BAB 45

5.8K 560 16
                                    

Apa yang sejujurnya di takutkan oleh Jennie akhirnya benar-benar terjadi. Tepatnya setelah 10 hari pemakaman sang ibu ketika dia sedang keluar untuk menuju ke kantor Lisa, dia di hadapkan oleh seorang pria tua yang rupanya adalah sang ayah.

Wajah ayahnya sangat jauh berbeda dari apa yang pernah Jennie ingat. Padahal belum bertahun-tahun mereka tidak bertemu, tapi ayahnya berpenampilan lebih tua dari usianya.

Bajunya compang camping, seperti seorang gelandangan yang tidak memiliki tujuan hidup. Wajahnya kotor, ada janggut yang tumbuh agak panjang dan mata yang biasanya tegas kini tampak sendu dan memelas.

"Jennie..." Sang ayah melangkah tapi kedua pria yang di tugaskan untuk menjaga Jennie langsung berdiri di depan Jennie, menjaganya dari penjahat.

"Kau sangat berbeda." Komentar Jennie.

Sementara itu, Jennie meski hamil tetap berpakaian modis. Keadaan mereka jauh berbeda. Bahkan dengan pria itu yang berdiri di dekat kantor Lisa agak aneh untuk di lihat.

"Jennie, tolong aku. Aku... Aku tidak bisa hidup seperti ini. Tolong aku, Jennie. Tolong, suruh Lisa untuk membantuku juga." Sang ayah memohon.

Rasa kasihan itu ada. Bagaimana pun, pria yang berdiri saat ini adalah ayahnya. Tetapi, Jennie teringat lagi perbuatan yang telah ayahnya lakukan terutama terhadap Lisa dan semua rasa kasihan dan iba itu lenyap seketika.

"Aku tidak mengharapkan kau memohon, terutama di depan kantor Lisa, Papa Kim." Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa membantumu."

"Tidak, tidak. Tolong hubungi saja Lisa. Aku yakin dia akan bisa membantuku. Dia adalah menantuku yang sangat baik. Dia memaafkanku, Jennie." Papa Kim mengambil langkah lagi tapi sekali lagi, sang penjaga menahan langkahnya untuk mendekat.

"Sekarang kau menganggap Lisa sebagai menantumu, Papa Kim?" Tanya Jennie sembari terkekeh.

"Dia menantuku sejak awal." Gumam ayahnya.

"Tapi?"

Papa Kim tidak berani menjawab dan Jennie sudah tahu apa jawabannya. Dulu, dia masih berkuasa dan Lisa tidak memiliki apa pun. Tentu saja, meski sang anak mencintai Lisa, Papa Kim tidak dapat mencintai orang yang kehidupannya berada di bawahnya.

Tapi lihatlah sekarang. Bagaimana keadaan berubah. Dengan tidak tahu malunya, dia memohon seolah dia tidak pernah merusak sesuatu yang berharga sebelumnya. Jennie benar-benar muak dengan ini.

"Ingatkah kamu? Apa yang sudah kau dan istrimu lakukan untuk menjebaknya hingga hubunganku dengannya kacau?" Tanya Jennie. Untungnya, sang ayah masih tahu malu karena di ingatkan seperti itu, dia langsung menunduk.

Jennie tahu, keadaannya dan Lisa sudah baik-baik saja. Mereka bahagia dan bahkan sudah mulai membahas tentang pernikahan. Tetapi, Jennie masih tidak bisa melupakan saat-saat dimana penyesalan paling tinggi muncul, selalu dia rasakan.

Mungkin jika Jennie tidak terlalu emosi, mereka akan menjadi pasangan yang lebih kuat saat ini. Mungkin jika dia mendengarkan penjelasan Lisa, saat ini statusnya bukanlah sebagai pacar Lisa, tetapi tetap menjadi istri Lisa.

Jika Jennie tidak meninggalkan Lisa, tentunya akan lebih banyak momen yang akan mereka lewati bersama. Terutama, dia sangat berharap dia dapat mengulang waktu hingga dia dapat melewati kehamilan dan melihat proses tumbuh kembang Leo dengan Lisa di sampingnya.

Tapi tentu saja. Orang tuanya tidak suka itu dan memiliki niat jahat untuk menghancurkan impiannya dan itu berhasil.

"Bahkan setelah kau memisahkan kami, kau juga nyaris membuat Lisa mati. Kau nyaris membuat aku hidup tanpanya lagi. Sejujurnya aku tidak mengerti. Apakah aku sungguh anak kalian?" Tanya Jennie.

JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang