MAS YANDI

4.9K 22 0
                                    



#############

       

        Mas yandi duduk di kursi kecil yang memang sudah tersedia di kamar mandi ini. Biasanya kursi ini kami gunakan untuk membersihkan tubuh kami terlebih dahulu sebelum berendam di  bathtub.

       Begitu juga saat ini, mas yandi yang sudah siap duduk di situ maka aku langsung membersihkan punggungnya dengan busa dan sabun yang sudah aku siapkan.

      Awalnya tidak ada hal aneh yang terjadi, aku menggosok punggungnya seperti biasa. Tapi tanpa sengaja puting payudaraku menyenggol punggung mas yandi. Dan tanpa aku sadari ternyata puting payudaraku sedang sangat mengeras dan menjadi sangat sensitif.

      "aaachhh... desahanku tak sengaja keluar begitu saja dari mulutku. Mas yandi langsung menoleh sambil tersenyum sebentar lalu kembali menghadap ke tembok lagi.

      Aku berfikir sejenak kenapa aku tiba tiba menjadi sangat sensitif gini. Apakan gara gara tadi di goda oleh mas yandi sudah bisa membuat aku terangsang ataukah ada hal lain. Kucoba menyentuhkan lagi ujung puting payudaraku ke punggungnya mas yandi lagi.  

      Dan ternyata benar saat ini payudaraku menjadi sangat sensitif. Tapi saat aku coba gesek gesekkan lagi lebih lama. Malah menimbulkan sensasi yang lumayan enak, akhirnya aku memiliki sebuah ide.

     Daripada aku menggosok punggung mas yandi dengan spons busa. Lebih baik aku gosok aja punggungnya dengan kedua payudaraku. Siapa tau mas yandi suka dan aku juga merasa nikmat.

       Kuperas spons yang dari tadi aku pegang, busa sabun dari hasil perasanku langsung melumuri seluruh payudaraku dan membuatnya semakin licin. Kuratakan sebentar agar payudaraku tertutupi oleh busa sabun sepenuhnya. "aaachh sial kenapa saat aku memijat mijat payudaraku terasa begitu nikmat. Padahal biasanya saat aku menyabuni payudaraku tidak terasa senikmat ini. "

      Tak ingin terlalu larut dengan kenikmatan, aku segera menghentikan pijatanku di payudaraku sendiri dan segera bersiap melanjutkan tugasku lagi.

      Pelan pelan aku tempelkan kedua payudaraku ke punggung mas yandi. Aku yakin mas yandi juga tau kalau yang menempel di punggungnya saat ini bukanlah spons tapi dua daging kenyal milik istrinya.  

      Mas yandi cuma senyum senyum sendiri sambil pura pura tidak menyadari dengan apa yang sedang aku lakukan. Lalu dia meneruskan menyabuni tubuhnya sendiri di bagian depan.

      Setelah sudah cukup terbiasa dengan sensasinya, aku mulai menaik turunkan tubuhku ke atas dan bawah seperti saat aku menggosoknya dengan spons tadi. 

      Semakin aku mengesekkan putingku ke punggung mas yandi maka aku malah merasa semakin terangsang di buatnya. Nafasku semakin tak beraturan dan desahan desahan kecil mulai keluar dari mulutku.

      Kedua tanganku yang dari tadi memegangi samping payudaraku kini mulai mencari batang yang akan memuaskanku. Ku selipkan kedua tanganku dari kedua sisi pinggang mas yandi dan langsung menangkap penis mas yandi tanpa perlu melihat posisinya.

      Tepat seperti dugaanku ternyata penis mas yandi sudah sangat tegang dan berdenyut. Karena tanganku sudah licin karena sudah terlumuri oleh sabun. Maka aku dapat dengan mudah mengocok penis mas yandi dengan semanagat.

     "aduhhh... pena pelan dong mah.... bisa bisa papah keluar sebelum bertarung ini." kata mas yandi

     "he he he... maaf pah mamah terlalu bersemangat." kataku.

     "ya dah yuk lanjut di bathtub yuk?" ajak mas yandi.

     "yuk" jawabku.

      Aku langsung menyalakan kran air untuk membersihkan tubuh kami dari sisa sisa sabun yang menempel.  Dan setelah cukup bersih, mas yandi langsung rebahan duluan di bathtub yang memang sudah aku isi dengan air. Matanya terpejam sambil menikmatai sentuhan air di seluruh tubuhnya.

NAUGHTY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang