CHAPTER 22 | INSECURE

4.6K 266 8
                                    

Aku menghentikan pergerakan jempolku untuk tidak menscroll ke postingan video berikutnya ketika aku menonton video influencer yang sedang mereview tumbler minuman bermerk corkcicle. Saat aku melihat tumbler tersebut aku menjadi teringat kepada Mas Laut.

Setiap ke sekolah dia tidak pernah membawa tumbler dan hanya membawa botol air mineral bekas yang sudah digunakan selama berkali-kali. Aku ingin membelikan Mas Laut tumbler tersebut karena sepertinya dia sangat membutuhkan tumbler, namun sebelum membelikannya aku mengirimkan chat dulu kepada Mas Laut untuk bertanya dia suka model tumbler corkcicle yang mana.

Mas Laut

Aku beliin kamu ini

Aku beliin kamu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu suka nggak?

Mas Laut:

Itu kan botol yang lagi viral di tiktok

Iya

Kalau kamu suka, aku beliiin

Mas Laut:

Nggak usah Buih

Harganya pasti mahal

Cuma sejuta mas

Mas Laut:

Itu mahal Buih

Meskipun Mas Laut menolak untuk aku belikan, namun aku tetap nekat membelikannya karena aku tahu Mas Laut butuh tumbler. Lagipula aku juga senang membelikannya barang-barang seperti ini.

Aku mengirimkan paket tersebut ke alamat rumah Mas Laut. Tidak sampai satu minggu setelah cekcout di marketplace, tumbler tersebut distatus pengiriman sudah hampir sampai ketujuan. Saat aku sedang duduk di ruang tamu sambil memakan kripik singkong, ponselku berdenting karena ada panggilan masuk dari Mas Laut.

Mas Laut:

Buih

Tadi ada tukang paket dateng nganterin barang, atas namaku katanya

Terima aja mas

Mas Laut:

Tapi aku nggak ada beli apa-apa

Ambil aja

Itu dari aku

Isinya apa?

Buka aja

Semoga kamu suka

Mas Laut tidak langsung menjawab chatku, mungkin saja dia sedang membuka paket dariku. Benar saja, beberapa menit setelahnya barulah Mas Laut membalas chatku yang sebelumnya hanya dia read.

Buih di LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang