chapter 7

164 23 0
                                    

Halo semuanya jangan lupa vote and follow
Maaf, kalo ada yang typo

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di pagi yang cerah ini, Nathan sudah bersiap siap untuk kesekolah. Ia menggunakan seragam sekolah dengan kemeja putih yang di letakkan di luar dan celana panjang abu abu. Ia menggunakan helm hitam nya dan juga  hoodie hitam polos miliknya. Ia berpamitan pada bundanya dan mulai menghidupkan mesin motornya.

Nathan menatap jalan kota yang sudah ramai dengan kendaraan dan juga para pejalan kaki. motor yang dikendarai oleh Nathan berhenti di depan gerbang sekolahnya. Ia memarkirkan motornya di tempat parkiran siswa/i.

Pemuda itu melangkah kakinya menuju kelasnya. Ia berjalan sedikit pincang Karna kakinya masih sakit, ya walaupun tidak sesakit tadi malam.

"Oi, nath."teriak seorang pemuda dan berlari kearah Nathan, itu Ezra dan Mario baru saja tiba.

"Kalian lu kenapa, kok jualannya pincang gitu?"tanya Mario saat melihat jalan Nathan yang sedikit pincang.

"Ya, kayak abis di..."ucap Ezra sambil melirik ke pantat Nathan. Nathan yang tau apa yang dimaksud Ezra pun memukul kepala yang membuat Ezra meringis kesakitan.

"Enak aja lu. Gua masih normal njing."

"Ya siapa tau kan,"ujar Ezra sambil mengelus kepala nya yang di pukul oleh Nathan.

"Gua jatoh pas dikejar anjing sialan itu."jelas Nathan dibalas anggukan kepala dari keduanya.

Ketiga nya melanjutkan langkahnya ke kelas tapi sebelum mereka masuk ke kelas tiba tiba saja seorang gadis bersandar di depan pintu sambil memegang sebuah buku dan pena. Tatapan gadis itu tajam, membuat ketiganya meneguk ludah nya.

Mereka sudah tau apa tujuan dan maksud gadis itu yaitu menangis uang kas. Tidak hanya mereka teman yang lain juga dihadang oleh sang gadis dan tidak ada yang berani melewatinya.

"kalian mau masuk?"tanya dibalas anggukan.

"Mau belajar?" Tanya lagi.

"Kalo gitu bayar uang kas, baru bisa masuk."ucapnya, "dan sekarang kalian ngantri."sambung gadis itu.

Nasya Marcella adalah bendahara kelas yang atas persetujuan guru Karna gadis itu yang paling di takuti dikelas jadi, wali kelas mereka menyuruh Nasya sebagai bendahara.

Dibarisan pertama ada Ezra yang sudah mengeluarkan beberapa lembar uang kertas, "uang kas lu totalnya 50 ribu, oke lunas ya."ucap gadis itu menerima uang dari Ezra.

Kini Ezra dipersilahkan masuk Karna tiket masuknya sudah dipenuhi, kini giliran Mario, pemuda dengan wajah dingin itu dipersiapkan masuk Karna ia selalu membayar uang kas nya tidak seperti kedua temanya.

Saat giliran Nathan, pemuda itu menyenggir pasalnya jangan kas nya lebih banyak dari pada temanya ia bahkan tidak pernah sekali pun membayar uang kas, "punya lu 500 Karna lu ga pernah bayar uang kas, sekarang mana mana uangnya."ucap gadis itu.

"Hehe. Hari ini gua ga bawa uang jadi besok aja ya, Nasya cantik."

"Makasih pujiannya TAPI GUA GA BUTUH, mana uangnya."teriak gadis itu.

"Gua cuma bawa---"ucapan terpotong saat seorang dari ada mana, menyodorkan lima lembar uang kertas berwarna mereka muda itu. Semua orang melirik kearah areksa, ya, itu adalah Areksa.

"Ini. Cukup kan?"tanya areksa di balas anggukan oleh Nasya yang masih shock.

Setelah itu Areksa mengedipkan sebelah matanya arah Nathan dan pergi meninggalkan tempat itu, "gua udah boleh masuk,kan?" Tanya yang hanya dibalas anggukan kepala dari sang bendahara.

Nathan || BxB [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang