BAB 43

7K 671 38
                                    

Ikut berlari mengejar Leo yang begitu aktif sejak mereka memasuki supermarket, Lisa mendengus. Dia mendengar pacarnya terkikik di belakangnya, yang membuat Lisa semakin mendengus.

"Mommy! Mommy! Aku mau ini!" Leo melompat, menunjuk pada jajaran beragam coklat yang tersedia.

"Leo, tidak." Jennie muncul dengan troli belanjaan dan berdiri di samping Lisa, menunjukkan wajah tegas yang tidak bisa di bantah.

"Mommy..." Leo pergi ke belakang kaki Lisa, meminta perlindungan.

"Jennie, kenapa tidak kita berikan saja?" Lisa mencoba merayunya.

Jennie menggelengkan kepalanya dengan tegas. Tanpa bicara apapun lagi, dia langsung berbalik meninggalkan Lisa dan Leo yang langsung merengek ketika Jennie baru saja mengambil langkah.

Sementara itu, Lisa langsung menggendong Leo untuk menenangkannya.

"Mama jahat! Kenapa dia selalu melarangku untuk membeli makanan yang aku inginkan!" Leo menghentakkan kakinya dengan keras. Meski kecil begitu, kekuatan Leo tidak main-main.

Lisa berusaha untuk tidak mendesis karena tendangan Leo berulang kali mengenai perutnya.

"Sayang, mama itu sangat menyayangimu. Itulah kenapa dia melarangmu memakan sesuatu yang manis secara berlebihan. Kamu bisa sakit gigi." Ujar Lisa.

"Tapi aku rajin sikat gigi! Aku tetap mau coklat itu!" Leo hampir saja menangis dan seketika itu juga, Lisa gelagapan karena panik.

"Oke!" Ujar Lisa tak mau anaknya menangis terutama di depan umum.

"Ya?" Mata Leo berbinar cerah.

Lisa meringis. Habislah dia. Pasti setelah ini, dia akan kena omel pacarnya. Tapi mau bagaimana lagi? Leo juga memberi tatapan yang tidak bisa dia tolak.

"Ya, oke. Ayo kita ambil beberapa dan sembunyikan ini dari mama, ya?"

"Yeay! Aku sayang mommy!" Seru Leo terkikik senang. Dia memberi pelukan dan banyak ciuman di pipinya.

Yah, jika sudah begini, Lisa yakin sudah membuat keputusan yang tepat.

**

Lisa menawarkan pada Jennie segalanya. Seperti dialah yang membayar, dia yang membawa belanjaan, dan dia juga yang membereskan barang belanjaan itu.

Semua alasan itu di berikan dengan dalih dia tak mau membuat Jennie lelah. Memang itu juga alasannya tetapi alasan utama yang sebenarnya ialah... karena dia harus menyembunyikan coklat yang dia dan Leo beli secara diam-diam.

Masalahnya, begitu tiba di rumah, Lisa merasa terlalu banyak membeli permen dan coklat. Dia meringis melihat satu lemari penuh dengan makanan manis itu dan sekarang dia kebingungan.

Bisa di bilang, ini bukan makanan yang di sembunyikan karena jika kalian membuka lemari cemilan, semuanya akan terisi coklat dan permen.

"Apa-apaan ini, Lisa?!" Jennie entah dari mana muncul di sampingnya dan Lisa melompat, menjatuhkan coklat lain di tangannya.

"Ya Tuhan! Sayang, kau membuatku terkejut!" Desis Lisa sambil mengambil coklat yang jatuh dari tangannya itu.

"Maaf membuatmu terkejut," Jennie memutar mata, tampak tidak terhibur dengan gerakan itu dan membuka lemari yang di tutup Lisa dengan paksa. "Apa-apaan semua ini?!"

Lisa terkekeh kecil sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal, lalu perlahan menutup kembali lemari berisi coklat itu dan dia berdiri di depan lemari tersebut, berusaha melindungi makanan itu.

"Emmmm coklat?" Ujar Lisa sepolos mungkin.

"Aku tahu itu coklat! Tapi, bagaimana bisa kau mengambil dan memasukkan begitu saja? Kau... Benar-benar membelikan semua itu untuk Leo? Keterlaluan sekali, Lisa!" Jennie mendesis, matanya memancar kekecewaan dan dia berbalik meninggalkan Lisa yang mematung bodoh di tempatnya berdiri.

JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang