Chapter 8 - Louis' Party

2K 128 2
                                    

--Natalie--

Gue langsung berlari menuju pintu rumah, dan masuk ke dalam. Punggung gue bersandar di pintu, napas gue bisa dibilang ngos-ngosan.

Demiapa tadi Harry cium gue? Terus gue harus dateng ke party nya Louis gitu? O M G.

Gue langsung naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar. Menghempaskan tas ke lantai, dan langsung terjun ke kasur. Kayaknya gue harus sms Rosie tentang ini deh.

To: Rosie
Rosie!! Lo harus tau sesuatu. Tadi tiba-tiba Harry nganter gue pulang. Dan yang parah, Harry besok jemput gue buat ke party nya Louis!

Belom sampai satu menit sms itu terkirim, muncul nama Rosie di layar iPhone. Lah, kenapa dia jadi nelpon?

"Halo? Kenapa nggak sms aj--" belom selesai gue ngomong, Rosie teriak dari ujung sana.

"NATALIE OMG!!! Gue nggak percaya apa isi sms lo tadi! Yaampun ini mimpi apa bukan sih?" seru Rosie girang.

"Gue yang ngalamin tapi kenapa jadi lo yang heboh?!" tanya gue heran.

"Iyalah! Hello, sahabat gue diajak seorang Harry Styles ke party temennya sendiri! Gimana gue nggak shock?!" seru Rosie lagi. Kali ini suaranya nggak kalah sama cewek-cewek yang lagi teriak nonton konser.

"Tapi... gue nggak mau dateng. Please banget gue harus belajar buat test minggu depan!" balas gue. Iya, kalian bisa bilang gue ambisius.

Dari SD sampai SMA, gue selalu dapat peringkat satu di kelas!

"WHAT?! Besok kan sabtu, lo bisa belajar buat test hari minggu. Shoo dasar ambis!" kata Rosie.

"No!! Lagian gue nggak suka party. Mendingan gue belajar." jawab gue.

Yap, dulu di Jakarta gue memang bisa dibilang anak yang bandel. Selalu pergi party-club-hangout bareng temen. Tapi, semenjak gue kehilangan Ayah disaat gue lagi party... gue jadi nggak suka party. Lebih tepatnya penyesalan.

"Nat, lo nggak inget yang gue ceritain di kantin? Kalo lo nggak ikutin aturan main Harry dan gengnya itu, lo bisa dapet masalah nanti. Lagi pula, ga sembarangan orang loh yang diundang!" jelas Rosie mengingatkan gue dengan ceritanya waktu itu.

Terus, kenapa? Bodo amat, hidup gue ya gue yang jalanin. Apa yang gue mau dan nggak mau, terserah gue dong? Siapa pula Harry.

"Gue tetep nggak akan pergi party." jawab gue dan langsung memutuskan saluran telepon.
.
.
.
--Natalie--

"Natalie!! Bangun!! Udah jam 3 sore!"

Gue mendengar Mama bangunin gue, tentunya sambil cubit-in gue.

"Aw!! Sakit Mah! Kenapa sih, ini kan Sabtu. Natalie juga nggak sekolah." jawab gue, masih dalam balutan selimut. Mata gue pun masih tertutup.

"Kamu udah tidur lebih dari 10 jam, Natalie! Sekarang kamu harus siap-siap pergi ke Louis' Party!"

Mendengar itu, mata gue langsung terbuka dan duduk di kasur. What?! Kok Mama bisa tau gue diundang ke party? Wah, gue rasa ada yang nggak beres.

"Kok Mama bisa tau aku diundang ke partynya--" belom selesai ngomong, Mama langsung memotong pembicaraan.

"Tadi jam 12 siang, Harry dateng kesini buat ketemu kamu. Tapi Mama bilang kamu masih tidur. Terus Harry bilang ke Mama kalau dia bakalan jemput kamu nanti jam 5 sore buat Louis' Party. So lets go!!!!"

Mama langsung narik gue ke kamar mandi.

"Tapi Natalie nggak mau dateng ke party itu Mah! Natalie mau belajar!" seru gue.

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang