BAB 22

10.2K 952 135
                                    

405 vote dan 50 komentar untuk bab ini, ya!

Follow IG : jenlisagaristinta

Untuk cek project e-book ataupun project oneshoot berikutnya. Dan selamat membaca lagi!

***

Krystal mencibir ketika dia meletakkan satu kantong kotak berisi baju yang baru dia beli dari toko di atas meja Lisa sementara wanita itu hanya tersenyum tipis penuh terima kasih.

"Sudah tiga hari. Katakan saja apa yang terjadi pada kehidupanmu yang suram itu." Ujar Krystal sedikit bergurau.

"Entahlah. Anggap saja aku hanya menunggu sirine polisi menjemputku selama tiga hari ini. Tapi sepertinya tidak ada?" Lisa menyimpan bungkus kotak di samping meja kerjanya dan kembali fokus pada layar komputer.

"Kenapa kamu harus di jemput polisi? Kamu baru saja melakukan sesuatu yang bodoh?" Tanya Krystal. Nadanya tidak menuduh, hanya netral bahkan terkesan bosan ketika bicara dengan Lisa.

"Anggap saja aku baru saja mematahkan hidung Taehyung. Kamu tahu dia?"

"Pria yang menempel seperti lintah pada mantan istrimu." Krystal terkekeh. "Kamu memukulnya?"

"Ya, patah hidung dan rahang, darah dimana-mana. Alasan paling jelas kenapa aku sekarang menunggu polisi menjemputku."

Krystal menatap Lisa sepersekian menit tanpa menjawab. Lisa tidak keberatan dengan tatapan wanita itu karena tidak seperti mantan istrinya, wanita itu sepertinya hanya mencoba mencerna tanpa mau menuduh apalagi memojokkan.

"Pasti ada alasan kenapa kamu memukulnya sampai seperti itu kan?" Ujar Krystal akhirnya.

"Kenapa kamu berpikir begitu?" Tanya Lisa mengangkat satu alisnya.

"Entahlah. Kamu dulu sangat stress setelah jatuhnya perceraianmu tapi ini pertama kalinya aku mendengarmu bisa memukul seseorang. Jadi aku berasumsi kamu bukan orang yang mudah memukul orang jika orang tersebut tidak melakukan kesalahan yang fatal."

Penjelasan itu mau tak mau, entah bagaimana berhasil membuat Lisa tertawa.

"Lucu sekali." Gumam Lisa.

"Kenapa?" 

"Entahlah. Rasanya lucu saja. Bagaimana orang yang mengaku sudah mengenalku bertahun-tahun lamanya bahkan tidak bisa melihatku seperti itu. Maksudku, aku melakukan itu untuk melindunginya. Taehyung mabuk, dia menyerangnya. Tapi Jennie benci karena aku melakukan kekerasan untuk menyelesaikan masalah." 

Krystal terkekeh dan mengangkat bahunya dengan santai.

"Orang tuaku saling memukul ketika sedang bertengkar, mereka juga memukuliku saat kecil, aku terbiasa mendengar hal seperti itu. Tapi mungkin Jennie tidak terbiasa." 

Jawaban Krystal tampak santai dan sangat tenang tetapi Lisa terdiam. Tidak semua orang terbiasa dengan kekerasan. Lisa juga tidak pernah menggunakan kekerasan. Tapi tidak mungkin dia diam saja melihat Jennie berusaha di cium oleh lelaki itu kan?

"Karena Jennie tidak terbiasa, jadi aku harus mewajarkan dia saat dia menyalahkanku meski aku bersikeras melakukan itu untuk melindunginya? Itu artinya semua adalah kesalahanku?" Tanya Lisa dan sekali lagi dia mengangkat bahunya.

"Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikiran wanita itu." Ujar Krystal dan memang benar. Lisa sendiri tidak mengerti apa yang sebenarnya Jennie pikirkan atau inginkan.

***

Tidak ada panggilan atau pesan yang dikirimkan oleh Lisa selama tiga hari sejak wanita itu pergi dari rumahnya. Jennie berulang kali menghubunginya, tetapi tiga hari itu ponselnya tidak pernah menyala sama sekali dan sedikitnya, Jennie mulai merasa bersalah.  

JENLISA - LOLIPOP (Gip) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang