Well, untuk yang baru mengikuti ceritaku. Aku hanya ingin menjelaskan, dari awal setiap aku menulis itu, aku hanya menulis batas 2rb kata, tidak pernah lebih dari itu.
Jadi, ya. Kalau kamu merasa tidak puas, tidak menyukai penulisanku, aku tidak masalah di tinggalkan. Karena awal aku menulis itu karena aku memang suka menulis, menyukai jenlisa dan tidak pernah terbayang kalau ceritaku memang akan di ikuti oleh banyak orang.
Maaf aku tidak bisa memuaskan kalian dengan bacaan panjang di setiap babnya. Dan yang tetap mengikuti ceritaku, aku harap kalian mengerti kapasitas menulisku seperti apa di tengah aktivitas pribadi di kehidupanku sendiri. Dan terima kasih untuk yang tetap bertahan denganku di tengah segala banyak kekuranganku.
Terima kasih banyak.
Selamat membaca kembali. Dan maaf untuk keterlambatan update karena butuh satu hari istirahat demi kesehatan mental.
***
Jennie terbangun di pagi hari ketika dia merasakan nafas hangat di tengkuknya, tangan kokoh yang memeluknya dan telapak tangan hangat yang menempel erat dan posesif di sekitar perutnya.
Malam bermesraan dengan Lisa kembali muncul dalam ingatannya sampai mereka memutuskan untuk pindah ke tempat tidur dan melanjutkan sesi bermesraan hingga mereka benar-benar tertidur.
Tidak ada sentuhan penuh nafsu semalam. Hanya hasrat lembut di sisi tubuhnya, ciuman dengan lidah saling membelai dan desahan ringan. Tidak ada di antara mereka yang melewatkan sentuhan lebih daripada itu.
Jennie berbalik perlahan, mendapati Lisa yang rupanya sudah bangun dari tidurnya dan tersenyum menyapa. Jennie tidak tahu apa arti sesi bermesraan semalam dan dia tidak mau mempertanyakan hal itu pada Lisa.
"Kau terlalu menikmati mengusapku sepanjang malam sampai berlanjut pagi ini, bukan?" Jennie menggerutu main-main. Tapi ada senyum kecil yang tidak bisa dia sembunyikan.
"Jangan seperti itu. Kau praktis mendengkur sepanjang malam karena usapan tanganku yang hebat ini." Ujar Lisa. Menunjukkan maksudnya, Lisa kembali menyelipkan tangan ke dalam baju tidurnya dan mengusap punggung Jennie.
Bukti berikutnya, Jennie menghela nafas puas membuat Lisa tersenyum penuh kemenangan. Jennie mendengus, namun menempelkan tubuhnya dengan kuat di sisi Lisa, menempel sedemikian rupa memastikan tidak ada jarak memisahkan.
"Oke, aku setuju. Kau menang." Jennie tersenyum lagi. Astaga, rasanya sudah tidak lama dia tidak tersenyum seperti ini.
Kali ini, Jennie benar-benar mengakui pengaruh Lisa masih sebesar itu pada tubuhnya atau mungkin pada perasaannya juga. Mungkin sudah saatnya dia berdamai dengan masa lalu. Meski tidak mungkin membiarkan mereka kembali ke masa-masa seperti dulu, Jennie tidak bisa menolak kedekatan seperti sekarang dengan Lisa.
Lisa hanya terkekeh. Mereka berada dalam keheningan yang nyaman. Berpelukan erat, merasakan detak jantung masing-masing yang terasa menenangkan. Jennie mengusap dada Lisa, senang sekali mendengar debaran jantung Lisa di telinganya.
"Lisa?"
"Ya, Jennie?" Jawabnya dengan lembut.
"Kau bersedia makan dengan orang tuaku akhir pekan ini, kan?"
Sejenak Lisa berhenti mengusap punggungnya dan Jennie langsung mengerang sebagai bentuk protes. Lisa sadar, dia kembali mengusap punggung Jennie dan menghela nafas di atas kepala mantan istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️
Fanfic[21+] Hampir lima tahun kebelakang, Jennie berusaha untuk mengubah hidupnya, mencoba melupakan rasa sakitnya atas perceraiannya dengan Lisa. Dia pergi disaat tengah hamil tanpa dia mengetahuinya, Lisa juga tidak. Ketika Jennie tahu, dia berjuang se...