Part 14

778 55 0
                                    

Setelah paul mendobrak pintu gudang ia melihat nabila dengan keadaan yang sudah sangat lusuh tak berdaya dengan wajah yang dipenuhi air mata, paul menghampiri nabila dan segera membuka tali pengikat di tangan dan lakban di mulut nabila

ia pun menangkup wajah nabila dan menatap nabila, nabila semakin menangis melihat paul

"Nab jawab aku siapa yang melakukan ini semua" ucap paul dengan suara bergetar ia pun rasanya ingin menangis melihat kondisi nabila seperti ini tetapi ia juga merasa emosi siapa yang melakukan ini kepada nabila

Nabila enggan untuk menjawab ia semakin menangis di hadapan paul, paul pun yang melihat nabila semakin menangis ia memeluk nabila, nabila menangis di pelukan paul.

Paul menenangkan nabila dengan mengelus kepala nabila lembut sesekali mencium kepala nabila untuk memberinya ketenangan.

"Siapa yang berani ngelakuin ini sama nabila" ucap derby

"Ini kejadianya sama kaya laras dulu, cuma laras ga sampe di kunci di gudang begini " ucap angga

"Iya bener ini si udah kelewatan harus di urus powl" ucap daffa

Paul pun melenggarkan pelukanya perlahan dan menatap nabila kembali, ia pun segera membawa nabila keluar gudang dan mereka semua berkumpul di kelas yang sedang tidak ada mahasiswa.

Nabila duduk di salah satu kursi dan paul di sebelahnya, nabila sudah berhenti menangis tapi ia selalu menundukan kepalanya enggan untuk menatap paul dan teman temanya

Paul mengerti nabila pasti merasa takut karna kejadian tersebut, paul pun menanyakan siapa yang melakukan ini kepada nabila

"Powl gua sama yang lain nunggu di luar deh ya biar lu berdua bisa enak ngobrolnya" ucap andrian mengajak yang lain untuk keluar

Paul pun menyetujui dan kembali bertanya pada nabila, tetapi nabila belum menjawab pertanyaan paul

"Nab plis jawab sama aku siapa yang melakukan ini sama kamu" ucap paul lembut di sebelah nabila

"Aku gatau ka siapa aku ga kenal" ucap nabila dengan suaranya yang sedikit lemah tanpa melihat paul

"Kalo ada orang ngomong itu ditatap orangnya nab" ucap paul lembut, nabila sedari tadi memang tidak melihat wajah paul entah kenapa

Dan tidak lama nabila pun menoleh ke paul dan menatap paul, ia kembali menangis lagi dan paul pun memeluk nabila kembali untuk menenangkanya

"Ko nangis lagi" ucap paul memeluk nabila dan mengelus kepalanya

"Aku takut" ucap nabila dengan suara bergetar

"Iya sayang sekarang udah ada aku disini" ucap paul mengelus kepala nabila, ia tau nabila sedang trauma sekarang karna itu ia belum bisa menjelaskan apa saja yang terjadi

"Ka gimana sama abi dan umma mereka pasti nungguin aku dirumah, ga mungkin aku pulang dengan keadaan mata sembab begini" ucap nabila

"Kamu pulang kerumah ku dulu ya"

"Gamau" ucap nabila dan melepaskan pelukanya

"Kenapa" tanya paul

"Apa kata orang aku nginep dirumah cowo berdua doang lagi" ucap nabila

"Nab aku masih waras kita pisah kamar" ucap paul

"Sama aja gamau" ucap nabila memalingkan wajahnya

Paul pun tersenyum tipis melihat tingkah nabila ia walaupun sedang situasi seperti ini masih saja gemas menurut paul

"Terus mau gimana?" Nginep dirumah anggis deh kalo gitu" ucap paul memberi solusi

"Iya bener juga, tapi aku gaenak sama abi umma masa dia disini aku nginep si" ucap nabila

Lovely (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang