Setelah berhasil menyelesaikan hasil karyanya, berupa bantal dan guling bayi, Raisa mengambil smartphone di laci nakas.
Ia berniat memotret barang tersebut.Belum sempat membuka aplikasi kamera, matanya justru tertarik ke aplikasi Instagram. Entah apa yang menariknya ke sana, hingga media sosial yang beberapa bulan ini Raisa hindari kembali terbuka.
Sampai di beranda pencarian, matanya langsung fokus pada salah satu postingan milik sebuah akun gosip.
Kabar bahagia datang dari artis senior Rika Meilabina, yang akhirnya rujuk dengan Jatmiko Riko Basuki pasca 6 tahun bercerai.
Om Riko??
Raisa tidak mungkin salah, dia tahu betul nama itu adalah suami baru dari mamanya.
Om Riko rujuk? Lalu mama bagaimana?
Raisa paham, sejahat-jahatnya Arini padanya tetap saja wanita itu adalah ibunya.
Dengan kondisinya yang seperti sekarang, bohong jika Raisa tidak sakit hati. Tapi biar bagaimanapun, ia tak akan pernah bisa membenci Arini.
Karena merasa penasaran pada nasib sang ibu, Raisa mencoba mencari akun pribadi Arini.
Naasnya, perempuan hamil itu justru menemukan rentetan ucapan bela sungkawa di kolom komentar postingan terakhir sang ibu.
Foto yang diposting kira-kira dua bulan lalu tersebut menggunakan caption sedih. Isinya tentang pengkhianatan seseorang.
Tapi yang lebih mengejutkan Raisa, terdapat sebuah komentar dari akun yang tidak dia kenal. Di dalamnya memaparkan kronologi meninggalnya Arini.
"Ini yang mantan istri pejabat itu kan? Meninggalnya kenapa kalau boleh tahu?" Tulis @geanbp***
"Kabarnya ditemukan gantung diri di kamar mandi. Kebetulan apartemennya sama gedung sama kakakku.." balas @deranmt***
Mendadak dada Raisa sesak. Nafasnya tak beraturan dengan air mata yang kian berjatuhan. Belum lagi bagian bawah perutnya yang langsung kram.
"Mama...." Teriaknya sebelum semuanya mendadak gelap.
"Non Raisa??" Bik Inem yang datang dari pintu refleks menjatuhkan nampannya karena terkejut dengan darah segar di bawah kaki Raisa.
Ia berlari cepat ke kamar Arshad, "Mas, non Raisa,"
"Kenapa?"
"Non Raisa jatuh di lantai."
Arshad berjalan cepat dan terkejut dengan kondisi perempuan di depannya. Matanya sempat menatap ke layar smartphone sebelum mengangkat tubuh Raisa ke mobil.
.......
"Bik Inem sebaiknya pulang dulu, tadi saya sudah telepon pak Tomas untuk jemput. Kalau ada perlu apa-apa nanti saya hubungi lagi."
"Beneran nggak papa mas Arshad sendiri di sini? Nanti kalau non Raisa kenapa-kenapa gimana?"
"Enggak bik, dia pasti baik-baik saja. Bik Inem juga perlu istirahat. Nanti Djati sama istrinya juga ke sini jadi saya nggak sendirian."
"Kalau begitu, bibi tunggu pak Tomas di depan saja ya mas," Arshad mengangguk.
Baru saja duduk di kursi tunggu, laki-laki itu kembali berdiri ketika melihat Djati dan Denara mendekat ke arahnya.
"Gimana kondisi kak Raisa??" Tanya perempuan yang semakin cantik itu saat sampai di depan Arshad.
"Belum tahu, lagi diperiksa dokter. Kalian ke Jakarta cuma berdua aja? Si Kembar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black & Grey
ChickLitRaisa tidak menyangka jika karmanya akan datang secepat ini. Setelah berhasil membujuk sang mama untuk menjual Denara, kini ia justru mengalami hal yang sama. Lebih tidak menyangka lagi, Arini-lah yang sengaja menjualnya. Padahal, bagi Raisa, Arini...