--ROSIE--
Belakangan ini, Natalie nggak banyak bicara. Lebih tepatnya, sejak kejadian Harry merusak kalungnya.
Gue berusaha menghibur Natalie, tapi dia hanya tersenyum. Dan gue tau, senyuman itu terpaksa. Gue nggak bisa terus-terusan biarin sahabat gue kayak gini.
Hari minggu ini, gue janjian sama Natalie buat jalan ke mall. Gue pengen hibur Natalie, dan juga pengen tau kenapa dia akhir-akhir ini jadi pendiam.
Sekarang, gue menuju rumah Natalie. Sesampainya disana, Natalie sudah berdiri mununggu di depan rumahnya. Begitu lihat mobil gue, Natalie langsung masuk ke dalam.
"Hai, udah enakan?" tanya gue.
"Lumayan... nggak seburuk kemarin." jawab Natalie tersenyum.
"Oke, lupain semuanya. Hari ini kita bakalan shopping whooo!!" seru gue.
Perjalanan menuju mall sangat hening. Hanya ada suara musik yang keluar dari radio. Natalie tampak masih sedih, dan untuk sekarang, gue hanya bisa diam.
.
.
.
--NATALIE--Rosie berusaha terus menghibur gue, dan gue sangat menghargai semua itu. Gue berusaha untuk melupakan semua kejadian-kejadian pahit, tapi entah kenapa, selalu saja muncul di pikiran gue.
Sesampainya di mall, gue dan Rosie menghabiskan waktu bersenang-senang. Nonton film, shopping, photobox, dan yang terakhir adalah Starbucks.
"Lo mau apa? Biar gue yang pesenin." tawar Rosie.
"Hmm.. vanilla latte!" seru gue. Sekarang, gue merasa lebih baik lagi setelah menghabiskan waktu bersama Rosie.
"Oke, tunggu sebentar!" Rosie kemudian menjauh dari pandangan gue.
Gue menunggu Rosie sambil ngescroll feed di instagram. Udah lama gue nggak main social media...
Satu menit kemudian, Rosie datang dengan membawa satu Vanilla Latte dan satu Cotton Candy Frap.
Rosie duduk diseberang gue, dan kemudian mulai bertanya,
"Hmm. Jadi, gimana perasaan lo sama Harry? Masih sedih?" tanya Rosie ragu.
"Lebih tepatnya... gue makin benci." jawab gue singkat sambil meminum Vanilla Latte.
"Hmm.. menurut gue.. kayaknya lo harus berhenti balas dendam ke Harry deh. Karena gue pikir, itu nggak akan nyelesain masalah."
"WHAT?!? Gimana bisa gue diemin Harry gitu aja? Dia udah ngerusak kalung gue! Kalung yang nggak akan bisa gue dapetin lagi." jelas gue kesal.
"Terus, lo mau balas dendam apa lagi?" tanya Rosie dengan wajah lelah. Mungkin dia lelah dengan semua rencana gue...
Gue diam memikirkan rencana apa yang akan gue lakukan. Gue pengen Harry benar-benar menyesal. Tapi, gue nggak tau harus ngapain.
"Gue mau... AHA! Lo besok dateng ke sekolah pagi. Lo harus bantuin gue!" seru gue tersenyum.
.
.
.
*keesokan harinya*Gue minta Mama untuk nganterin ke sekolah pagi-pagi. Awalnya Mama nanya, tapi akhirnya gue bohong. Gue bilang ke Mama kalau gue disuruh Mrs. Goldie untuk membantu dia menulis nilai.
Gue menunggu Rosie datang di koridor. Tangan kanan gue menggenggam ember yang berisi air dan es batu, serta tali.
Lima menit kemudian, gue melihat Rosie berlari mengarah ke gue. Gue tersenyum.
"Lo mau ngapain sih? Nyuruh gue datang sepagi ini." kata Rosie dengan napas terengah-engah.
"Gue mau pasang ini di pintu kelas Harry. Jadi, selagi dia buka pintu, ember ini akan jatuh. Dan, BOOM! Harry bakalan basah kuyup." jelas gue dengan wajah pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HIGH SCHOOL // harry styles
FanfictionNatalie Anderson adalah cewek berusia 17 tahun. Natalie cewek yang cantik, baik, pintar, ceria, dan juga friendly! Suatu ketika, Ayah Natalie meninggal, dan ia harus pindah ke Los Angeles mengikuti keinginan ibunya. Disana, Natalie menjadi murid ba...