Chapter 22 - Mama Pergi

1.7K 128 2
                                    

--NATALIE--

"Makasih. Udah mau nganterin gue pulang." gue berterimakasih ke Harry. Untuk yang pertama kalinya.

"Yep, sama-sama." balasnya.

Gue bergegas membuka pintu mobil, tapi tiba-tiba Harry menepuk bahu gue. Gue pun menengok heran. Apalagi, sih?

"Hmm-- kalo lo butuh bantuan, bilang gue aja ya." jelas Harry dengan terbata bata.

Gue mengerutkan dahi. Bantuan? Bukannya biasanya justru gue yang butuh bantuan orang lain buat menghindar dari dia?

Gue hanya mengangkat kedua bahu gue, lalu keluar mobil. Gue pun melihat Harry mengendalikan kemudi untuk diparkir di garasi rumahnya.

Gue mengeluarkan kunci rumah, tidak sabar ingin liburan. Ya, hari ini adalah hari terakhir ujian. Jadi, sekolah kami memberikan libur selama seminggu. Wow, Amerika! Andai di Indonesia bisa kayak gini... ah gue jadi kangen.

Ketika gue membuka daun pintu, gue melihat Mama yang sudah berdiri rapi di ruang tamu. Dengan koper besar yang diletakkan disampingnya. Mama mengenakan kemeja dan rok selutut. Mama mau pergi?

"Mama mau pergi? Kemana?" tanya gue langsung tanpa basa basi.

Mama mendekati gue lalu memeluk gue dengan erat. Mengusap punggung gue dengan perlahan, membuat badan gue lebih terasa hangat dan nyaman.

"Maafin Mamah, ya. Mama nggak bisa nemenin kamu liburan.." jelas Mama.

Gue melepas pelukan Mama. Itu tandanya, seminggu ini gue akan sendirian dong? Dan parahnya, gue lagi sakit gini?

"Memang Mama mau kemana? Natalie memang nggak bisa ikut ya, sekalian liburan gitu?" kata gue dengan tatapan memohon.

"Mama ada seminar di New York, dan itu penting banget. Kalo kamu ikut, Mama juga nggak akan bisa nemenin kamu jalan-jalan. Lagi pula, kamu juga lagi sakit kan?"

Gue hanya mengangguk lesu. Pasrah.

"Tapi jangan sedih, Mama sudah telepon Anne (Mama Harry) buat nemenin kamu. Kalo kamu butuh apa-apa, telepon aja rumahnya. Anne siap membantu." jelas Mama meyakinkan gue.

Sebenarnya gue 99% yakin kalo gue nggak akan telepon Anne. Gue nggak suka ngerepotin orang... kecuali kalo itu hal yang mendesak.

Gue mengangguk lesu.

"Senyum, dong. Mama cuma pergi seminggu kok!" Mama menghibur gue.

Gue tersenyum, gue nggak mau buat Mama khawatir karena keadaan gue yang lagi sakit.

"Oke. Natalie bakalan baik-baik aja kok. Mama nggak usah terlalu mikirin Natalie." gue memeluk Mama lagi. Kali ini lebih erat. Pasti gue bakal kangen sama Mama.

Mama melambaikan tangan dari dalam taxi, gue pun melambaikan tangan kanan gue ke Mama. Lima menit kemudian, taxi itu meluncur.

Gue pergi ke kamar dan melihat jam. Sudah pukul lima sore. Gue memutuskan untuk mandi. Setelah mandi, gue berbaring di atas kasur. Gue bingung harus ngapain.

Akhirnya gue memutuskan main laptop. Membuka semua sosial media, dari facebook, twitter, tumblr. Nggak lupa gue sempatkan membuka skype, dan tertulis nama Belle di layar laptop. Belle sedang online.

Gue memutuskan untuk skype-an sama Belle. Udah lama gue nggak ngobrol sama dia...

"Haiiii Natalie! Ih, sombong ya lo sekarang sama gue." sapa dia semangat.

Gue hanya bisa terkekeh melihat wajah Belle yang sok kesal.

"Maaf, Maaf. Gue akhir-akhir ini sibuk banget di sekolah." jelas gue mencari cari alasan yang tepat.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang