Chapter 25 - DARE

3K 179 71
                                    

--NATALIE--

Semenjak pertanyaan tentang perasaan gue ke Niall, Harry jadi lebih pendiam. Setelah kejadian itu pun, Harry langsung mengantar gue pulang. Dia bilang, dia lagi nggak mood buat latihan pertunjukan drama.

Keesokan harinya, gue mengeluarkan seluruh kemampuan gue di hadapan Mrs. Goldie. Begitu pun dengan Harry.

Mrs. Goldie sangat senang atas perkembangan akting drama gue dan Harry. Mrs. Goldie bilang, nggak ada salahnya kan kalian latihan, kalau akhirnya kalian bakalan akting seindah ini!, ucapnya.

Gue dan Harry hanya mengangguk, walaupun jelas sudah kemarin kita nggak latihan sama sekali.

Dan gue nggak tahu, kenapa Harry tiba-tiba tingkahnya berubah? Apa gue salah ucap waktu itu?

Jujur, gue memang menyukai Niall. Gue suka cara dia ngobrol, cara dia selalu menghibur gue, ngajak gue main, dan masih banyak lagi. Tapi, gue rasa gue hanya menyayangi Niall sebagai teman. Nggak lebih dari itu.

Jadi, nggak salah kan, kalo gue bilang gue suka Niall?
.
.
.
--HARRY--

"Hmm, guys. Kita udah lama nih nggak party bareng. Gimana kalau malam minggu kita party bareng?" ajak Liam.

Gue hanya diam sambil memandangi lukisan yang ada di hadapan gue. Itu lukisan yang dibuat Zayn. Yep, hari ini kita lagi hang out di rumah Zayn.

"Ide bagus! Tapi kayaknya nggak seru kalau cuma kita berlima doang." tambah Louis.

Gue hanya menggelengkan kepala. Kita selalu party berlima. Mau ngajak siapa lagi coba?

Niall dari tadi memakan pizzanya. Gue meliriknya dengan sinis. Entah mengapa, gue kesel liat wajahnya.

"Gimana kalau kita ajak orang lain? Kayak, pacar. Atau temen deket lain mungkin?" seru Louis dengan girang.

Temen deket? Hello, apa dia nggak sadar, kalau kita tuh selalu berlima? Lima cowok nakal yang populer dan nggak ada yang berani sama kita semua.

Pacar? Disini yang nggak punya pacar cuma Niall. Jadi?

"Yep, boleh juga. Gue akan ngajak Perrie!" sahut Zayn.

"Dan gue akan bawa Danielle!" seru Liam.

"Hahaha, pastinya gue bakalan ajak Eleanor!" tambah Louis.

Oke, sekarang gue nggak tahu harus ngomong apa. Jujur, gue lagi males sama Cara. Entah kenapa, gue lagi risih sama keberadaan dia. Akhir-akhir ini gue selalu cuekin Cara.

"Jadi, Harry? Dari tadi lo diem aja. Lo bakalan ajak Cara juga kan?" tanya Liam.

Gue mengangkat bahu. "Nggak tahu, gue rasa gue nggak mau ngajak siapa-siapa." seru gue datar.

"Kalo gue... Gue rasa, gue akan ajak Natalie! Nggak masalah kan?" seru Niall tiba-tiba.

Tanpa gue sadari, mendengar hal itu gue kaget dan shock. Mata gue melebar seperti melihat gempa bumi di depan mata.

Niall ajak Natalie? Kalau Niall aja ajak Natalie, masa gue nggak ngajak siapa- siapa? Gue nggak mau terlihat cowok pecundang di depan Natalie.

"Oke, kalo gitu gue usahain ajak Cara." seru gue.
.
.
.
--NATALIE--

Gue sedang melihat foto-foto yang ada di tumblr. Tiba-tiba saja, IPhone gue bergetar. Ada pesan baru.

Niall : Hey, Natalie! Lo bisa nggak temenin gue datang ke party?

Dengan sigap, gue langsung membalas sms dari Niall.

Natalie : party siapa? Boleh, asal lo jemput gue :P

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE HIGH SCHOOL // harry stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang