5

81 7 0
                                    

"Mau kopi enggak?" Salah seorang karyawan menawarkan kopi kepada Anton.

"Enggak, makasih."

"Enggak ngantuk yah? Lu kok ngurus anak dua enggak keliatan capek, ton?" Dilingkungan pekerjaan mereka termasuk teman dekat, jika sudah diambang batas Anton tidak akan segan mengeluh mengenai hidup kepada temannya itu. 

"Ya kali gue umbar capeknya."

"Ya... Siapa tau kan pengen dapet simpatisan dari cewek-cewek yang ada disini."

"Enggak dulu, gue mau fokus sama anak-anak gue." Anton meminum susu yang telah dibuatnya sendiri.

"Tapi ton, mereka juga butuh seorang ibu."

Tiba-tiba doa Agnes terlintas di benaknya. Selama 5 tahun ini dia selalu mengurus 2 anaknya tanpa campuran tangan manapun walau ada Rara tapi posisinya tidak begitu berpengaruh dalam kehidupannya maupun dalam kehidupan anak-anaknya. Dan Anton baik-baik saja tentang itu, dia bisa melakukannya sendiri. "Gue juga bisa jadi ibu."

"Pake daster gitu yak?"

"Enggak lah, gila."

Orang itu tertawa kemudian matanya menangkap seorang wanita yang akhir-akhir ini dirumorkan dekat dengan Anton. "Lu deket sama Tea kan?"

Mata Anton turut tertuju pada sosok yang dibicarakan. "Biasa aja."

"Masa? Bukannya kemarin lu boncengin dia lagi kedepan?"

"Emang kenapa kalo gue boncengin dia? Hal biasa kan? Gue juga kayak gini karena dia pernah bantuin gue nyalin dokumen."

"Itu cuman satu kali, tapi lu bales jasanya berkali-kali."

"Ya enggak papa, selagi bisa gue bantu bakal gue bantu. Lagian juga enggak ngerugiin gue kok."

"Enggak ngerugiin tapi lu ngasih sinyal ke dia."

"Kebaikan orang lu anggep sinyal."

"Ya kalo bukan sinyal apalagi?" Orang itu terdiam sebentar sebelum menambahkan, "Gue tahu lu ganteng... Tapi mainin cewek juga enggak bener, Ton. Jadilah duda yang baik."

"Omongan lu udah kayak nganggep gue antagonis banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omongan lu udah kayak nganggep gue antagonis banget."

"Ya gimana ya... Seorang duda yang biasa sendiri tiba-tiba mendekati wanita cantik seperti Tea, mana sama-sama sendiri. Lu yakin? Si Tea enggak naruh hati ke elu."

"Sama-sama sendiri gimana? Maksud lo Tea jomblo?"

"Ya iyalah."

"Lu tau darimana?"

"Semua orang juga tau kali, gosip ada di mana-mana. Makannya jadi orang tuh jangan sendirian mulu, temenan noh sama orang-orang kantor, biar kalo ada apa-apa enggak kaget."

"Gosip mulu juga enggak baik, kali."

"Ya enggaknya lu tau status orang-orang yang ada disekitar lu. Emang lu mau dijadiin selingkuhan?"

HARAPAN (ANTON RIIZE #01) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang