Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typoHappy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nathan melirik kerahnya sumber suara, ia menatap seorang pemuda menggunakan jaket kulit yang ia gunakan. Pemuda itu berjalan kearah Nathan, tatapannya menajam kala pemuda itu berjalan mendekat kerahnya.
"Lu!!"
Pemuda itu menghentikan langkahnya saat mendengar suara Nathan, ia menatap Nathan sambil tersenyum smirk, "masih ingat gua ternyata, gua kira udah lupa."
Areksa Mahendra, pemuda yang memiliki wajah yang tampan. Kulitnya bersih dan cerah, memberikan kesan segar dan terawat. Matanya tajam dan berwarna kecokelatan. Alisnya tebal dan rapi, ditambah Hidungnya mancung dengan bibir tebal nya.
Areksa mulai mendekati tubuhnya kearah Nathan yang terlihat menjauhi wajahnya, ia menatap wajah orang di depannya, wajahnya cantik untuk ukuran seorang pria. Kulitnya kuning Langsat, matanya berwarna gelap. Ditambah bibirnya yang tipis dan berwarna pink membuat nya tergoda untuk mencicipi bibir itu.
Areksa yang sadar apa yang ia lakukan pun. Menjauhi tubuhnya dari Nathan dan memasukkan rokok yang berhasil ia rebut dari tangan Nathan lalu menghembuskan asap rokok dengan perlahan. Pemuda itu menjatuhkan rokok lalu menginjak nya, hal itu membuat Nathan murka.
Nathan menarik kerah baju areksa dan menatap nya dengan tajam tapi itu tidak membuat areksa takut malahan terlihat lucu dimatanya, "Lu!! Lu apa apaan sih, ganti ga!"pekik Nathan saat Areksa dengan sengaja menginjak rokok yang masih tersisa Setengah.
"Siapa yang nyuruh lu ngerokok disekolah"ucap areksa yang tidak menggubris perkataan Nathan.
"Emang lu siapa yang ngelarang gua? Bapak gua, lu!!"Nathan melotot kearah areksa.
"Lucu"satu kata yang keluar dari mulut areksa membuat Nathan tambah murka dan ingin memberikan pukulan kerah nya.
"Lu, tadi pagi lu bilang gua cantik sekarang lu bilang gua lucu. Mata lu ada masalah kah, lu ga liat gua ini cowok punya batang sama kayak lu."
"Tau."
"Dasar homo."
"Gua, homo kalau sama Lo,"ujar Areksa.
Merasa kesal dengan ucapan Areksa, nathan memutuskan meninggalkan areksa yang masih berdiri di sana, pria itu menatap punggung Nathan yang perlahan lahan menghilang dari pandangannya. Entah kenapa ia suka melihat wajah kesal Nathan, mungkin itu akan menjadi hobi nya sekarang.
_______
__________
_______Nathan menuruni anak tangga dengan perasaan kesal. Terlihat pemuda lain dari arah berlawanan mereka saling menatap, Nathan yang lagi kesal menyuruh orang itu minggir dari jalanya.
"Eh--"
"Minggir."Nathan mendorong tubuh itu membuat pemuda itu hampir mencium dinding.
"Napa dah tu bocah."
Pemuda itu menggeleng kepalanya dengan heran. Ia melangkah kakinya dan membuka pintu itu dan menemukan orang yang sedang ia cari yaitu Areksa.
"Lu kenal sama cowo tadi."tanya nya.
"Ga tau."ucap Areksa meninggalkan temanya yang masih bingung.
Raga argantara, pemuda dengan wajah simetris dan rahang yang tegas. Matanya coklat terang. Hidung mancung ditambah warna kulit tan skin. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi dan atletis, dengan rambut coklat yang lebat.
________
__________
_______Suara bel istirahat di sekolah berbunyi dengan nada nyaring dan jelas, suara bel terdengar di setiap sudut sekolah. Saat bel istirahat berbunyi, suasana kelas yang tadinya hening dan penuh konsentrasi segera berubah. Murid-murid mulai bergerak, mengemasi buku dan alat tulis mereka, berbicara satu sama lain, dan keluar dari kelas dengan riang menuju kantin, lapangan, atau tempat istirahat lainnya.
"Anjir, enak banget si Nathan ga masuk lagi setelah izin. Tu orang pasti udah kekantin."
Omel Ezra pada Nathan, sedangkan orang nya tidak ada. Ya, saat kejadian di rooftop Nathan tidak kembali lagi kelas melain ke kantin, toh nanggung bentar lagi bel.Kedua orang itu mencari teman mereka, Nathan. Pandangan mereka tertuju pada seorang yang mereka cari sedang memakan bakso dengan lahap. Kedua nya berjalan menuju meja Nathan.
Plak
Satu pukulan mendarat di kepala Nathan yang asik makan bakso. Hal itu membuat kuah mereka bakso itu mengenai baju Nathan, ya walaupun cuma beberapa titik mereka di baju nya. Namun, itu membuat Nathan menjadi kesal lagi.
"ANJ*NG"teriak Nathan dengan spontan membuat semua orang tertuju pada mereka.
"Hehe, sorry. Lu sih, bolos ga ngajak ngajak, trus kekantin sendirian."
"SSN."
"Apaan tuh?"ucap Ezra dan Mario dengan serentak.
"Suka suka Nathan. Ya, lagian lu berdua kenapa ga ikut jadi buka salah gua."
"Ya tetep aja harus diajak."
"Ke cewek lu, harus diajak dulu baru pergi."
"Dih."
"Udah debatnya. Kalo belum gua siap kok jadi wasitnya."sahut Mario yang sedari tadi menatap kedua temannya Saling berdebat.
"Belum sih."
"Yaudah kalian debat aja dulu, gua mau MAKAN."ucap Mario meninggalkan keduanya.
"MARIO TITIP SIOMAY SAMA TEH ES."teriak Ezra saat Mario mulai berjalan jauh.
_________
_____________
________Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu. Terlihat satu persatu murid meninggalkan sekolah hanya beberapa siswa yang tertinggal seperti anak ekskul dan anak OSIS. Di parkiran terlihat tiga pemuda yang masih berbincang didekat kendaraan mereka masing masing.
Nathan, dan kedua temannya ingin berencana untuk pergi ke bar yang pernah datangi.
"Eh entar malam ke bar yuk, udah lama ga ke bar."ucap Ezra.
"Boleh tuh."
"Kita pake mobil gua aja, ntar malam gua jemput kalian."tawar Mario.
Mendengar itu keduanya mengangguk kepalanya. Ketiganya mulai menghidup kan mesin kendaraan mereka dan meninggalkan sekolah yang tampak sepi. Terlihat seorang pemuda berdiri tidak jauh dari parkiran, matanya mengamati ketiga pemuda yang berjalan menjauh dari sekolah.
"Lu denger kan apa yang mereka bilang?"
"Ho'oh, mereka mau ke sebuah bar, mang napa?"
"Kita juga pergi kebar malam ini"
"Hah lu yakin, tumben banget."
"Eh eh main tinggalin orang, woy sa tunggu" raga mengejar Areksa yang sudah sampai di motor nya.
________________________________________
T
B
C
__
______________________________________25 mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan || BxB [End]
Teen Fiction"aku mencintaimu sekarang, besok dan selamanya, karena sampai kapanpun kamu akan jadi orang favorit ku." _Areksa Mahendra_ "Cinta itu tidak memandang orientasi seseorang. Kita hanya takut dunia menilai buruk tentang cinta kita." _Revan Denathan_ "Ke...