DIPERMALUKAN ITU ASIK

4.7K 23 0
                                    



        Sesuai  dengan judul di atas, aku sepertinya sudah mulai gila dan aku sudah mulai sulit membedakan dunia fantasi dan dunia nyata. Aku sudah tak peduli lagi kalau aku sebenarnya adalah seorang istri dari seseorang. Yang ada di otakku saat ini hanyalah nafsu nafsu dan nafsu. 

       Sambil menunggu air mendidih aku berfikir keras bagaimana caraku menggoda para pekerja tersebut. Minimal mereka harus mupeng saat melihatku, dan kalau aku beruntung maka aku akan diperkosa rame rame oleh mereka. Memikirkannya saja sudah membuat lututku lemas dan putingku semakin mengeras. 

         #######

       Setelah kopi yang aku buatkan untuk para pekerja tersebut selesai dan telah ku  siapkan di atas nampan agar aku mudah membawanya. Aku segera kembali ke kamarku sebentar untuk mempertajam makeup dan menyemprotkan wewangian agar semakin memnggoda. 

      Kebetulan di belakang rumahku ada pintu yang bisa langsung menembus ke tempat mereka bekerja. Jadi aku tak perlu lewat depan untuk mengantarkan kopi tersebut. Dan resiko kalau ada tetangga yang melihatku memakai baju seperti ini juga semakin menurun. 

     Dengan sangat pelan pelan dan hati hati aku bawa nampan berisi satu teko kopi beserta galasnya menyusuri jalan yang memang tidak rata. Dan sukurlah aku berhasil membawa ke tempat mereka tanpa terjatuh. 

       "mas ini kopinya... mau di taruh mana ini?" tanyaku saat aku sampai di tempat mereka bekarja. 

       "ohhh iya sebentar mbak saya turun dulu." kata salah satu orang yang tadi pagi memesan kopi ini. 

        Setelah orang tersebut turun dari atap rumah, dia langsung meraih nampan yang sedang aku bawa dan menaruhnya di tumpukan bahan bangunan yang tergeletak di sana. Aku sadar kalau dia beberapa kali mencuri curi pandang ke bagian dadaku. Karena ada perasaan suka saat aku di liatain seperti ini maka aku biarkan saja di mencuri curi pandang. 

       "Ya dah mas saya mau balik dulu takut mengganggu mas mas sekalian bekerja." kataku memohon pamit.

       "buru buru amat mbak? gak pengen ngobrol dulu kah?" kata pria tersebut. 

       "lah emang masnya  gak lanjutin kerjanya?" tanyaku. 

       " santai aja sih kami mah... kan mandor lagi gak dateng hari ini. jadi kami gak di kejar waktu." jawabnya. 

       " ya udah deh mas kalau memang gak mengganggu... lagi pula  saya juga gabut juga di rumah gak ngapa ngapain." kataku. 

       kemudian kami ngobrol ngalor ngidul gak jelas. Dan akhirnya merekapun mengetahui kalau aku selama seminggu ini di tinggal oleh suamiku. Dan tak lama setelah aku mulai terbiasa ngobrol dengan pria di depanku. Ada beberapa orang lagi yang bergabung untuk mencicipi kopi buatanku. 

       Aku tau kalau kopi buatanku sebenarnya rasanya biasa saja dan tak ada yang istimewa. Tapi mereka terus terusan memuji rasa kopi ini. Aku tau mereka hanya mau meraih hatiku agar aku mau membuatkan mereka lagi besok. 

       Oh iya saat ini aku duduk di atas papan kayu yang di tumpuk. Sedangkan mereka semua  duduk di tanah tanpa memakai alas apapun. Dan karena tumpukan kayu ini agak tinggi. maka posisi kepala mereka saat ini sejajar dengan lututku. 

       Aku merapatkan lututku agar vaginaku yang sedang tak terlindungi apapun ini tidak terlihat oleh mereka. Tapi percumah saja karena walaupun aku merapatkan lulutku tapi pahaku sedang terumbar bebas dan sedang memanjakan mata semua lelaki di depanku. 

       Payudaraku yang sebenarnya sudah berontak ingin di bebaskan semakin menambah daya tarikku saat ini. Sebisa mungkin aku menanggapi semua omongan mereka dengan muka serius. Aku berusaha tidak memperdulikan pandangan mata mereka dan fokus ke omongan mereka. 

      Dan ternyata usahaku berhasil. Pria yang tidak sedang ngobrol denganku sedang memperhatikan pahaku dengan sangat serius. Mungkin mereka dari kampung dan jarang melihat wanita yang sedang mengumbar paha mulus seperti ini. 

      Sebenarnya di pandangi seperti ini sudah berhasil membuat vaginaku lumayan basah. Tapi aku ingin sesuatu yang lebih menantang lagi. Akhirnya aku mendapatkan ide yang agak gila tapi aku ingin sekali meliahat reaksi para pria yang sedang duduk di depanku ini. 

       Aku yang dari tadi merapatkan pahaku agar vaginaku tak terlihat. Kini aku mencoba merenggangkannya secara perlahan dan senatural mungkin agar terkesan aku tak sengaja melakukannya. 

       Setelah setengah terbuka, kucoba sedikit melirik ke arah pria yang sedang duduk tepat di depanku. Dan seperti dugaanku, mereka langsung melongo dan agak menundukkan kepalanya agar vaginaku semakin terlihat. 

       Sejujurnya saat ini akiu merasa sangat di lecehkan, tapi aku juga tak dapat memungkiri kalau aku merasa sangat keenakan saat di lecehkan seperti ini. Karena takut kalau sampai lendirku mengalir keluar, aku segera menutup rapat kembali kedua pahaku. Langsung terlihat muka kecewa dari beberapa pria di depanku. "pertunjukannya sampai sini dulu ya. nanti kalau ada kesempatan akan aku tambahain lagi." pikirku dalam hati. 

       Karena aku sudah terlalu lama ngobrol di sini akhirnya aku mohon pamit ke mereka dengan alasan mau membersihkan rumah dulu. Untung mereka tidak menahanku dan mempersilahkan aku untuk pulang ke rumah. 

     "oh iya mbak nanti kalau kopinya udah habis biar aku balikin tekonya ke rumah mbak sekalian ngasih duitnya." kata salah satu pria. 

     "iya mas... saya hari ini di rumah terus kok." jawabku sambil meneruskan langkahku kembali pulang ke rumahku.  

       Setelah berhasil masuk ke dalam rumah aku langsung melepas semua pakaian ku dan langsung masturbasi walaupun aku masih berada di dapur. 

next>>>>

NAUGHTY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang