
                                    

--Natalie--

"Bye sweetheart, sampai ketemu nanti sore. Belajar yang bener ya!" Mama mengecup kening gue.

Gue bergegas keluar dari mobil dan melihat Mama melambaikan tangan dari dalam jendela mobil.

Hfft semoga hari pertama sekolah ini, gue bisa dapet temen baru.

Gue melangkah menuju koridor sekolah yang ramai. Orang-orang terlihat asyik ngobrol dengan "geng" nya masing-masing.

Gue cuma bisa celingukan liat kesana kemari. Kata Mama, pertama gue harus cari letak loker buat ambil buku pelajaran. Gue mulai melihat nama yang tertera pada loker, dan akhirnya... Yap, ketemu juga loker bertuliskan Natalie Anderson.

Tangan gue meraih pintu loker dan segera membukanya. Di loker udah tersedia buku lengkap dengan dilengkapi alat tulis. Wow, kayaknya gue suka sama ini sekolah.

Gue bergegas mengambil buku untuk mata pelajaran pertama hari ini. Nggak lupa, gue juga ambil pensil yang bertuliskan The Fox High School.

Semua yang gue butuhin udah ada di tangan. Gue menutup loker dan langsung berbalik arah menuju kelas, tapi tiba-tiba...

BOOOM!

Gue merasakan lutut gue menyentuh lantai koridor yang dingin, sakit. Semua buku yang gue bawa, jatuh berserakan di lantai.

Gue menoleh ke atas, siapa sih yang nabrak barusan? Bantuin gue bangun kek!

Belom sempet protes, gue bisa melihat lima orang cowok berdiri di hadapan gue. What. Kalo boleh jujur, mereka semua hot. Cool. Awesome.

What Natalie? Aduh ngapain sih mikir gituan disaat waktu yang nggak tepat kayak gini?!

Gue langsung bergegas mengumpulkan buku yang berserakan di lantai. Tapi, belom semua gue ambil, tiba-tiba ada kaki yang nendang buku gue.

"Jalan tuh pake mata! Jangan pake dengkul!" kata cowok itu sambil menendang buku gue lagi.

Semua orang di koridor tertawa keras, gue merasakan ribuan mata mengarah pada gue.

Gue cuma bisa tertunduk malu. Masih dengan badan yang terduduk di lantai.

"Udah boys, ngapain sih cewek kayak gini diurusin." kata salah satu cowok yang lain dari lima orang tersebut.

Tunggu, kayaknya gue pernah liat dia sebelumnya? Oh, iya dia yang kemaren lempar gue pake bola voli di teras. Sekarang dia masih terlihat hot, dengan snapback di kepalanya. Ia berjalan pergi, diikuti dengan empat orang lainnya.

Uh, dasar. Ternyata sifat asli nya dia jahat banget.

*kring* *kring*

Terdengar suara bel masuk berbunyi. Semua orang langsung menuju kelas nya masing-masing. Sekarang di koridor cuma ada gue, sama semua buku yang berantakan ini.

Gue langsung mengambil semua buku, dan menuju kelas pelajaran pertama, math. Pelajaran kesukaanku.
.
.
.
Ms. Lauren, guru math gue menugaskan kita mengerjakan soal yang ada di buku. Ada 30 soal, tapi gue cuma butuh 15 menit buat mengerjakan semua itu.

Masih ada sisa waktu satu setengah jam lagi, dan gue nggak tahu harus ngapain.

Pikiran gue mulai flashback saat kejadian tadi pagi, ugh bener-bener hari terburuk gue sepanjang sekolah.

Sampai detik ini, gue belom punya temen baru. Ditambah lagi dengan kejadian tadi pagi, beh kayaknya nggak ada yang mau temenan sama gue.

Lagi asyik berkhayal, gue merasakan ada yang menepuk pundak gue dari belakang. Gue segera menoleh, dan melihat cewek berambut blonde yang tersenyum ke gue.

"Hai, nama gue Rosie! Salam kenal ya!" Dia menjabat tangan gue. Gue pun tak kalah semangat mengenalkan diri.

"Natalie. Salam kenal juga." balasku tersenyum.

"Hmm. Lo udah selesai ngerjain ya?" tanya Rosie sambil mengecek ke arah pekerjaan gue yang ada di atas meja.

Gue mengangguk.

"Boleh minta tolong nggak? Ajarin gue dong, please. Gue masih kurang ngerti." pinta Rosie dengan matanya yang sangat memohon.

Hmm, mungkin ini bakalan jadi awal langkah gue bakalan punya temen? Akhirnya gue tersenyum mengangguk, dan mulai mengajari Rosie.
.
.
.
--Natalie--

"Jadi, coba kenalin diri lo lebih banyak lagi ke gue!" seru Rosie semangat.

Sekarang, gue lagi di kantin duduk dengan Rosie. Karena nggak terlalu lapar, gue memutuskan beli minuman. Sedangkan Rosie, melahap chicken katsunya.

"Hmm. Nama gue Natalie Anderson. Gue tinggal nggak jauh dari sini, di Red Street. Gue tinggal sama Mama yang gue sayang." jelas gue. Gue mulai menyeruput lemon tea.

"Ayah lo kemana?" tanya Rosie santai, selagi melahap satu sendok penuh chicken katsu.

"Ayah gue udah meninggal." jawab gue singkat. Gue nggak bisa cerita lebih panjang lagi, karena itu semua bikin... gue makin sedih.

"Oh, maaf maaf. Gue nggak tahu.."

Ya jelas aja Rosie nggak tau. Dia aja barusan baru nanya. Akhirnya ada keheningan diantara kita. Gue nggak tau harus ngomong apa lagi. Jadi gue hanya diam, meminum lemon tea.

"Ok! Sekarang giliran gue ya kenalin sekolah ini ke lo!" seru Rosie memecah keheningan.

Gue mengangguk semangat, tersenyum lebar.

Belom sempat Rosie berbicara, terlihat sekomplotan "geng" lima orang ber jalan memasuki kantin. Mereka mengambil tempat duduk di tengah kantin. Melihat wajah mereka semua, gue teringat kejadian tadi pagi, ish nyebelin!

"Wow mereka dateng! Ok, gue mulai dari mereka dulu ya. Mereka itu geng lima sekawan yang sangat populer di The Fox High School! Mereka keren dan ganteng, banyak cewek yang ngejar-ngejar mereka semua!"

Walaupun Rosie belom ngasih tau, gue juga udah yakin mereka populer di sekolah. Dan kalo gantengnya mah, bisa liat langsung sendiri.

"Nah. Yang keriting dan tinggi itu, namanya Harry Styles. Dia selalu stylish banget! Banyak cewek yang naksir!" jelas Rosie. Gue mengalihkan pandangan ke cowok yang pakai snapback itu. Oh, ternyata Harry namanya.

"Kalau yang rambutnya blonde, Niall. Yang pakai baju hitam, yang agak pendek, itu Louis. Kalo yang pakai jaket denim, Zayn. Dan yang terakhir my lovely crush, Liam!"

Gue melihat semua cowok yanng ditunjuk Rosie. Tapi, mata gue berhenti saat melihat Harry Styles. Dan belum sempet gue berpaling, tiba-tiba Harry memandang gue, dengan senyuman licik di wajahnya.

Mata gue melebar, shock. Lalu gue langsung cepat-cepat berpaling dan menatap Rosie dengan wajah takut.

"Ada apa Natalie?!" tanyanya dengan wajahnya yang ikutan panik.

"Ha--Harry nabrak gue tadi pagi. Buku gue jatuh semua. Dan Louis, malah nendang buku gue." cerita gue singkat.

Gue melihat mata Rosie yang melebar, kayaknya shock juga. Gue bingung, kenapa dia se-shock itu.

"WHAT?! Demiapa lo nabrak seorang Harry Styles?!" kata Rosie.
----------------------------------------------
Haaai, sekali lagi makasih banget yang udah baca. jangan lupa vote dan leave comments!!! <333 all the love

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang