Chapter 18 - What The H

1.8K 134 10
                                    

--NATALIE--

"Mrs. Goldie mohon, Harry Styles berperan sebagai Prince. Dan Natalie Anderson, berperan sebagai Princess."

WHAT? Ini gue salah denger atau ini mimpi atau mungkin telinga gue yang bermasalah? Nggak, ini semua nggak akan terjadi.

"NGGAK!!!" teriak gue serempak dengan Harry.

Mendengar jawaban kami berdua, Mrs. Goldie mengernyit. Gue memasang wajah jijik ke Harry, begitu pun Harry.

"Hey, ini nggak akan sulit untuk kalian kok. Kalian punya bakat akting, dan menurut saya itu sangat hebat!" seru Mrs. Goldie.

"Tapi Mrs., saya nggak bisa. Saya nggak akan bisa!" cetus gue pesimis.

Ya, mungkin orang lain bilang bakat akting gue bagus. Tapi kalo pasangan peran gue sama Harry? No, gue nggak yakin.

"Saya juga nggak bisa Mrs., Saya nggak mau beradu akting sama cewek ini!" seru Harry.

Hello Harry, gue punya nama kali.

"Oke, kalian harus tenang. Pertunjukan theater ini adalah pertunjukan yang sangat berarti menyangkut kelulusan kalian. Jadi, kalau kalian nggak mau ini terjadi, kalian nggak akan dapat nilai. Dan itu berarti, kalian nggak lulus." jelas Mrs. Goldie panjang lebar.

Mendengar itu semua, mata gue melotot. Mulu gue terbuka lebar. WHAT NGGAK LULUS? NO.

Harry hanya menghela napas, dan menggaruk kepalanya.

"Bukan begitu maksud saya Mrs. Goldie. Saya mau mengikuti pertunjukan ini, tapi kenapa harus saya yang jadi pemeran utama? Saya bisa kok jadi pelayan atau ratu yang mati atau bahkan--" protes gue.

"STOP!!" teriak Mrs. Goldie sambil membanting tangannya ke atas meja.

Oke, kali ini omongan gue dipotong lagi. Nggak papa, sudah biasa.

"Saya sudah memutuskan kalian berdua yang menjadi pemeran utama. Dan besok, kalian akan saya beri naskahnya. Pelajari naskahnya, dan kita semua mulai latihan dua minggu lagi." jelas Mrs. Goldie mengalahkan kecepatan gue.

"Fine." gue membalas singkat dan bergegas balik badan untuk pergi.

Harry hanya mengangguk, tetap diam. Tumben ini anak diem aja?

"Hmm, Mrs Goldie." gue berbalik badan lagi mengarah ke Mrs. Goldie yang beranjak dari kursinya.

"Kalau saya boleh tau, kita latihan untuk pertunjukan berapa lama?" tanya gue.

"Pertunjukan diadakan bulan Mei. Jadi kita punya waktu latihan dua bulan penuh."

WHAT?! Selama dua bulan gue harus latihan sama Harry? WHAT THE H.
.
.
.
--HARRY--

Gue nggak tau harus senang atau sedih dengan pertunjukan theater itu. Otak gue berpikiran sedih karena gue harus beradu akting selama DUA BULAN sama cewek keras kepala itu. Sedangkan hati gue... hati gue seneng. Akhirnya gue ada kesempatan buat deketin dia...

WHAT HARRY NO. Dia benci lo, dan lo harus benci dia! Dia yang udah ngerusak lo!

Yah, mana gue tau apa yang akan terjadi. Biarlah waktu yang menjawab.
.
.
.
--NATALIE--

Sesampainya di rumah, gue langsung menuju kamar. Berbaring di atas kasur kesayangan.

Gue memutuskan untuk sms Rosie. Gue pengen curhat meluapkan kekesalan gue.

To: Rosie
Rosie! Lo harus tau tadi Mrs. Goldie manggil gue ke ruang guru untuk apa!

Gue meletakkan iPhone gue di atas kasur. Menunggu jawaban dari Rosie.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang