Chapter 19 - Latihan Drama

1.8K 131 3
                                    

--NATALIE--

Bel pulang sekolah berdering.

Yes, akhirnya gue bisa makan sepuas mungkin dan nonton film di rumah. Yipie. TGIF.

"Natalie! Lo mau kemana?" Niall membloking jalan gue keluar kelas.

"Ya mau pulang lah!" jawab gue dengan malas.

"Hey babe, lo nggak inget hari ini adalah hari pertama kita latihan pertunjukan theater!"

OMG, gue baru inget. Kenapa gue bisa lupa gitu aja? Hfft.

Lalu, gue dan Niall berjalan beriringan menuju lapangan indoor yang biasa digunakan untuk bermain basket, tapi juga sering digunakan sebagai aula dan latihan lainnya. Salah satunya sekarang ini, Mrs. Goldie mengumumkan sehabis pulang sekolah berkumpul di tempat ini untuk latihan drama.

Dua minggu telah berlalu, dan gue sudah hafal semua dialog. Gue latihan di depan Mama, seolah-olah Mama adalah penonton. Tapi, parahnya gue nggak latihan gerakannya sama sekali. Jadi, gue yakin kalo Mrs. Goldie bakal marah sama gue.

Dan... gue sampai sekarang belom ngomong sepatah kata pun sama Harry. Yang membuat gue nggak percaya adalah, justru gue sekarang deket sama Niall, Zayn, Louis, dan Liam. Tapi gue lebih deket dengan Niall, dia adalah orang kedua setelah Rosie.

Niall membuka pintu lapangan basket, dan mempersilahkan gue masuk lebih dulu. Ladies first.

Selagi gue melangkah masuk, gue mencium bau keringat yang langsung menusuk penciuman gue. Yaampun, pasti sebelumnya ruangan ini dibuat latihan basket. Duh, gue nggak kuat dengan baunya. EW.

Gue berjalan menuju tengah lapangan, dimana sudah banyak anak-anak yang duduk di kursi plastik membentuk lingkaran. Dan ditengah lingkaran tersebut terdapat Mrs. Goldie yang sedang berdiri.

"Princess akhirnya datang! Cepat duduk, kamu telat lima menit." seru Mrs. Goldie sambil mengipasi wajahnya yang berkeringat.

Perasaan yang telat bukan gue doang.

Gue melihat sekeliling mana kursi yang masih kosong, dan sedetik kemudian Louis memanggil nama gue dan menawarkan kursi di sampingnya yang masih kosong.

Sekarang gue duduk diantara Zayn dan Louis. Gue berterimakasih sama Louis. Gue bisa melihat Harry yang duduk di seberang gue, dengan mata hijaunya yang menatap gue. Gue langsung berpaling, seolah-olah tidak tahu Harry sedang menatap gue.

"Oke, anak-anak! Sekarang kita mulai latihan dari awal. Tolong hafalkan dialognya, dan juga gerakannya pastikan tidak kaku!" perintah Mrs. Goldie

Dan... latihan pun dimulai.

Dengan setengah terpaksa, gue mendengarkan Alyssa yang membacakan narasi. Yep, dia dipilih sebagai narator.

Setelah Alyssa selesai membaca, giliran gue untuk berakting.

Gue berakting sebaik mungkin, dan orang-orang memperhatikan dengan seksama. Ruangan lapangan indoor ini sunyi, hanya terdengar suara orang di tengah lingkaran yang beraksi dengan aktingnya masing-masing.

Gue berakting menangis, dan gue mengeluarkan air mata sungguhan.
Orang-orang bertepuk tangan karena akting gue yang katanya sangat mendalami. Padahal, detik itu gue memang sedang mengingat disaat Ayah meninggal...

Jadi intinya, itu memang air mata SUNGGUHAN.

Akhirnya tiba disaat gue beradu akting dengan Harry. Entah kenapa, badan gue langsung merinding dan jantung gue berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Oke, Harry dan Natalie! Saatnya bagian kalian." seru Mrs. Goldie sambil menunjuk ke tengah lingkaran.

Gue berdiri dari kursi gue, begitu pun Harry yang ada di seberang gue. Gue berjalan menuju tengah lingkaran dan akhirnya berada di hadapan Harry.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang