Mingyu duduk sendirian di kamarnya, dikelilingi oleh keheningan yang menggema dan seolah-olah memperbesar kekacauan di dalam dirinya. Detak jam di dinding menggema setiap detik yang berlalu, mencerminkan kecemasan yang terus bertambah di dalam hatinya. Saat ia merenungkan peristiwa baru-baru ini, gelombang rasa cemburu melandanya, meninggalkan tanda yang tak terhapuskan pada emosinya.
Gambaran Wonwoo, orang yang selama ini telah ia lindungi dan rawat, berdansa dengan begitu akrab dengan yang lain, mengikis rasa memiliki Mingyu. Hangatnya pinggang Wonwoo yang selalu berada di tangan Mingyu sekarang terasa seperti kenangan yang jauh, digantikan oleh prospek seseorang yang lain memegang apa yang dianggapnya sebagai miliknya.
Pikiran Mingyu memutar kembali momen-momen di mana mata Wonwoo mencarinya, sebuah jaminan diam yang mereka pertukarkan dalam pandangan mereka. Sekarang, ketakutan kehilangan hubungan itu kepada orang lain memperkuat api cemburu di dalamnya. Ini seperti pengkhianatan dalam persepsi Mingyu, perasaan yang sulit dihilangkan.
Pernikahan yang akan datang antara Wonwoo dan Rowoon terasa seperti ancaman terhadap tempat perlindungan Mingyu. Bau Wonwoo, yang dulu menjadi kehadiran yang nyaman di sekitar Mingyu, kini menjadi pengingat akan kedekatan yang mungkin segera dicemarkan oleh orang lain. Kamar, yang dulu penuh dengan momen bersama dan pengakuan berbisik, kini terasa lebih kosong dari sebelumnya.
Imajinasi Mingyu mengecat gambar hidup-hidup Wonwoo dan Rowoon dalam keadaan keintiman yang hanya untuknya. Pikiran tentang bibir Wonwoo di bibir orang lain, kemungkinan tawa dan rahasia yang dibagikan, memicu ketidaknyamanan yang mengganggu dalam diri Mingyu.
Dia mengingat malam ketika mereka bercinta meskipun hanya sekali, momen yang membawa beban emosi yang tidak diucapkan. Hati Mingyu terasa sakit ketika membayangkan Wonwoo dalam pelukan orang lain, berbagi keintiman yang seharusnya hanya untuknya. Ide tentang orang lain menjelajahi kedalaman jiwa Wonwoo menyiksa pikiran Mingyu.
Kamar menjadi ruang emosi yang bertentangan-cemburu, ketakutan, dan keinginan yang tak tergoyahkan untuk mendapatkan kembali apa yang sepertinya haknya. Mingyu berjuang dengan kenyataan kehilangan Wonwoo kepada orang lain, dan kemungkinan menyakitkan itu mengirimkan rasa dingin di punggungnya.
Dalam kesendirian kamarnya, Mingyu berjuang dengan kekacauan emosi, tidak yakin tentang masa depan dan dihantui oleh bayangan akan pernikahan mendatang Wonwoo. Ruang yang hening, yang dulu memuat gema dari momen bersama, kini memperbesar pertarungan internal Mingyu melawan bayangan cemburu dan duka yang mendekat.
***
Lanskap internal Mingyu berubah menjadi medan perang emosi yang bertentangan saat ia menyaksikan Wonwoo menghabiskan lebih banyak waktu dengan Rowoon, tenggelam dalam persiapan pernikahan mendatang mereka. Hanya pemikiran Wonwoo berbagi momen intim dengan orang lain saja sudah mengirim gelombang kegelisahan melalui hati Mingyu.
Setiap tawa bersama, setiap pandangan bertukar antara Wonwoo dan Rowoon terasa seperti tikaman bagi emosi Mingyu yang sudah terluka. Persiapan pernikahan menjadi pengingat berhantu tentang pemisahan yang akan datang, seolah setiap persiapan itu adalah langkah lebih jauh dari kedekatan yang telah dihargai Mingyu.
Saat ia menyaksikan dari pinggiran, Mingyu berjuang dengan permainan emosi yang rumit. Rasa cemburu yang tajam menjadi akarnya, berakar dalam ketakutan kehilangan orang yang sudah begitu akrab dengannya. Setiap tawa bersama, setiap pandangan yang bertukar antara Wonwoo dan Rowoon terasa seperti pukulan bagi emosi Mingyu yang sudah terluka.
Saat ia memperhatikan dari kejauhan, Mingyu berjuang dengan perasaan yang bertentangan. Rasa cemburu semakin intens, berakar pada ketakutan kehilangan orang yang sudah begitu akrab dengannya. Setiap detail intim dari perencanaan pernikahan-sesi fitting, diskusi tentang upacara, bahkan memilih pakaian yang sempurna-menyoroti jarak yang semakin besar antara dirinya dan Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESERTER [MINWON FF]
Fiksi Penggemar⚠️ MATURED CONTENT ⚠️ Ketika sebuah kapal pesiar mewah mengalami kecelakaan mengerikan, Wonwoo, seorang anak kaya yang terbiasa dipanjakan, dan pengawalnya yang setia, Mingyu, terdampar di sebuah pulau terpencil. Terlepas dari perbedaan kelas dan ke...