Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✩°。⋆⸜ 🎧✮
Clarissa sudah sampai di kafe yang Ricky kirim lokasi. Dia duduk di kursi luar menunggu Ricky datang.
"Gue belum pernah ke kafe ini" guman Clarissa melihat sekeliling kafe.
"Clarissa maaf ya sedikit telat, soalnya tadi macet di jalan" ucap Ricky dan duduk berhadapan dengan Clarissa.
"Tidak apa-apa pak, saya juga baru sampai" Clarissa.
"Oh iya pak ini baju kemaren pinjamkan ke saya, dan makasih sekali lagi pak" Clarissa menyerahkan paperbag berisi baju Ricky.
"Oh kamu repot-repot aja" Ricky menerima paperbag.
"Yasudah kita mulai ya" ajak Ricky.
Mereka mulai mengerjakannya.
*****
Hari sudah mulai gelap Clarissa dan Ricky sudah selesai mengerjakan tentang berkas-berkas.
"Sepertinya cukup sampai di sini saja" gumam Ricky melihat jam di tangan sudah menunjukkan pukul 17.30.
"Iya pak" sahut Clarissa. "Makasih ya Clarissa sudah membantu" ucap Ricky mengemas berkas-berkasnya.
"Iya pak, sama-sama" Clarissa. "Yuk saya antar kamu pulang" ajak Ricky. "Ah... tidak apa-apa pak, kebetulan saya mau mampir ke supermarket sebentar" alasan Clarissa.
"Tapi ini sudah mulai gelap kamu tidak apa-apa" tanya Ricky tidak yakin. "Tidak apa-apa pak" Clarissa menyenggir merasa tidak enak dengan Ricky.
"Hmm... Kalau begitu saya duluan ya" pamit Ricky. "Huh... ya kali gue mau pulang bareng pak Ricky, nanti di kira gue jadian sama om-om" batin Clarissa dan berlalu pergi dari kafe.
Clarissa menuju ke halte bus.
Meong....
Clarissa mendengar suara kucing.
Meong....
Clarissa langsung mencari di suaranya berasal. Clarissa melihat seekor anak kucing dan menghampiri kucing itu.
"Ih.... Gemes banget" gemes Clarissa menggendong anak kucing itu.
"Warna nya lucu banget" gemes Clarissa melihat warna kucing hitam putih.
"Eh... Mama kamu dimana" tanya Clarissa pada anak kucing itu.
Meong....
"Lucu banget ya Allah, gue juga tidak melihat induknya dan orang pemilik nya, kucing ini pasti di buang, kalau di biarin di sini bakal mati anak kucingnya, apa gue bawa pulang aja" batin Clarissa melihat anak kucing.
"Ah... Gue gak ada pilihan lain, gue bawa pulang aja" gumam Clarissa mengelus kepala kucing.
"Gue kasih nama dulu hmm...." gumam Clarissa memikirkan nama cocok untuk kucingnya.
"Neko?, ahh gak bagus, hmm..." Clarissa berusaha memikirkan nama untuk kucing.
"Timmy, Timmy cocok, kamu suka kan Timmy" gumam Clarissa pada kucing yang di gendongnya.
Meong....
"Kamu seperti aku ya masih kecil sudah bepisah dengan keluarga" gumamnya mengelus kucing.
Meong....
Clarissa melihat jam menunjukkan pukul 18.15.
"Ah... gue sudah telat dan lagian gue juga sudah sering dipukul" pasrah Clarissa.
Tit... tit...
Clarissa kaget dengan klakson mobil. Clarissa menoleh.
"Sayang ngapain kamu sore-sore begini, habis pulang dari mana" tanya Aland membuka pintu kaca mobil. "Gue pulang dari kafe mengerjakan berkas-berkas" jawab Clarissa dengan santai.
Mata Aland tertuju pada seekor anak kucing yang di gendong oleh Clarissa. "Kucing siapa itu lucu banget" tanya Aland.
"Yaudah masuk ke mobil, gue antar pulang sudah gelap ini gak bagus cewek di luar, apalagi Lo pacar gue" ajak Aland.
Clarissa masuk ke dalam mobil Aland. Dan langsung mengantar Clarissa.
Sepanjang jalan Timmy gak bisa diam dia melompat kesana-sini. "Timmy diem dong" Clarissa berusah menenangkan Timmy.
"Namanya Timmy ya" tanya Aland karena mendengar Clarissa memanggil kucing nya. "Iya" gumam Clarissa masih berusaha menenangkan Timmy.
Timmy loncat ke pangkuan Aland. Clarissa ingin mengambil Timmy di pangkuannya tapi Clarissa ragu-ragu. "Ambil aja" guman Aland.
Clarissa meraih tangannya untuk mengambil Timmy di pangkuan Aland.
Meong.... Meong....
Timmy meronta-ronta, Clarissa berusaha mengambil Timmy. Clarissa tidak sengaja tangannya tersentuh pinya Aland. Clarissa langsung menarik tangannya. Aland tau Clarissa tidak sengaja menyentuhnya.
"Kalau mau sentuh, sentuh aja" tawar Aland tersenyum *smikr
"Dih apaan sih, gue cuma mau ambil Timmy aja" gumam Clarissa membuang mukanya ke samping.
Rumah Clarissa mulai terlihat dari jalan. Clarissa melihat ayahnya menunggunya pulang.
"Aland stop, gue turun di sini saja" pekik Clarissa. Aland menghentikan mobilnya.
"Loh gapapa ini turun di sini, gue juga belum tau rumah Lo dimana, jadi sekalian aja biar gue tau di mana rumah lo" tanya Aland.
"Gak usah tau rumah gue dimana, intinya gue turun di sini saja" Clarissa langsung ambil Timmy yang tertidur lelap di pangkuan Aland dan buru-buru Clarissa buka pintu mobil.
Aland melihat wajah Clarissa panik membuat nya penasaran. Aland keluar dari mobilnya dan mengikuti Clarissa dari belakang. Aland melihat Clarissa di pukul oleh ayahnya. Aland tidak bisa berkata-kata melihat Clarissa di pukul membuatnya sakit hati.
"Pantesan dia bilang wajahnya terluka gara-gara jatuh, karena tidak mau gue tau kalau ayahnya yang melukainya" batin Aland.
"Kalau gue selamat sekarang bisa-bisa nanti gue di sangka sok tau segalanya dan ikut campur masalah ayah dan anak, gue harus mengumpulkan semua bukti terlebih dahulu" batin Aland lalu mengambil gambar Clarissa dan ayahnya.
Timmy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.