BAB 15

9.9K 891 83
                                    

300 vote dan 50 komentar, ya!

Jangan lupa follow wattpad karyakarsa dan IG : JENLISAGARISTINTA

DAN, selamat membaca lagi!

***

Seharusnya akhir pekan seperti ini Lisa mendapatkan istirahat yang layak. Belakangan ini, perasaannya lebih lelah dari sebelumnya. Dia mencoba menghindari Krystal, dan dia juga menghindar ketika Jennie bertanya tentang hubungannya dengan Krystal.

Tidak mudah menghindar dari Krystal mengingat mereka berada di ruangan yang sama setiap harinya. Dan kendati Lisa mencoba untuk bicara padanya, Lisa tidak sanggup memutuskan hubungan begitu saja.

Krystal baik. Jadi, Lisa mencoba untuk mencari cara agar dia juga bisa memutuskan hubungan dengan Krystal dengan cara yang baik.

Lisa biasanya tidak pernah membutuhkan istirahat sepanjang ini tapi tubuhnya lelah. Dan ketika seharusnya dia bisa beristirahat, ada ketukan di depan pintu yang sangat keras hingga membuatnya mengerang di tempat tidur.

"Jam berapa ini? Astaga, ini baru jam tujuh pagi. Apa-apaan sih?!" Gerutu Lisa. Kakinya baru saja menyentuh lantai ketika ketukan lagi-lagi terdengar kali ini lebih keras dari sebelumnya.

Lisa mencuci muka dengan cepat sebelum dia berlari ke pintu. Dia hampir saja terjatuh karena berlari tapi dia berhasil membuka pintu.

"Hai! Akhir pekan, hari keluarga." Seru Jennie tampak bersemangat. Dia sudah rapi dalam balutan pakaian yang hangat dan santai.

"Apa? Tunggu, ini baru jam tujuh pagi, Jennie. Kenapa kau melakukan ini padaku?" Erang Lisa dramatis. "Dimana Leo?"

"Masih tidur." Jawab Jennie santai. Dia mendorong Lisa ke samping sehingga dia bisa memasuki rumah Lisa, rumah mereka di masa lalu.

"Tepat sekali." Gerutu Lisa di belakangnya sambil menutup pintu. "Leo bahkan masih tidur. Meski ini hari keluarga, apakah pantas kau menggangguku sepagi ini?"

Lisa bukan tidak suka atas kehadiran Jennie. Tentu saja, dinamika hubungan mereka beberapa hari ini berjalan sangat baik. Jennie bersikap untuk menghargainya, tidak terlalu sering menatap tajam dan dia juga sering kali mengubah nada bicaranya meski mereka hanya bicara berduaan saja.

Tapi tetap saja. Membangukan mantan istri di jam tujuh pagi untuk melakukan kegiatan kelaurga. Itu agak keterlaluan bukan?

"Ayolah, bersemangat. Apa kau punya kopi?" Tanya Jennie sambil melangkah ke arah dapur.

"Ada. Tapi..."

"Pergilah mandi. Aku akan buatkan sarapan dan kopi untukmu."

"Sarapan disini?" Tanya Lisa heran. "Bagaimana dengan Leo?"

"Ada Chiquita yang akan mengurus sarapannya ketika dia bangun nanti."

Lisa tidak percaya. Jennie meninggalkan Leo bersama Chiquita, memanggil wanita itu di akhir pekan sepagi ini. Astaga, Lisa benar-benar tidak bisa membaca apa yang sebenarnya ada di pikiran Jennie saat ini.

"Eh? Tidak ada bahan makanan apapun?" Tanya Jennie berbalik ketika dia baru saja membuka pintu kulkas.

Hanya terdapat banyaknya bir murah yang mengisi kulkasnya. Lisa tidak sepandai itu merawat bahan makanannya. Belum lagi, dia selalu pergi bekerja di pagi hari dan pulang larut malam sehingga dia memilih untuk membeli makanan setiap hari.

"Jangan kecewa, beginilah hidupku. Kita pergi saja ke cafe, beli beberapa makanan untuk sarapan setelah itu kita pergi ke rumahmu untuk menemui Leo." Ujar Lisa mendekat ke arah Jennie dan menutup kulkas di belakang Jennie.

JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang