HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.Sesuai dengan permintaan Arthur, amora duduk bersebelahan dengan sang ayah. "Kenapa Amora mau istirahat" alibi Amora.
"Siapa musuh mu" tanya arthur membuat amora terdiam singkat lalu menggeleng.
"Tidak ada, kenapa? Jangan mengkhawatirkan ku karna semuanya baik-baik saja" jawab amora meyakinkan Arthur namun nihil sudah terlihat jelas jika raut wajah laki-laki paruh baya tersebut terlihat sangat khawatir.
"Amora Dedy tidak mau terjadi sesuatu ke kamu" ucap arthur membuat amora terkekeh kecil.
"Enggak apa-apa, Amora mau istirahat kalau boleh jangan beri tahu momy sama kenzo dan kenzi amora tidak mau momy memikirkan hal yang tidak penting dapat membuat momy sakit dan jangan beri tahu kenzo sama kenzi karna mereka dapat membuat kerusuhan" peringat amora lalu berdiri.
Arthur mendongak menatap amora. "Dedy enggak usah ikut campur dengan ini karna amora sendiri bisa mengatasi semuanya".
Amora melenggang pergi membuat Arthur menatap punggung sang empun dengan tatapan khawatir nya. Jesi menepuk punggung sang suami membuat nya kaget karna tiba-tiba istrinya datang.
"Kenapa, gitu banget lihat putrinya ada salah hm" tanya jesi membuat Arthur tersadar lalu menggeleng kecil.
"Memangnya kenapa" tanya balik Arthur membuat jesi yang membawa secangkir kopi duduk bersebelahan dengan sang suami.
"Kenzo, kenzi dan amora sudah remaja terlihat dari Amira yang sudah sangat dekat hubungannya dengan keluarga mahendra begitu pula dengan kenzo dan kenzi yang sudah terlihat jelas jika keduanya sudah tidak seperti anak kecil seperti dulu lagi" ucap jesi lalu menghela nafas.
Arthur mengerutkan keningnya bingung. "Lalu kenapa? Kita juga seperti itu dulu apa ada yang salah hm" tanya arthur.
"Sebentar lagi mereka akan lulus di jenjang SMA aku hanya tidak mau mereka membuang kesempatan kuliah terbuang karna mengurus perusahaan, jadi boleh kah mereka kuliah" tanya jesi membuat Arthur menyeruput secangkir kopinya lalu mengangguk.
"Aku tidak masalah dengan apa yang kau ucapkan, selama aku masih sehat tapi ada saat nya kenzo dan kenzi harus mengerti dengan perusahaan" terang Arthur membuat jesi mengangguk.
"Nanti kita bicarakan masalah ini ke anak-anak semoga saja tidak keberatan" usul jesi dengan senyum tipis menghiasi bibir manisnya.
Arthur mengangguk seakan kejadian yang menumpang sang putri terlupakan seketika dengan dirinya yang sudah lebih memilih untuk membahas masa kedepannya.
***
"Pagi hari pun tiba amora yang terbangun akibat cahaya yang mengusiknya
"Ahk perih"ringis Amora akibat luka yang ada dipunggung nya belum lekas sembuh
"Ahk anjinh" umpat Amora mengingat kejadian dimana iya terpental
Amora pun bangun lalu melangkah kekamar mandi untuk menyelesaikan kegiatannya
Sementara dilain tempat lebih tempatnya di alfareza yang sudah siap dengan pakaian sekolah yang melekat didirinya
"Bunda Dedy kemana"tanya alfareza mengedarkan pandangannya ke penjuru dapur tapi tidak melihat batang hidung darga

KAMU SEDANG MEMBACA
Amza II (REVISI)
عشوائيHay gays Amza up nih yok lah Mampir dulu jangan lupa Vote and komen