chapter 14

112 15 0
                                    

Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typo

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah satu Minggu hubungan Nathan dan areksa semakin akrab, tak jarang keduanya menghabiskan waktu berdua seperti saat ini keduanya sedang menikmati makan siang di kantin yang ramai.

"Udah gede makan nya masih belepotan,"areksa mengelap saus kacang di sudut bibir Nathan. Perlakuan areksa membuat Nathan terdiam sejenak dan mengambil tisu di samping nya.

Kegiatan keduanya dilihat oleh Aiden yang sedang cemburu, yap, Aiden pemuda itu menyukai Nathan secara diam diam saat pertama kali mereka bertemu.

Aiden menggebrak meja hingga membuat semua orang terkejut dan memandang nya termasuk Nathan dan areksa, tapi ia tidak peduli dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan marah. Saat melewati meja keduanya, areksa dan Aiden saling melepas tatapan tajam.

"Lu berdua ada masalah, ya?"tanya Nathan saat melihat Aiden pergi.

"Ceritanya panjang."

Nathan merasa heran dengan jawaban yang dilemparkan oleh Areksa, ia yakin hubungan keduanya tidak baik apa lagi saat pertama kali Aiden pindah tatapan keduanya tampak tidak bersahabat dan juga mereka berantem yang membuat nya harus bertanya tanya apa yang terjadi keduanya.

Nathan menggenggam tangan areksa yang membuat pemuda itu mengangkat kepalanya dan menatap nya.

"Gapapa kalo ga mau cerita, gua ga maksa kok,"ucapnya sambil tersenyum yang dibalas anggukan kepala.

........

Plakkk

Suara tamparan itu memenuhi ruangan, pria itu memegang pipinya yang terasa perih saat di tampar oleh wanita yang berstatus istri nya. Wajah wanita itu sudah berlinang air mata. Ia berusaha menggenggam tangan kecil istrinya tapi ditepis.

"Aku minta maaf, ak- aku atau ini salah"ucap pria itu.

"Aku mohon jangan tinggalin aku,"lanjut pria itu yang berusaha menjelaskan sesuatu.

Satu bulan yang lalu, saat ia pulang kerja ia jajak oleh rekan kerja nya untuk pergi ke sebuah bar di dekat kantornya, awalnya ia menolak tapi ia trus dipaksa dan akhirnya ikut. Mereka memesan minuman dan akhirnya ia mabuk berat, sehingga tanpa ia sadari telah berada di dalam sebuah kamar dengan seorang wanita. Dan keesokan nya ia baru menyadari kalau ia telah melakukan hal intim dengan seorang wanita teman kerjanya.

Dian wanita itu masih tidak percaya apa yang di jelaskan oleh suaminya, Arga.

"Kamu harus bertanggung jawab mas dan biar kan aku pergi dengan anak kita,"ucap dian itu tanpa ragu dan berjalan keluar sambil menyeret koper hitamnya. Pria itu berusaha menghentikan langkah istrinya tapi hilih istri nya meninggal kan nya.

"Ini semua gara gara Kamu, kamu udah jebak saya itu melakukan itu kan?!!"teriak arga itu pada wanita yang membuat kegaduhan di rumahnya.

"Aku tidak pernah menjebak kamu, dan saat itu kita sedang di pengaruhi oleh alkohol dan ini murni kesalahan kita, kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan kamu sendiri, aku tidak mau anak ini lahir tanpa seorang ayah,"jelas wanita itu yang bernama Erlina.

__

Satu Minggu kemudian pesta pernikahan Arga dan Erlina di selenggarakan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh orang orang terdekat dan teman kantor mereka, semua yang hadir di sana sudah mengetahui bahwa Arga dan dian sudah bercerai dan menikahi seorang wanita yang telah ia hamili.

Saat acara ijab kabul di laksanakan kini para tamu memberikan ucapan selamat pada pasangan pengantin termasuk Dian yang ikut hadir tanpa di undang.

Ia berjalan ke arah pasangan pengantin itu dengan tatapan datar, "selamat atas pernikahan kalian, dan aku ingin memberi kan ini untuk mu,"ucapnya sambil memberikan surat gugatan cerai mereka dan melangkah pergi dari sana.

___

7 bulan kemudian

Oak... Oak....

Suara tangisan bayi dari ruangan persalinan terdengar jelas. Dian, wanita itu terbaring lemas saat melakukan persalinan, ia berhasil menjaga anaknya di kandungan selama 9 bulan, ia bahkan cukup memenuhi gizi dan zat besi anaknya.

"Selamat ya buk, anaknya laki laki"ucap seorang perawat yang memberikan bayi lelaki yang sudah dibersihkan. Ia tersenyum saat bayinya di pelukannya.

"Areksa Mahendra, sekarang nama kamu Areksa Mahendra."ujarnya sambil tersenyum.

Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu dan bulan berganti bulan, kini usia areksa sudah menginjak 9 bulan. Anak itu semakin aktif dengan usianya segitu, ia bahkan sudah bisa merangkak.

Dian, janda anak satu itu tinggal sebuah kontrakan kecil dan berkerja di sebuah cafe kecil di dekat kontrakan nya, ia berkerja sebagai pelayan di sana walaupun gaji tidak terbilang sedikit tapi itu bisa membeli kebutuhan anaknya dan juga dia. Dan saat ia kerja anaknya akan dititipkan ke tetangga di sebelah rumahnya, ini mungkin sedikit merepotkan tapi kadang kadang ia juga membawa areksa ke tempat kerja.

Dan saat ia sedang berkerja ia dikejutkan dengan seorang pria yang pernah menjadi temannya saat se masa sekolah menengah atas. Mereka sedikit ngobrol dan bertukar kabar.

Semenjak hari itu hubungan keduanya menjadi akrab dan mulai melanjutkan ke jenjang pernikahan. Sandy, laki laki itu menerima areksa sebagai anaknya, ia bahkan menyayangi anak itu seperti anak kandung nya sendiri.

_____

"Dan saat Aiden mengatakan kalau dia dan aku adalah saudara tiri gua, ia bahkan tidak suka sama gua, Karna ayah tidak menganggap nya sebagai anaknya. Itu sebabnya ia melampiaskan emosinya ke gua dan berakhir kita bonyok."jelas areksa panjang lebar.

"Jadi itu alasan lu berdua berantem hari itu?"

Areksa mengangguk kepalanya, ia sebenarnya tidak peduli apa hubungan Aiden dengan nya. Ia bahkan tidak pernah mencari tau tentang ayahnya selama ini, ia lebih menyukai papanya yang sekarang bersama mamanya dibandingkan dengan ayahnya.

Jam istirahat sudah selesai dan semua murid sudah berada didalam kelas menunggu guru yang mengajar termasuk Nathan yang kini hanya diam dan menatap keluar jendela. Pelajaran selanjutnya adalah fisika tapi ia lebih tidak memperdulikan guru yang mengajar.

Tapi saat fokus melihat kearah luar, tiba tiba matanya melotot dan berlari keluar. Ia melihat Areksa dan Aiden sedang berantem di lapangan, ia melangkah cepat tanpa memperdulikan orang orang didepan nya.

"Aiden, areksa udah!!"ucap Nathan yang berusaha melerai keduanya tapi hilih tenaganya tidak seberapa dengan mereka. Ia bahkan hampir terjatuh akibat dorong mereka.

"Maju lu sini, lawan gua!"teriak areksa.

"Areksa udah, lu ga liat tonton banyak orang,"

"Lepasin gua, gua mau hajar tu orang,"teriak areksa yang mendorong tubuh Nathan yang menghalangi keduanya.

Bugh

__________________
___________

T
B
C
___________
____________________

Maaf lama up nya soalnya akhir ada akhir ini kena writer block

27 Juni 2024

Nathan || BxB [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang