Aku menghentikan pergerakan jempolku untuk tidak menscroll ke postingan video berikutnya ketika aku menonton video influencer yang sedang mereview tumbler minuman bermerk corkcicle. Saat aku melihat tumbler tersebut aku menjadi teringat kepada Mas Laut.
Setiap ke sekolah dia tidak pernah membawa tumbler dan hanya membawa botol air mineral bekas yang sudah digunakan selama berkali-kali. Aku ingin membelikan Mas Laut tumbler tersebut karena sepertinya dia sangat membutuhkan tumbler, namun sebelum membelikannya aku mengirimkan chat dulu kepada Mas Laut untuk bertanya dia suka model tumbler corkcicle yang mana.
Mas Laut
Aku beliin kamu ini
Kamu suka nggak?
Mas Laut:
Itu kan botol yang lagi viral di tiktok
Iya
Kalau kamu suka, aku beliiin
Mas Laut:
Nggak usah Buih
Harganya pasti mahal
Cuma sejuta mas
Mas Laut:
Itu mahal Buih
Meskipun Mas Laut menolak untuk aku belikan, namun aku tetap nekat membelikannya karena aku tahu Mas Laut butuh tumbler. Lagipula aku juga senang membelikannya barang-barang seperti ini.
Aku mengirimkan paket tersebut ke alamat rumah Mas Laut. Tidak sampai satu minggu setelah cekcout di marketplace, tumbler tersebut distatus pengiriman sudah hampir sampai ketujuan. Saat aku sedang duduk di ruang tamu sambil memakan kripik singkong, ponselku berdenting karena ada panggilan masuk dari Mas Laut.
Mas Laut:
Buih
Tadi ada tukang paket dateng nganterin barang, atas namaku katanya
Terima aja mas
Mas Laut:
Tapi aku nggak ada beli apa-apa
Ambil aja
Itu dari aku
Isinya apa?
Buka aja
Semoga kamu suka
Mas Laut tidak langsung menjawab chatku, mungkin saja dia sedang membuka paket dariku. Benar saja, beberapa menit setelahnya barulah Mas Laut membalas chatku yang sebelumnya hanya dia read.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buih di Lautan
Ficção AdolescenteKarena ada suatu masalah, Buih Pitaloka harus pindah dari ibu kota hingga ia bertemu dengan laki-laki bernama Laut Makrib, putra seorang nelayan laut Jawa. Keduanya meramu kasih ditengah perbedaan strata sosial hingga menyebabkan pertentangan dan me...