00.14

27 4 6
                                    

Di puji tidak terbang, di hina tidak tumbang-Auhtor Aulia.

Walaupun tidak ada pembaca tetap menulis yah jangan menyerah.





~✩°。⋆⸜ 🎧✮~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~✩°。⋆⸜ 🎧✮~

Aland ngebut di jalan membuat semua orang ketar-ketir di jalan, dia masih berusaha mencari keberadaan Clarissa, dia mencari kerumahnnya dan juga ke taman yang sering Clarissa kunjungi namun dia tidak menemukannya.

Aland teringat bawah dia pernah memasang pelacak di ponselnnya Clarissa lantas dia mengecek ponselnya dan menemukan keberadaan Clarissa terlihat agak jauh. Tanpa banyak bacot dia langsung mencancap gas dengan sangat kencang.

Dia melihat gedung besar dari luar sudah sangat terbengkalai buru2 dia masuk. "BOTOL YAKUL DI MANA LO? CLARISSA" teriaknnya bergema ke seluruh ruangan dia mendobrak satu persatu pintu kamar sampai dia tertuju pada seorang gadis dengan keadaan terbaring.

"CLARISSA" pekiknya dan langsung lari ke arah Clarissa dia buru2 membuka kaitan tali di tangan dan kaki. "Lo masih napaskan" tanyannya mendekap kepelukanya. "Gak" jawab nya singkat "Gue mau pulang" lanjutnya lagi.

Aland melihat Clarissa dengan keadaan sudah kaya orang mau bunuh diri "kok lo bisa ke sini sih, siapa yang bawa lo kesini" gumannya dengan nada tinggi. "BERISIK GUE MAU PULANG ANTAR GUE" histeris Clarissa lantas membuat Aland kaget.

"Kita ke rumah sakit ya" ajaknya "Gue bilang pulang ya pulang gue muak dengan rumah sakit" ucapnya dengannya nada sedikit tinggi. Aland tidak mau berdebat "i'ts okey" jawabnya. Tangannya hendak ingin menggendong Clarissa lantas langsung di tepi oleh Clarissa. "Awas!! Gue bisa sendiri"

Aland hanya menurut dia mengikuti Clarissa dari belakang, Clarissa bertatih-tatih berjalan sambil memegang dinding dan brak... tubuhnya terhuyung ke belakang namun tangan kekar Aland menampung Clarissa menahan sang empuk. "Gue bilang apa" kesalnnya.

Tanpa banyak bacot dia langsung memopong tubuh munggil Clarissa dan membawa keluar dari gedung kosong itu. Dia langsung mentancap gas dan mobil mereka menghilang dari gedung besar itu.

Sesampainya di apartemen Aland langsung memopong tubuh munggil Clarissa dan membawa ke dalam dia merebahkannya di sofa karena baju Clarissa terkena noda darah.

Aland menatap Clarissa yang tertidur lelap dengan keadaan sangat kacau darah segar yang menetes dari kening lantas Aland mengambil tisu untuk
membersihkanyan dengan sangat hati-hati.

"Kok lo begini sih kenapa gak bangunin gue kalo lo berangkat kuliah" gumamnya sambil membersihkan darah di wajah sang empuk. "Ini gimana ya, masa iya gue yang ganti baju nya" batinya bertanya-tannya. "Mau bangunin tapi sayang" lanjutnya.

Clarissa and Aland Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang