chapter 24

75 11 0
                                    

Halo semuanya jangan lupa vote and follow

Maaf, kalo ada yang typo

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo halo semuanya

Makin kesini cerita nya makin enggak jelas😭

Hari ini, hari kedua melakukan ospek. Nathan yang baru saja datang mengunakan sepeda motornya di jalan pagi yang masih gelap, ia sebenarnya masih ngantuk tapi mau bagaimana mana lagi. 15 menit perjalanan akhirnya ia sampai juga, jarak kampus dengan kos nya tidak terlalu jauh jadi itu tidak jadi masalah.

Nathan memarkir motonya ditempat yang sudah disediakan untuk parkir para mahasiswa/i. Ia memperbaiki rambutnya denang tangan dan berjalan kearah lapangan, tapi langkah nya berhenti melihat seseorang yang ia kenal. Saat ingin menghampiri orang itu langsung pergi, entah ini nyata atau tidak. Tapi ia yakin itu adalah Areksa.

Iya, Nathan tidak sengaja melihat Areksa yang Mandang nya dari jauh tapi sebelum pemuda itu pergi.

"Eh, kamu, cepat pergi ke lapangan. Bukan pergi malah melamun." Suara teriakkan dari kakak senior membuat nya sadar dari lamunannya dan berjalan menuju lapangan tepat berbaris disamping gadis yang nyapa nya kemarin.

"Hai, Nathan."sapanya dengan ramah.

"Iya,"balas nya apa adanya, ia sangat malas untuk berbicara apa lagi dengan gadis disampingnya ini.

Tak lama acara dimulai para senior memberikan mereka tugas untuk mengumpulkan tanda tangan para senior dan akan dikumpulkan sebelum pulang. Ini adalah tugas yang melelahkan, Nathan berjalan kearah kumpulan para senior yang sedang beristirahat di sebuah kursi dekat pohon besar.

"Permisi, kak. Maaf menganggu waktu nya bisa saya minta tanda tangannya?"tanya Nathan dengan ramah membuat para senior itu menatapnya dengan remeh.

Salah satu dari mereka berdiri dan mendekati Nathan. "Mau tanda tangan?"tanya dibalas anggukan dari Nathan.

"Bisa nyanyi?"tanya Fahri lagi dan kali ini Nathan menggeleng kuat Karna ia tidak bisa nyanyi.

"Tapi gua mau lu nyanyi sambil joget lumba lumba."enaknya dan tertawa lepas dengan teman temannya.  Niatnya ingin meminta tandatangan tapi justru ditertawakan.

"Saya enggak bisa nyanyi apa lagi goyang."

"Ayo lah, jadi cowok itu harus bisa. Masa nyanyi sama goyang aja enggak bisa."

Nathan menghela nafas berat, mau tidak mau ia harus melakukannya agar mendapatkan tandatangan mereka.

Potong bebek angsa~~
masak di kuali~~
Nona minta dansa~

"Dansa nya mana??"teriak Erik membuat Nathan malas dan juga kelas dengan terpaksa ia mengerakkan tubuhnya. Melihat itu semua orang di sana tertawa puas melihat Nathan.

dansa empat kali~~
Sorong ke kiri~~
sorong ke kanan~~

La-la-la-la-la-la-la-la-la, la-la
Sorong ke kiri, sorong ke kanan
La-la-la-la-la-la-la-la-la, la-la

Nathan || BxB [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang