Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typoHappy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Plakk...
Sebuah tamparan mendarat ke wajah aiden dengan pasrah, ia sudah sering mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya. Aiden memegang pipinya yang terasa panas dan pedih disaat yang bersama, air matanya sudah berkumpul di kelopak mata bawahnya yang akan siap jatuh kapan saja.
Aiden menatap ayahnya yang sedang menatap nya dengan marah, tidak ada yang rasa peduli sedikit pun padanya.
"Dasar anak tidak berguna!"bentak Arga, pria dewasa itu dalam keadaan mabuk dengan mata merahnya dan posisi tubuhnya yang tak seimbang.
"Masih untung saya mau merawat kamu tapi kamu malah membuat onar diluar sana, kamu lihat kakak kamu Areksa dia bisa membanggakan orang tuanya tapi kamu cuma bisa nyusahin saya,"
Sejak lahir ia memang tinggal berdua dengan ayah nya Karna ibunya meninggal dunia saat melahirkan nya, ibunya mengalami pendarahan yang membuat ibunya tidak bisa selamat.
"Kenapa ayah selalu bandingin Aiden dengan Areksa, Aiden juga anak ayah. Kenapa ayah benci sama Aiden, salah Aiden apa ayah?"tanya Aiden yang sudah berlinang air mata.
"Karna kamu adalah anak haram, anak pembawa sial!!"teriak arga membuat Aiden terdiam, ia merasa sesak saat kata kata itu keluar dari mulut ayahnya. Dia rela dipukul oleh ayahnya dari pada ayahnya mengatakan itu.
"Kenapa kau diam, hah!?"
"Ayah, lihat Aiden dapek nilai selatus, kata buk gulu Aiden pintel."ucap Aiden kecil menunjukkan sebuah kertas sambil memperlihatkan gigi kelinci nya.
Arga yang melihat itu langsung merobek kertas itu tanpa memperdulikan Aiden kecil menangis.
"Ayah keltas Aiden dilobek, itu nilai Aiden yang dikasih buk gulu"
"Eh, kamu itu ga pantes dapet ini semua, cuma Areksa yang Pantes,"ucapnya sebelum pergi meninggalkan Aiden yang menangis.
"Ayah selamat hari ayah, Aiden bikin surat sama gelang untuk ayah."ucap Aiden remaja yang memberikan sebuah kotak yang berisi surat dan juga gelang.
"Saya ga butuh ini dari kamu, buang buang waktu tau ga. Seharusnya areksa yang ngucapin selamat hari ayah bukan kamu!!"ucapnya dengan santai.
"Tapi Aiden juga anak ayah,"
"Anak saya cuma satu yaitu Areksa, paham!"
"Apa ga cukup perhatian Aiden selama ini,"
'aiden benci sama areksa'batin Aiden.
"Ayah, besok pengambilan raport jadi semua murid harus bawa salah satu orang tua, ayah mau kan ngambilin Aiden raport,"ucap Aiden dengan ragu.
"Aku sibuk,"
Mendengar itu Aiden mengangkat kepalanya, ia sudah tau jawaban dari ayahnya. Setiap pengambilan raport ayahnya tidak pernah pergi mengambilnya ia hanya minta bantuan kepada tetangganya untuk mengambil raport, tapi ia menginginkan Arga yang mengambil, ia ingin di puji dan di peluk saat mendapatkan nilai bagus.
______
Langit biru perlahan menjadi jingga, suara kicau buru berterbangan di langit memberi tahu malam akan tiba. Pohon pohon yang tampak siluet. Jalan kota yang tadinya hanya beberapa kendaraan kini menjadi ramai Karna ini sudah jam pulang, sepanjang jalan terdengar suara klakson mobil atau pun motor yang diterjang macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan || BxB [End]
Ficção Adolescente"aku mencintaimu sekarang, besok dan selamanya, karena sampai kapanpun kamu akan jadi orang favorit ku." _Areksa Mahendra_ "Cinta itu tidak memandang orientasi seseorang. Kita hanya takut dunia menilai buruk tentang cinta kita." _Revan Denathan_ "Ke...