part 9

119 8 1
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

Disepanjang perjalanan Amora terdiam memandang kearah luar jendela mobil karna yang alfareza pakai adalah mobil milik Kenzo dan Kenzo membawa motor nya pulang

"Queen"panggil alfareza yang pokus melihat jalanan yang cukup dibilang sepi karna hari menjelang siang

"Hm"dehem Amora tanpa mengalihkan tatapannya dari arah jendela

Alfareza pun menoleh kearah Amora lalu menghela nafas panjang

"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dari aku"tanya alfareza membuat Amora mengalihkan tatapannya

"Apa"tanya balik Amora membuat Alfareza menepikan mobilnya

"Kenapa berhenti"tanya Amora sambil menaikkan sebelah alisnya

"Jawab pertanyaan ku dulu queen"ucap Alfareza membuat Amora terdiam

Alfareza yang melihat keterdiaman amora membuatnya tersenyum masam lalu kembali mengemudikan mobilnya membuat Amora menatap kearah alfareza yang memandang kearah depan

"Maaf"cicit Amora sambil menunduk membuat alfareza memandang kearah Amora

"Jangan pernah menundukkan kepalanya mu queen"tegurr alfareza membuat Amora mengangkat kepalanya

"Maaf"balas Amora dengan suara pelannya

Alfareza pun mengangkat tangan lalu mengelus kepala Amora dengan sayang

"Aku tahu kok ini belum saat nya aku tau queen tapi ini juga demi pikiranmu, aku juga tau kalok cinta mu kepada ku masih belum sepenuhnya"ujar alfareza dengan suara seraknya

Amora yang mendengar itu menggeleng kuat membuat alfareza terkekeh hambar

"Kita pergi ke perusahaan Dedy dulu"ucap alfareza mengalihkan pembicaraan

"Aku cinta kamu 99%"Guam Amora membuat alfareza mengerutkan keningnya

"99%?? 1% nya kemana"tanya alfareza bingung membuat Amora memandang kearah alfareza

"1 persen aja dibahas lewatkan"jawab Amora

"Ckckck"alfareza pun berdecak kesal membuat Amora tersenyum tipis

***

Sesampainya ditempat perusahaan dimana bangunan yang menjulang tinggi dan tertulis PT Mahendra membuat Amora dan alfareza mendongak menatap bangunan Yang ada didepannya

"Kita masuk yok sayang sini aku gendong"ucap alfareza membuat Amora menggeleng kecil

"Aku jalan aja"balas Amora membuat alfareza menatap dengan tatapan tidak terima

"Punggung yang sakit bukan kaki"lanjut Amora membuat alfareza berdecak pinggang

"Plis jangan alay"sewot Amora membuat alfareza membelakkan matanya

"Apa marah"tanya Amora dengan tatapan datar membuat alfareza menatap dengan tatapan yang berkaca kaca

"Ayo"ajak Amora membuat alfareza mengalihkan tatapannya kearah Amora

"Ya udah enggak jadi, anterin pulang"ujar Amora membuat alfareza memandang kearah Amora

"Okay fine"putus alfareza membuat Amora terkekeh kecil

Amora pun turun dari mobil membuat alfareza mengikuti Amora

"Sayang pakai darahnya kelihatan"ucap alfareza menyodorkan jaket nya membuat Amora mengangguk lalu memakainya

Amza II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang