chapter 12

128 19 1
                                    

Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typo

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di saat jam istirahat yang tenang mendadak menjadi ricuh dari arah lapangan sekolah. Semua murid berlari an kearah lapangan. Mereka bukan menyaksikan pertandingan tapi mereka menyaksikan dua orang siswa yang saling adu pukulan, mereka adalah.... Aiden dan... Areksa.

Yap, Kedua kini tampak saling memukul satu sama lain. Sudah terlihat dari wajah mereka penuh lebam, dan darah segar keluar dari hidung maupun sudut bibir mereka. Aiden, pemuda itu terjatuh saat perut nya ditendang oleh Areksa membuat nya terjatuh ke tanah. Areksa yang melihat lawannya terjatuh menjadikan kesempatan untuknya memukul wajah Aiden, Aiden tampak pasrah menerima setiap hantaman diberikan oleh Areksa.

Dan hendak ingin melayang sebuah pukulan lagi tapi rencana nya di hentikan oleh suara teriakan dari Nathan.

Areksa menoleh kearah Nathan yang berlari kearah mereka. Bukan sebuah kekhawatiran dari Nathan ia dapatkan malahan ia didorong oleh pemuda itu hingga ia menjauhi tubuh Aiden. Ia menatap Nathan yang Tampak khawatir pada Aiden.

"Lo apa-apaan sih? Kenapa lu mukul Aiden? Dia salah apa?"tanya Nathan yang bertubi tubi. Ia ingin melawan bahwa ini bukan sepenuhnya kesalahan nya.

Sebelum ia menjelaskan Nathan meninggalkan kan nya, ia menatap Nathan yang sedang memapah tubuh Aiden, mungkin mereka pergi ke UKS.

"Lu enggak papa?"tanya raga menepuk pundak areksa.

"Semuanya bubar dan untuk kamu Areksa dan Aiden keruangan saya sekarang!!"ucap guru bk yang membubarkan semua murid yang ada di sana.

___
___

Di ruang bk, Areksa dan Aiden duduk menghadap ke sang guru yang menggeleng kepalanya, ini pertama kali nya murid yang selalu membanggakan nama sekolah mereka kini masuk bk. Areksa menunduk kepalanya saat mendengar ocehan dari sang guru, tak hanya dia tapi Aiden juga mendapat ocehan, baru saja kemarin ia pindah sekolah kini ia sudah berulah saja.

"Kalian bersihkan semua lapangan yang ada disekolah ini tanpa kecuali,"pungkas sang guru.

Kini keduanya Mendapatkan hukum yaitu membersikan lapangan sekolah saat sekolah. Lapangan di sekolah mereka ada tiga yaitu lapangan basket, takraw dan lapangan untuk permainan sepak bola. Mereka tidak bisa membayangkan seberapa lelahnya membersikan lapangan sebesar itu.

Keduanya di persilahkan keluar dan mengikuti pelajaran. Di depan pintu ada Nathan yang terlihat khawatir keduanya akan di keluarkan dari sekolah tapi syukur nya keduanya hanya di suruh membersihkan lapangan sekolah.

Nathan menyuruh Aiden kembali ke kelas dan menyuruh Aiden meminta izin kepada guru mengajar kalo dia ada urusan. Nathan menatap areksa yang hendak melangkah kakinya.

"Tunggu.."ucap Nathan mengehentikan langkah areksa. Pemuda itu menghela nafasnya dan menoleh kearah Nathan.

Tangannya ditarik oleh Nathan, ia tidak melawan dan mengikuti lomba langkah pemuda itu. Nathan membawa areksa masuk ke dalam UKS dan menyuruh nya duduk di karus kecil di sana. Ia menatap Nathan yang meminta p3k ke petugas PMR.

"Shiiitt...."ringgis Areksa saat sebuah kapal yang diberi cairan Betadine ke luka di pipinya. Nathan meniup luka areksa membuat mata elang areksa menatap wajah cantik Nathan.

Setelah selesai membersihkan luka areksa dan menutupinya dengan hansaplast, Nathan mendekati wajah areksa dan mencium hansaplast itu. Kemudian pemuda itu tersenyum kearah nya, ia sedikit terkejut saat Nathan yang tiba tiba mencium nya.

Nathan || BxB [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang