Jantungku berdebar denga sangatkencang saat menunggu keputusan apa yang akan mas yandi berikan pada hubunga kami selanjutnya. Setelah agak lama berfikir akhirnyamas yandi mulaibericaradengan memberikan beberapa pertanyaan untuk memperkuat keputusannya.
Pertama dia bertanya tentang perasaanku yang sebenarnya kepada dia. Dan aku langsug menjawab dengan sangat cepat dan tanpa berfikir. Aku langsung mengutarakan isi hatiku tentang mas yandi. Betapa aku mencintainya dengan seluruh jiwa ragaku.
Kemudian mas yandi mmberi pertanyaan kedua.kali ini diabertanya apakah aku menimati ketiga di gangbag oleh para pekerja tersebu. Nah kali ini aku agak lama menjawabnya. Karena jawabanku akan menentuka bagaimana nasiku selanjutnya.
Kalau aku menjawab tidak menikmati dan aku terpakasa melayani mereka. Maka aku akan berbohong pada diriku sendiri dan kepada mas yandi juga. Karena sesungguhnya akusangat menikmati hal tersebut.
Kalau aku menjawab kalau aku menikmati hal tersebut. aku tidak akan tau apa yang ada di pikiran mas yandi kepada wanita yang bisa menikmati saat di gangbang seperti aku. Bisa saja aku akan di pandang hina dan bisa jadi aku akan di usir dari sini.
Tapi masih ada satu kemungkinan lagi yang walaupun kemungkinan itu sangatkecil tapi masih ada kesempata itu akan terjadi. kemungkinan tersebut adalah masyandi menyukai kalau istrina di setubuhi oran lain dan dia malah merasa senang akan hal itu.
Tapi itu sangat kecil kemungkinan terjadinya. Lelaki manapun pasti tidak akan rela kalau istrinya di rebut oleh orang lain. Kecuali kalau pria tersebut tidak normal dan mempunyai kelian sexual. Dan sepertinya mas yandi tidak memiliki hal tersebut. Tapi balik lagi semua keputusan ada di tangan mas yandi.
Semakin lama aku berfikir, aku malah semakin bingung sendiri mau menjawab apa. Maka dengan berat hati aku putuskan untuk bicara jujur saja apa adanya. Karena kalau aku berbohong lagi maka akan menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Dengan suara gemetar aku menjawab." maaf pah sebenarnya mamah tidak ingin mengakui hal ini tapi mamah akan jujur pada papah sekarang kalau mamah sanagt menikmati di perlakukan seperti itu oileh mereka."
"papah senang karena mamah masih mau jujur sama papah. Jujur papah sangat marah saat ini. Tapi tenang saja mah papah tidak akan mengambil keputusan yang buru buru. jadi menurut mamah papah harus gimana?" tanya mas yandi yang sepertinya sedang kebingungan.
" mamah juga gak tau pah. semua keputusan mamah serahkan sepenuhnya ke papah. Mamah akan terima semua keputusan apapun yang akan papah ambil." jawabku.
" ya udah papah akan pikirkan dulu. Sekarang mamah tidur dulu deh.. disitu pasti sudah tengah malam. papah akan pikirkan dulu dan mungkin besok papah akan kasih keputusan ke mamah." kata mas yandi lalu dia langsung menutup teleponnya.
Perasaanku kini semakin campur aduk. Ada rasa kawatir kalau besok mas yandi mengambil keputusan yang tidk seperti aku harapkan. Tapi di sisi lain aku sedikit merasa lega karena aku sudah meberitahukan kondisiku kepada orang yang paling penting di hidupku.
Aku berniat untuk kembali tidur agar hari ini cepat berakhir. Tapi emang sial, tiba tiba perutku merasa lapar dan ingin makan sesuatu. kalau aku pesan makanan online jam segini, dapat di pastikan ongkirnya akan sanagt mahal. Tapi kalau aku beli langsung ke penjualnya aku tidak ada pakaian yang bisa aku kenakan untuk pergi kesana.
Kutengok jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Biasanya jam segini akan da penjual nasi goreng keliling yang akn melewati depan rumahku. lalu aku coba memutar otak agar aku bisa beli ketika dia lewat depan rumahku.
Saat aku sedang berfikir keras, tiba tiba aku teringat kalau masih ada handuk di kamar mandi. meski tidak terlalu besar. Harusnya masih bisa menutupi sebagian tubuhku. Tapi bagaimana kalau nanti penjualnya nanya kenapa aku hanya pakai handuk doang. maka aku harus memikirkan alasan yang masuk akal yang bisa aku pakai.
Karena aku hanaya akan memakai handuk doang. Berarti alasan yang paling masuk akal adalah aku baru selesai mandi dan buru buru beli ke dia. Kemudian aku langsung bangkit dari kasurku dan bergegas pergi ke kamar mandi.
Beruntung hari ini agak gerah jadi aku tidak perlu khawatir kalau aku mandi malam malam begini. Aku langsung membasahi tubuhku dan membersihkannya sebersih mungkin dan menggunakan sabun yang paling harum. Kalau di pikir pikir kan aku hanay mau beli nasi goreng kan ya. kanapa aku malah beneran mandi, seolah olah aku malah mau menggoda abang abang penjual nasi gorengnya. Aku senyum senyum sendiri karena memikirkan hal tersebut.
Setelah ritual mandiku selesai aku segera pergi ke ruang tamu sambil berebalutkan handuk di tubuhku. Saat melewat depan kaca lemari yang berasa di ruang tv. Aku malah terkagum sendiri dengan pantulan tubhku di cermin tersebut.
Saat ini aku terlihat begitu menggoda untuk mata para lelaki. Tapi ya mau gimana lagi aku cuma punya ini yang bisa aku pakai. Kalau nanti abang penjualnya sampai nafsu melihat tubuhku. Ya aku tidak bisa menytalahkan dia juga sih.
Ku menunggu dengan sabar penjual nasi goreng tersebut lewat depan rumahku. Dan untunglah tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya penjual nasi goreng pun lawat juga depan rumahku.
Segera ku buka pintu dan sedikit berteriak untuk memanggil abangnya. Abangnya langsung berhenti tepat di depan gerbang rumahku dan bersiap untuk melayani aku.
Saat aku berjalan menuju ke sana, sepertinya abangnya tidak sempat melihatku. tapi saat aku sampai dan berdiri di sampingnya lalu mengatakan pesananku. Abangnya mau tidak mau harus menoleh ke arahku untuk memastikan apa yang aku pesan.
Ketika mati kami berpapasan, Abangnya langsung terdiam sebentar karena kaget dengan apa yang dia liat. Tapi untung abangnya bersikap profesional. Dia segera mengalihkan pandanganya kembali ke tempat dia akan meracik bumbu bumbu.
Aku senyum senyum sendiri karena abangnya jadi salting setelah dia tau kalau aku hanya memakai handuk doang malam malam begini. Terlihat dari tanganya yang jadi sedikit gemnetar saat dia manakar bumbu bumbu. Sebisa mungkin aku tidak menggoda abang tersebut agar dia tetap focus membuatkan aku nasing gorengnya.
Beberapa menit berlalu dan kami cuma saling diam tak berani berkata apa apa. Selain aku tidak ada topik pembicaraan, abangnya juga terlihat sedang focus memasaknya. Jadi aku tidak enak kalau mengajak ngobrol dia sekarang.
NEXT>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY WIFE
FantasyCERITA 21+ BAGI YANG MASIH DIBAWAH UMUR TOLONG SEGERA TINGGALAKAN HALAMAN INI. MENCERITAKAN PENGALAMAN DARI SEORANG ISTRI YANG AWALNYA ADALAH WANITA BAIK BAIK DAN BERUBAH MENJADI MANIAK EKSIBISIONIS GARA GARA ULAH SUAMINYA SENDIRI. MEMANG SEMUA BE...