Chapter 17 - Masuk Sekolah

1.8K 121 5
                                    

--NATALIE--

Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah, tentunya setelah seminggu di skors.

Masih ingat pipi gue yang ditampar Harry? Ternyata bekas tamparan itu membekas di pipi, dan menjadi lebam.

Melihat lebam yang ada di pipi gue, Mama bertanya kenapa itu bisa terjadi. Dan gue cuma bilang kalo pipi gue terbentur lantai karena tergelincir.

Entah sejak kapan gue jadi pinter bohong gini.

"Natalie! OMG! Pipi lo kenapa? Kok lebam gitu?!" Rosie tiba-tiba berada di depan gue dengan wajah khawatir.

Dan sedetik kemudian, Harry berjalan di koridor melewati gue. Matanya tampak shock melihat lebam yang ada di pipi gue, tapi bukannya minta maaf, dia malah lewat saja. Ew.

"Nggak papa... gue kemarin jatuh dari sepeda."

Oke, gue bohong sama Rosie.

"Seriusan nggak papa? Lebam lo bisa makin parah lho kalo didiemin!" kata Rosie khawatir.

"Santai Rosie, gue udah obatin kok. Yuk, masuk kelas!" ajak gue girang.

Kelas pertama adalah Kelas Math, yang artinya gue sekelas sama Rosie. Gue suka banget yang namanya Math! Nilai math gue dari dulu selalu mendapat nilai yang bagus, nggak kayak nilai sejarah gue. Yang hancur berantakan.

Seperti biasa, gue menghabiskan makan siang di kantin bersama Rosie. Gue nggak pernah bosen ngobrol sama Rosie, pasti ada aja topik pembicaraan yang kita bahas. Dan itu seru banget.

Setelah makan siang adalah Kelas Drama. Yang artinya... gue sekelas sama Harry. Hfft.

Gue masuk kelas lebih dulu, tapi sayangnya kelas sudah penuh. Tinggal dua kursi yang masih tersisa, disamping Harry, atau disamping Niall.

Pastinya gue pilih kursi disamping Niall.

Gue menghampiri kursi yang berada di dekat jendela, lalu di samping kanan nya terlihat Niall yang sedang main iPhonenya.

Gue duduk, nggak tau harus ngapain.

"Hey, pipi lo kenapa?" tanya Niall dengan wajah heran.

Gue menoleh ke Niall, dan nggak sengaja gue juga melihat Harry yang sedang menatap gue.

"Hmm, nggak papa. Cuma jatuh dari sepeda kemarin." jawab gue tersenyum.

Gue melihat wajah Niall yang nggak yakin, memang gue ketahuan banget ya
kalo lagi bohong?

"Gue tau kok kalo lo bohong." kata Niall seolah-olah mendengar apa yang gue pikir.

"Pasti karena Harry kan?" bisik Niall sepelan mungkin.

Gue berusaha menahan air mata yang rasanya ingin tumpah dari mata gue. Tapi ternyata gue nggak bisa nahan itu semua... gue terisak di depan Niall.

Niall langsung memeluk gue, gue menerima pelukan itu. Dari awal, gue selalu merasa kalau Niall adalah orang yang baik. Dia nggak pernah jahat ke gue, walaupun Niall termasuk geng brandal itu.

"Shhh. Udah nggak papa, Harry memang orangnya gitu. Mau gue antar ke toilet?" tawar Niall masih memeluk gue.

Niall menepuk punggung gue agar gue lebih tenang. Dan hal itu berhasil.

Gue mengangguk. Kemudian, Niall menuntun gue menuju toilet.
.
.
.
--HARRY--

Gue melihat Natalie yang menangis di pelukan Niall. Gue tau kalo dia bohong soal lebam itu. Gue tau lebam itu pasti karena tamparan gue waktu itu.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang