chapter 18

92 12 0
                                    

Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typo

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di ruang tamu dengan disain yang terlihat sederhana tapi mewah di pandang. Yang terdapat sebuah sofa yang berbagai ukuran di susun dengan rapi ditambah meja bundar berdiameter sekitar hampir 1 meter dengan bunga mawar putih dan juga toples kaca yang berisi berbagai macam cemilan.

Suara tawa dari sepasang suami istri yang sedang menikmati acara televisi, mereka terlihat serasi dan romantis. Dian, ibu satu anak ini menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya, sandy. Tangan pria itu senantiasa mengelus rambut istrinya.

"I love you"

"I know, I love you too"

Berakhir mereka berbagi kehangatan disela pelukan mereka. Beberapa saat kemudian sebuah ketukan pintu membuat mereka harus melepas pelukan dan beralih menatap ke arah pintu. Mereka saling memandang satu sama lain.

"Siapa yang bertamu?"tanya dian pada sang suami.

"Mungkin areksa yang baru saja pulang,"jawab sandy.

"Tapi areksa mengabari bahwa dia menginap di apartemen nya, tidak mungkin kan dia pulang kerumah,"

"Biar aku cek,"lanjut dian, ia melangkah kakinya ke arah pintu dan melihat siapa yang bertamu malam malam begini. Dian, membuka pintu dan melihat tidak ada siapa siapa diluar, Karna tidak ada sahutan saat di panggil Dian ingin kembali menutup pintu. Tiba tiba aja sebuah jarum suntik yang diberikan obat bius membuat dian tidak berdaya dan pingsan, sang pelaku langsung menarik tubuh Dian dan membawa nya dengan menggunakan mobil.

Sandy yang heran istri nya tidak kunjung datang pun menghampiri pintu tapi tidak menemukan dian, hanya sebuah sendal rumah yang tertinggal dan di detik berikutnya ia melihat ada sebuah mobil hitam yang baru saja meninggal rumahnya.

Seketika raut wajah nya menjadi panik dan berlari ke dalam rumah dan mengambil hp dan kunci mobil. Ia tahu istri pasti diculik oleh orang jahat, dengan cepat ia melakukan mobil sesekali ia mencoba menghubungi areksa, anaknya.

Saat di persimpangan ada sebuah truk yang datang dari arah kanan membuat dirinya harus menghentikan mobilnya dan kehilangan jejak mobil yang membawa istri.

"Argghh"sandy memukul setir mobilnya kala ia kehilangan jejak mobil tersebut.

___
___

Areksa membimbing jalan Nathan, Karna mata pemuda itu ditutup oleh kain hitam. Ruang Apartemen yang sudah dihiasi dengan berbagai dekorasi yang begitu mewah dan romantis. Tidak hanya itu ada sebuah meja yang menyediakan dua buah kursi yang saling berhadapan dengan bunga dan makanan yang sudah disediakan di atas meja.

"Auh,"ringgis Nathan saat tidak sengaja menginjak sesuatu tapi tidak sakit hanya saja ia terkejut.

"Hati hati,"

"Masih jauh ya?"tanya Nathan tapi areksa hanya diam saja tanpa ingin membalas ucapannya. Areksa menyuruh dirinya untuk duduk di kursi. Awalnya dirinya sangat takut saat Areksa menyuruh dirinya menutup mata dengan kain tapi areksa memaksa Nathan untuk menggunakan nya.

"Gua buka ya?"

"Satu...dua...taraaaa,"

Pertama kali ia lihat, dirinya menjadi takjub saat apa yang ia lihat. Nathan menatap areksa tidak percaya, tak hanya itu Areksa juga berjongkok dan menyodorkan kan nya sebuah bunga mawar mereka.

Nathan || BxB [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang