Happy reading...
_______Mobil itu berhenti tepat didepan rumah Sasya. Tak lama, Sasya keluar dari mobil sang Atasan yang kini statusnya berubah menjadi pacar.
“Hati-hati, Mas.” Ucap Sasya seraya melambaikan tangannya.
“Iya,” sahut Marcell dari dalam mobil sebelum melajukan mobilnya meninggalkan area rumah Sasya.
Senyuman gadis itu tak juga menyurut, ia malah tampak menggigit jarinya sendiri karena terlalu gemas mengingat saat sang Atasan mengungkapkan perasaanya.
Sasya lantas menepuk-nepuk pipinya, “sadar, Sya.” Gumamnya.
Gadis itu melirik kanan-kiri, tampak sepi. Wajar saja karena kini sudah menunjukkan jam sepuluh malam.
Sasya lantas segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Ia menutup pintu itu dan tak lupa menguncinya.
Saat Sasya berbalik badan, ia tampak terkejut karena tiba-tiba sang Mama berada dibelakangnya.
“Aaaa!" Pekiknya kaget.
“Syutt! Berisik, Sya. Kamu kayak liat setan aja.” seru Mama Melda.
Sasya tampak mengusap dadanya, “hah, abisnya Mama tiba-tiba ada dibelakang. Ngagetin aja deh,” timpalnya.
“Mama abis dari dapur, eh gak lama kamu datang.” ucap Mama Melda.
Sasya beranjak pergi, begitupun dengan Mama Melda yang mengikuti langkah sang anak dari belakang.
“Gimana tadi ngedate-nya? Lancar?” Tanya Wanita paruh baya itu yang terlihat sekali penasarannya.
Pertanyaan itu membuat Sasya menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap sang Mama dengan senyuman yang terukir diwajahnya.
“Bukannya ngejawab, malah senyam-senyum gak jelas.” Ucap Mama Melda tampak heran dengan tingkah sang anak.
Tiba-tiba Sasya mendekat kearah sang Mama, lalu merangkul lengan wanita yang telah melahirkannya itu.
“Ih, kenapa sih?” Tanya Mama Melda.
“Hm, ayo tebak, Ma. Kira-kira aku kenapa?” Ucap Sasya dengan senyuman yang terus terukir diwajahnya.
Wanita paruh baya itu menyipitkan matanya, seraya menatap lekat wajah sang anak. Beberapa detik kemudian, senyuman tersungging dibibirnya, seolah tahu apa yang membuat anaknya itu terus tersenyum.
“Hm, Mama tau nih. Pasti kamu ada sesuatu sama bos kamu itu, iya, kan?” Ucapnya seraya menunjuk Sasya.
“Hehe, Iya, Ma.” balas Sasya tampak cengengesan.
“Hah? Serius? Jangan-jangan kalian udah resmi jadian?” Tanya Mama Melda antusias.
Sasya mengangguk malu-malu. Gadis itu melanjutkan langkahnya kembali menuju kamar. Sementara Mama Melda masih berdiri di tempatnya.
Wanita paruh baya itu kesenangan mendengar kabar itu. Akhirnya ia punya calon mantu.
***
Marcell yang baru sampai rumah itupun langsung mendapat pertanyaan dari sang Mama.
“Dari mana kamu?” Tanya Nyonya Mitha seraya memicingkan matanya, menatap sang anak yang terlihat senyam-senyum sendiri sejak masuk ke dalam rumah.
“Aneh,” batin Nyonya Mitha.
“Eh, Mama. Belum tidur?” Ucap Marcell seraya mendekat kearah sang Mama.
Wanita paruh baya itu memutar bola matanya malas, “bukannya ngejawab, malah nanya balik!” ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, my boss!
Storie brevi"Kenalin, Ma. Ini Sasya, calon istri aku," ucap Marcell dengan santainya mengatakan bahwa Sasya adalah calon istrinya. What? Calon istri?! Oh, no! Sasya kira, pak Marcell hanya akan memperkenalkannya sebagai pacar saja. Namun, tidak di duga, pria it...