part 24

97 8 1
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

"Hm hm hm"dehem Amora sambil menjingkrak jingkrak kan kakinya membuat alfareza yang dari belakang nya hanya terdiam

"Nanti jatuh"ucap alfareza membuat Amora hanya menatap datar lalu kembali dengan kegiatannya

"Ninti jitih"cibir Amora membuat alfareza terdiam tidak berkata kata

Amora hanya menatap datar "DITO"pekik Amora melihat Dito yang berjalan

Lantas sang empun menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya sehingga melihat Amora yang berjalan cepat, s dang alfareza m natap tajam dari arah belakang membuat Dito bergidik ngeri

"Apa"tanya Dito canggung melihat tatapan alfareza

"Pengiriman aman"tanya balik Amora membuat Dito mengangguk

"Kemarin sempat ada kendala tapi biasalah gw kan bisa atasi"jelas Dito bangga membuat Amora mengangguk

"Oh mau kemana"tanya Amora basa basi

Dito yang menyadari jika banyak perubahan sikap Amora membuatnya memegang dahi Amora membuat alfareza yang melihat itu menepis keras tangan Dito sambil menatap tajam

"Lo cari mati "ancam alfareza membuat Dito cengengesan

"Tumben banget nanyain gw kemana"ucap Dito menatap tidak percaya

Amora memutar bola matanya jengah "hm lo mau kemana"tanya balik Amora

"Kekantin"jawab cepat Dito membuat Amora berdehem

"Lo enggak ngajak gw"sindir Amora membuat Dito menggaruk kepalanya

"Dia sama pacarnya "ucap dingin alfareza menarik tubuh Amora sehingga mendekat kearah nya

"O_oh iya Ra sama pac_ar gw, jadi gw duluan"ucap canggung Dito membuat Amora memutar bola matanya

"Lo pacaran sama salsa"tanya Amora membuat Dito mengangguk cepat

Alfareza menghela nafas "pergi"usir alfareza membuat Dito dengan cepat pergi

Melihat kepergian Dito, Amora menepis tangan alfareza membuat sang empun menatap tajam

"Jangan pegang"ketus Amora membuat alfareza mencibik kesal

"Kok kamu gitu udah enggak sayang sama aku"tanya alfareza dengan nada kesal nya membuat Amora mengangguk singkat

"Hm"dehem Amora ingin melangkah tetapi dengan cepat alfareza mencekal pergelangan tangan Amora

Alfareza menatap tajam "satu langkah kamu melangkah maka aku enggak segan segan untuk hamilin kamu"ancam alfareza mutlak membuat Amora menaikkan sebelah alisnya

"Enggak peduli lepasin enggak"ucap Amora memberontak

Alfareza yang mulai kesal iya pun menarik paksa tubuh Amora membuat sang empun meringis bahkan mencoba untuk memberontak tetapi tidak ada harapan lagi karna alfareza hanya menarik paksa tubuh Amora kesebuah ruangan

Amza II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang