BAB 104.Apa ini benar-benar kenyataan?

356 13 0
                                    

#Milik_Ketua_Geng_Motor

-Kau memanglah masalalu yang begitu indah bagiku,tapi itu dulu tidak dengan sekarang posisimu sudah tergantikan oleh dia yang selalu ada semejak kau pergi dari hidupku.

-Arthen Atmajasa Putra.

Happy Reading😭

Aurel pun keluar dari ruangan pribadi Arthen.

"Maaf jika besok kamu akan kecewa rel," ucap Arthen.

Brukk!!!

Tiba-tiba saja Aurel menabrak seorang perempuan cantik berpakaian gamis dengan kerudung yang agak besar dan ia memegang sebuah berkas.

"Maaf,mbak nggak senggaja," ucap Aurel.

"Iya gak papa," ucap perempuan itu dan di kerudung nya ada sebuah nametag bertuliskan"Namira Azkia Syafah".

"Saya Namira,sekretarisnya pak Arthen buk," ucapnya.

"Oh iya saya Aurel," ucapku.

"Permainan di mulai lihatlah ada acara apa besok bukan pernikahanmu dengan Arthen tapi malapetaka yang sangat buruk untukmu,kau sudah begitu lama meninggalkannya,aku tak tega sehingga aku harus mengambil hatinya untukku," lirih Namira dalam hatinya lalu dia pun berjalan keruangan pribadi Arthen.

•••

Aurel pun tiba di masion besar keluarga Bramasta.

"Mah Arthen bakal nikah sama aku besok," ucap Aurel.

"Iya nak,syukur jika begitu," ucap Bunda.

"Besok memang Arthen akan menikah tapi bukan denganmu nak,bunda harap kamu menerima ini karena bunda sendiri yang menjodohkan nya," lirih bunda dalam hatinya.

"Ihh baby,Rayyan ganteng banget," ucap Aurel.

"Iya dong ayahnya aja ganteng apalagi anaknya," ucap Ken.

"Kepedean," ucap Aurel.

"Ini udah sore tapi kok belum ada yang mau ngehiasin masion ini kak?kan Arthen besok mau nikahin aku?" ucap Aurel.

"Nikahnya di gedung bukan di sini," ucap Kenzo lalu mengambil alih Rayyan dari tangan Aurel.

"Ohh,kok baby Rayyan di ambil sih belum lama aku gendong," ucap Aurel.

"Takut nangis," teriak Ken yang sedang menuju lift.

Keesokan harinya...

Aurel datang ke gedung itu namun saat dia melihat pengrias pengantinya sudah mengiasi perempuan ia pikir itu adalah perempuan yang akan menikah di hari yang sama dengannya.

"Mbak saya pengatin perempuan yang akan menikah dengan Arthen Atmajasa putra," ucap Aurel kepada seorang pengrias pengantin itu.

"Maaf mbak tapi penganti perempuan untuk saudara Arthen sudah di hiasi dan ia bernama Namira bukan anda," ucap Pengrias itu.

"Haha kepedean banget,bisa-bisanya gak punya malu ngaku-ngaku pengatin perempuan nya pak Arthen," ucap seseorang yang lewat di depan Aurel dan pengrias itu.

"T-tapi saya Aurel Aprilia Bramasta," ucapku.

"Dalam undagan nya juga tertulis nama Namira mbak,bukan Aurel,nih kalau nggak percaya," ucap nya lalu terlihat jelas di dalam undagan itu tertulis nama"Namira Azkia Syafah"bukan Aurel.

"Apa ini maksudnya apa," ucap Aurel.

"Jadi itu Aurel yang udah ninggalin Arthen selama 8 bulan,emang pantes dia di gituin," ucap orang yang sudah berada di sana.

"Iya pantes banget,kasian Arthen nungguin dia berbulan-bulan tapi dia malah membuang laki-laki tulus seperti dia,"

"Bunda apa maksud semua ini," ucap Aurel menghampiri bundanya.

"Bunda harap kamu bisa menerima kenyataan ini," ucap Bunda.

"Tapi bun," ucapku.

"Arthen sudah lama menunggumu bahkan dia hampir gila,dan pada akhirnya bunda menjodohkannya dengan Namira,kamu paham kan,tapi tenang cinta Arthen kepadamu tidak akan pernah hilang dan cinta itu selamanya akan ada,walaupun sekarang Arthen akan di miliki oleh Namira sepenuhnya," ucap Bunda.

Acara pernikahan pun berlangsung dengan meriah Arthen dan Namira sangat terlihat bahagia berbeda dengan Aurel yang tak henti meneteskan air mata,memang benar penyesalan selalu berada di akhir cerita Aurel sangat menyesal pernah meninggalkan Arthen saat dia sangat begitu sayang padanya,dia kira Semua itu tidak akan hilang karena dia pergi ternyata semua nya akan hilang ketika kita pergi,semuanya seperti sangat asing bahkan bunda Renatha sedang begitu senang dengan Namira,Aurel seperti sudah bukan anaknya,tapi Namira yang di anggap anaknya oleh bunda Renatha,sedikitpun tidak ada yang peduli dengan Aurel,ia pun pergi dari gedung itu.

"Loh Aurel,"ucap syifa.

"Semua sudah hilang saat aku kembali,harusnya aku diam saja di New york sampai aku mati di sana,jika aku tau menjadi malapetaka begini," ucap Aurel.

"Bukan begitu,tapi seharusnya engkau tidak perlu pergi karena masalah sepele itu,dan sekarang sudah sangat terlambat," ucap Zea.

"Zea," ucap Aurel memeluknya.

"Cinta sudah tidak ada artinya jika dia sudah milik orang lain," ucap Aurel.

"Sabar yah kak,semua sayang padamu tidak ada yang mengasingkan mu kok,kami hanya ingin memberi pelajaran sedikit agar kamu tau bahwa ini yang kak Arthen rasakan saat kaka pergi jauh darinya,jangan egois lagi yah kak," ucap Zea.

Tbc.

Milik Ketua Geng Motor(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang