"Apalah apalah ni orang aneh banget"batin Clarissa dalam hati. "Ngapain berdiri mematung di sana, ayo naik" ajak Aland. "Tidak, makasih" tolak Clarissa.
"Dih sok-sokan nggak mau naik lagi, tinggal bilang iya kan gampang"Aland melihat Clarissa yang diem saja. Clarissa melihat jam di tangannya sudah telat. "Anjir, dah telat gue" Clarissa melirih jam di tangannya.
"Nah dah telat kan Lo" Aland tersenyum. "Iya-iya gue naik" dengan terpaksa langsung masuk ke mobil. Sepanjang jalan cuma keheningan tidak ada percakapan.
"Dah nyampe" Aland menoleh ke arah Clarissa hanya memperhatikan wajah Aland. "Iya gue tau kok, gue ganteng" sombong Aland. "Dih pd banget" oceh Clarissa. "Eh, kok Lo tau kalau gue kuliah di sini" tanya Clarissa.
"Apa sih yang gak tau tentang pacar gue"Goda Aland Clarissa yang mendengar kata 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 langsung merinding buru-buru ia keluar dari mobil.
"Dihh cowok aneh" geli Clarissa. Aland melihat kelakuan Clarissa terkekeh kecil. Semua sorot mata tertuju pada Clarissa yang keluar dari mobil mewah langsung jadi gosip.
****
"Pak Ricky" panggil Clarissa. "Iya Clarissa, ada apa?" Tanya Ricky.
"Saya sudah menemukan kartu nama saya pak, apa masih ada kesempatan untuk ikut tes nya pak, dan ini pak kartu saya" tanya Clarissa menyerahkan kartu nya.
"Oh, masih bisa hari ini terakhir" Ricky menerima kartu Clarissa. "Syukurlah" Clarissa menghela nafas.
"Ikut dengan saya, saya akan menunjukkan ruangnya" ajak Ricky. "Iya pak" di ikutin Clarissa.
"Masuk aja nanti pak Aland Vincent Alexandro akan masuk" Ricky menunjukkan ruangan.
"Iya pak, makasih" Clarissa masuk ke dalam ruangan. Di sini Clarissa dia belum tau nama asli Aland Vincent Alexandro.
Cekrek... Seorang pria masuk dengan berbalut dengan baju jas rapi. "Lo, lo ngapain di kampus gue woy" tanya Clarissa terkejut. "Ngapain lagi, mau ngajarin Lo ikut tes dong" Aland mendekati ke arah Clarissa.
"Bentar-bentar, jadi Lo pemilik perusahaan BISI INTERNATIONAL Tbk itu?" Tanya Clarissa melotot matanya.
"Iya dong sayang" bisik Aland di telinga Clarissa. "Issh... apaan sih anjirr" Clarissa mendorong tubuh Aland.
"Mulutnya itu ya" sambil mencubit hidung Clarissa. "Si anjirr" upat Clarissa. "Sekali lagi Lo ngomong kasar gue cibir Lo" goda Aland sambil .tersenyum smirk.
"Ni orang aneh banget anjing" upat Clarissa dalam hati. "Iya-iya gue gak ngomong kasar lagi" kesel Clarissa. " Ya udah ayo kita mulai" ajak Aland.
****
"Ayo pulang sayang"ajak Aland. "Gak, gue bisa pulang sendiri" tolak Clarissa langsung keluar dari ruangan, Clarissa pulang agak malaman.
Aland hanya melihat penggung Clarissa menghilang dari hadapannya. "Gue yakin nanti akan jatuh ke dalam hati gue" *smikr.
"Anjirr-anjirr gue udah telat ini" upat Clarissa sambil berlari ke halte bus. Rumah* Clarissa melihat ayahnya yang siap mau memukuli Clarissa. Clarissa berjalan ke arah ayahnya.
"A-ayah" panggil Clarissa dengan nada kecil. Tanpa aba-aba ayahnya langsung menyeret Clarissa ke gudang, di pukul kepala, pipi, kaki, sampai Clarissa melumuri darah. Ayahnya keluar dan mengurung Clarissa dalam gudang.
"Ayah, buka pintunya jangan kurung Clarissa" teriak Clarissa dalam gudang. Tapi tidak ada sahutan dari ayahnya.
"Sshh... gue udah biasa di pukul, its okey, sepertinya tidak ada cari lain untuk keluar dari gudang ini" Clarissa melihat hp nya sudah mati.
• • • • • •
(Clarissa)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Aland)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
