490 vote dan 50 komentar untuk bab ini. Aku naikkan vote sesuai dengan bab sebelumnya ya.
Follow IG : jenlisagaristinta
Follow wattpad juga supaya kalau aku update cerita terbaru kalian tidak tertinggal dan selamat membaca lagi.
***
Sungguh menyenangkan hingga Jennie tidak bisa berhenti terkikik melihat Lisa yang terlalu protektif semenjak Jennie memberitahunya bahwa mereka perlu pergi ke dokter kandungan.
Bahkan semalaman, Lisa tidak bisa tidur. Dia bergerak gelisah tidur dari sisi ke sisi lain mencari posisi, namun tidak ada satu pun posisi yang membuat Lisa tenang. Jennie perlu memeluk Lisa dengan erat hingga wanita itu akhirnya tenang.
Namun pagi ini, Lisa kembali gelisah dan mau tak mau, Jennie pun terkikik melihat Lisa seperti itu.
"Tidak bisa seperti ini, sayang..." Rengek Lisa sambil cemberut. "Bagaimana jika aku pergi keluar dan membelikan alat tes kehamilan untukmu? Untuk memastikannya saja?" Lisa memberi tatapan memohon.
"Kita bisa mengetahuinya minggu depan. Tapi aku yakin aku positif hamil." Jennie tersenyum dan jawabannya tidak membantu ketenangan Lisa.
"Tuhan... Aku perlu menenangkan diri." Lisa bisa merasakan jantungnya berdegup kencang dan dia berjalan keluar dari kamarnya.
Jennie terkikik lagi dan dia mengikuti Lisa yang rupanya menuruni anak tangga. Jennie baru menuruni satu anak tangga pertama ketika Lisa kembali berbalik dengan cepat, menaiki anak tangga lagi sampai mereka berhadapan.
"Apa... Lisa!" Jennie terkejut karena Lisa tiba-tiba saja menggendongnya ala pengantin dan membawanya dalam pelukan.
"Diam. Aku tidak akan membiarkan kamu menuruni anak tangga sendirian seperti itu." Ujar Lisa menatap mata Jennie dengan pandangan serius membuat Jennie percaya bahwa Lisa memang benar-benar protektif padanya.
"Lisa, kamu berlebihan." Jennie menggoda dengan main-main, mencium ujung rahangnya sambil menyamankan diri memeluk leher Lisa dan bersandar di pundaknya, kakinya bergoyang senang.
"Mama? Kenapa kamu di gendong oleh mommy? Kamu kan sudah besar." Leo muncul di depan mereka ketika Lisa sudah mencapai anak tangga terakhir.
"Mamamu sedang sakit, Leo. Jangan berisik, ya." Lisa berujar dengan lembut dan membawa Jennie ke lorong tengah. Mainan Leo berserakan di lantai dan Lisa mengabaikannya.
"Orang hamil bukan orang sakit, Lisa. Kamu harus bisa membedakannya. Aku masih bisa beraktivitas seperti orang normal, loh." Ujar Jennie sambil tertawa.
Tentu saja. Orang awam pasti akan menganggap orang yang hamil adalah orang yang sakit tapi dia tidak membayangkan itu terlintas dalam pikiran Lisa.
Bukankah Lisa orang yang cerdas, kenapa dia bisa berpikir sama seperti orang pada umumnya? Jennie menggelengkan kepalanya. Tersenyum kecil ketika Lisa meletakkannya dengan sangat lembut di tempat tidur.
"Dan," Bisik Lisa pelan sambil mencondongkan tubuhnya. "Aku tidak akan melakukan seks denganmu untuk sementara waktu."
"Apa? Kenapa?" Mata Jennie melebar, dia ingin protes tapi dia melihat Leo mendekat dan melompat duduk di sampingnya.
"Karena kamu sedang hamil." Lisa menjawab seolah itu jawaban paling jelas dan Jennie tidak perlu mempertanyakan hal itu.
"Tapi kemarin kita melakukannya, malam sebelumnya juga!" Protes Jennie tanpa sadar meninggikan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️
Fanfiction[21+] Hampir lima tahun kebelakang, Jennie berusaha untuk mengubah hidupnya, mencoba melupakan rasa sakitnya atas perceraiannya dengan Lisa. Dia pergi disaat tengah hamil tanpa dia mengetahuinya, Lisa juga tidak. Ketika Jennie tahu, dia berjuang se...