part 4

218 26 5
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.


Sesuai dengan penolakan amora tidak jadi pergi membuat alfareza sangat senang namun tidak dengan amora yang kesal dengan alfareza yang sangat manja menurut nya. Kenzi yang melihat kelakuan sang ketua hanya bisa menggelengkan kepala nampak saja sangar nyatanya bucin abis.

"Sayangg, besok sekolah enggak" tanya alfareza yang menyembunyikan wajahnya di lengan sang gadis.

Hanya ada respon dehaman singkat dari amora membuat alfareza tegak. "Lo sudah enggak sayang lagi sama gue!", tanya alfareza bersedekap dada seakan sedang merajuk dengan gadis tersebut.

"Kenapa sih, sana lo pulang gue mau istirahat" usir amora dengan nada ketus membuat alfareza menatap dengan tatapan intonasi dingin.

"Kalau gue enggak mau?, lo mau marah"  tantang alfareza membuat amora berdeham singkat.

"Sayang, jawab gue dengan benar" gerutu alfareza membuat amora menatap dengan seksama.

"Bacot" umpat amora memalingkan wajah nya kearah lain.

***

Suasana didalam ruangan seakan memanas, seakan AC di dalam ruangan tidak berfungsi. Wajah empat gadis menatap tajam kearah satu pemuda yang menundukkan kepalanya seakan takut dengan gadis tersebut, bahkan keringat dingin mulai bercucuran lewat kulitnya. Mereka adalah anggota inti black angel dan salah satu anggota bawahan yaitu Dito Anggra sang ahli dalam pengiriman barang ilegal.

"Saya mau kau jujur kepada kami, Dito Anggra apa yang sudah terjadi dua hari lalu " tekan adriane dengan wajah penuh dengan menahan amarahnya.

Dito meneguk salivan Nya dengan susah payah seakan air liur nya menggumpal besar "kita selesai dengan santai, berikan Dito menjelaskan semuanya dengan pelan jangan terburu-buru" peringat kayla membuat elena dan aldara mengangguk setuju.

Helaan nafas terdengar jelas di indra pendengaran mereka. "Okay jawab gue sebelum gue penggal kepala lo disini" pinta adriane mengeluarkan pisau lipat nya sehingga membuat ruangan semakin mencekam.

"Woy santai dong, kau sangat terburu-buru dengan cara ku" ucap dito mengangkat kedua tangannya seakan menyerah.

Adriane mengangkat sebelah alis nya lalu berdeham. "Jadi bagaimana ceritanya" tanya adriane dengan tangan yang masih memainkan pisau lipat nya.

"Gue akan menceritakan semua kronologi nya dan selamat gue dari queen tanpa gue dapat hukuman" tawar Dito ragu dengan apa yang harus iya rahasiakan namun harus terpaksa di keluarkan.

Keempat gadis tersebut saling melempar tatapan lalu mengangguk. "Jadi gini dua hari lalu markas di serang dan neraka dari red eagle, queen menyuruh ku untuk merahasiakan semuanya dari kalian akibat waktu itu kalian sudah di hubungi oleh anggota lain nya namun hasilnya nihil tidak ada yang menjawab, maka dari itu jangan menyalah kan ku atau anggota lain nya" terang panjang Dito.

Keempat gadis tersebut menyimak dengan sangat serius membuat intensi dito mengarah ke adriane. "Sekarang kau mengerti dengan apa yang ku jelaskan bukan, dan apa tugas dari anggota inti" tanya Dito.

"Lalu apa yang terjadi" tanya aldara seakan mulai serius.

"Waktu itu queen sempat kena dibagian punggung akibat dia lengah dan sempat kena tendang oleh anggota musuh"  ucap Dito mengingat pertarungan pada dus malam lalu yang sempat melibatkan dirinya.

Amza II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang