Chapter 21 - Sick

1.8K 131 2
                                    

--NATALIE--

Sudah sebulan ini gue latihan pertunjukan theater. Setiap pulang sekolah, Mrs. Goldie selalu menyuruh kita semua untuk latihan di sekolah.

Dan, menurut gue latihan di sekolah sudah lebih dari cukup. Jadi gue selalu menolak Harry kalau dia mau latihan di luar sekolah. Terutama saat WEEKEND.

Gue tau, maksud utama Harry adalah bukan ngajakin gue latihan. Apalagi kalau bukan mau jailin gue.

Hari ini gue merasa nggak enak badan. Tapi, Mama tetep nyuruh gue sekolah. Dari kecil, gue udah dibiasain nggak izin kalo sakitnya belom parah.

Walaupun itu demam, gue tetep dipaksa sekolah sama Mama.

"Selagi kamu masih bisa bangun dari tempat tidur, berangkat sekolah!"

Itu adalah kalimat yang selalu Mama ucapkan kalo gue sakit. Dan anehnya, gue selalu menurut. Gue nggak mau absensi gue kacau cuma karena gue sakit. Gue selalu mendapat rekor anak terajin yang nggak pernah bolos. Yey.

Tapi... hari ini beda. Kepala gue terasa pusing dan sempoyongan.

"Mah, Natalie boleh nggak, hari ini nggak masuk sekolah dulu?" teriak gue dari dalam kamar.

Gue masih terbaring di kasur. Badan gue, apalagi kepala gue terasa berat banget.

Tak ada jawaban dari Mama.

"Maaah! Natalie nggak mau masuk sekolah!" teriak gue lagi.

Tak lama kemudian, Mama berlari ke kamar tidur gue dengan balutan handuk yang menutupi tubuhnya. Mama berhenti di depan daun pintu kamar.

"Ada apa, sih? Mama lagi mandi tau!" protes Mama.

"Mah, Natalie lagi nggak enak badan banget. Rasanya Natalie nggak kuat berdiri..." rengek gue.

Mama berjalan mendekat dimana gue berbaring. Lalu menaruh punggung tangannya di dahi gue.

"Hmm.. iya sih agak panas. Tapi.. bukannya hari ini kamu ada ujian Math sama Biology?" kata Mama.

Oh, iya. Gue sampe lupa hari ini ada ujian. Oke, gue terpaksa harus masuk. Daripada gue nanti ujian susulan, sedangkan yang lain udah libur? Ugh, no way.

"Oke deh, Mah. Mama buatin sarapan, nanti Natalie baru mandi." kata gue.

"Kamu serius, mau masuk sayang?" tanya Mama dengan tatapan yang TUMBEN khawatir.

Gue hanya mengangguk. Rasanya semakin banyak gue ngomong, tenggorokan gue makin kering dan sakit.

Gue bersiap-siap, lalu sarapan. Gue menyisakan sarapan pagi ini, rasanya badan gue menggigil. Tapi, Mama nggak masalah gue tak menghabiskan sarapan itu.

Gue berjalan di koridor sekolah dengan nafas terengah-engah. Makin banyak berjalan, rasanya badan gue makin panas.

Gue berjalan menuju loker gue, dan langsung bersandar pada pintu loker gue. Dalam sekejap menutup mata. Napas gue masih terengah-engah.

"Hai Natalie!" sapa seseorang di depan gue.

Gue langsung membuka mata dan tersenyum, "Hey, Niall." sapa gue lemah.

"Hmm.. lo nggak papa?" tanyanya sambil tangan kanannya meraih pundak gue.

"Nggak, nggak papa kok. Cuma sedikit capek aja." jawab gue tersenyum.

Ya, gimana gue nggak capek. Setiap pulang sekolah harus latihan dulu sampai jam lima sore. Yang telah selesai latihan memang boleh langsung pulang. Tapi, gue kan pemeran utama. Jadi, selalu ada scene dari awal sampai akhir.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang