BAB 35

7.6K 792 44
                                    

490 vote dan 50 komentar untuk bab ini..

Follow IG : jenlisagaristinta..

Bab 2 therapist sudah publish, jangan lupa baca juga! Dan, selamat membaca kembali!

***

Lisa tidak pernah mengingat apa yang terjadi. Dia berlari sekuat yang dia bisa untuk mengejar orang yang hampir mencelakai dia dan pacarnya, ketika dia berbelok ke sebuah gang sempit, dia merasa tersandung dan ketika dia hendak bangun dia merasakan sesuatu yang keras mengenai tengkuknya lalu dunia menjadi gelap.

Itu terakhir yang dia ingat dan ketika dia akhirnya membuka mata, dia berada di sebuah gedung tua. Tangannya di ikat di belakang kursi, begitu juga dengan kakinya, mulutnya di tutup lakban.

Dengan kata lain, sepertinya dia baru saja di culik.

Bodoh, bodoh, bodoh. Lisa merasa dia teledor tapi dia sangat marah. Ketika dia melihat pelaku di depan mata tentu saja instingnya adalah mengejar dan tak terpikir olehnya bahwa ini hanyalah jebakan.

Gebrakan pintu di luar membuat Lisa membuka mata. Dia melihat tiga pria yang tidak asing berlari dengan panik ke arahnya. Bagus, itu adalah tim keamanannya. Setidaknya, mereka tidak bertindak bodoh dan membuat dia akhirnya marah, pikir Lisa.

Satu pria berusaha melepaskan tali di tangan Lisa, satu orang lain melepaskan tali di kaki Lisa, dan satu lainnya mencoba melepaskan perban di mulut Lisa dengan sangat hati-hati, takut untuk menyakiti bos mereka.

"Kemana saja kalian itu?" Dengus Lisa.

Beberapa saat yang lalu dia berjanji tidak akan marah pada mereka tapi mustahil untuk tidak marah karena mereka semua bodoh.

Dia punya banyak tim keamanan tapi dia sempat di culik oleh mereka?

"Maafkan kami karena terlambat merespon, Nona Manoban. Apa kamu baik-baik saja?" Tanya salah satu pria itu.

Lisa menghela nafas ketika tali lepas dari tangan dan kakinya. Dia memutar tangannya yang sedikit memar, tapi sejauh ini, dia rasa dia baik-baik saja kendati kepalanya agak pusing.

"Apa kalian berhasil menangkap pelakunya?"

"Ya, kami membawanya ke kantor polisi." Jawab pria itu dengan percaya diri.

Lisa mendengus dan hal itu membuat kepercayaan diri pria itu menciut. Wajahnya kembali menunduk dan Lisa menghela nafas kasar.

"Kamu hanya menangkap satu orang bukan? Apa kamu menangkap siapa orang yang memukul kepalaku? Atau siapa yang mengikatku dan membawaku ke ruangan jelek ini?" Tanya Lisa.

Mereka semua mengangkat pandangan, saling menatap dan tanpa mereka menjawab, Lisa sudah lebih tahu jawabannya. Tentu saja mereka bodoh, tidak tahu apa-apa.

"Sebenarnya siapa kalian ini? Apakah kalian sungguh-sungguh tim keamanan berlisensi? Kenapa kalian begitu bodoh?" Tanya Lisa tak percaya. 

"M-maafkan kami, Nona. Kami akan..."

"Meningkatkan keamanan? Untuk apa? Aku punya banyak tim keamanan tapi tidak ada satu pun orang yang layak menjaga keluargaku!" Dengus Lisa kesal.

"Nona, kami berjanji kami akan..." 

Doorr!!

"Arghhhhh!!"

Lisa melebarkan mata, mundur secara spontan dan melihat satu pria di depannya lumpuh dengan lubang di kepalanya. Darah perlahan mengalir dan kedua pria itu mencoba untuk menjaga Lisa, menyodorkan pistol dan mencari siapa yang baru saja menembak mereka.

JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang