STAY A LIVE 30

113 12 1
                                    

Jisoo terisak-isak sampai tak bisa mengucapkan sepatah katapun, tubuhnya bergetar hebat merasakan sakit hati yg begitu menusuk,

Dirinya sudah setengah jam berlalu berada didalam sana,Kamar mandi. Dan Jungkook,pria itu Setya menemaninya dari luar juga untuk berjaga jaga

Berkali kali Jungkook mengetuk pintu dan memanggilny,tapi tetap saja Jisoo enggan membukakan pintunya.bahkan isakanny semakin keras.untung saja mereka didalam kamar kedap suara, jadi orang luar tidak ada yg mendengarnya

"Jisoo?..berhentilah menangis . Ayo keluar.. kau tidak kasihankah pada Dirimu sendiri?"

Lagi lagi jisoo tidak menjawabnya

"Baiklah, jika kau tidak kasihan dengan dirimu.. tolong kasihanilah anakku.. dia pasti kedinginan didalam sana..

Setelah mendengar itu, Seketika isakan jisoo terhenti, Ia tersadar kembali dengan apa yg ia lakukan.. wanita itu segera mengusap air matanya dengan kasar.. mencuci mukanya dan mengelapnya dengan tisue disana .Dan tak lama setelah itu,pintu kamar mandi terbuka.. memperlihatkan keadaan jisoo yg begitu memprihatinkan, wajahnya memucat

"Kau demam . "
Jungkook menemperlakn punggung tangannya pada Jidat wanita itu

Lagi lagi jisoo tak sanggup berbicara kembali, dadanya masih terasa sesak

Tanpa meminta persetujuan darinya,pria itu segera menggendong Jisoo dan meletakkannya secara perlahan kekasurny untuk tidur . Menyelimutinya setinggi mungkin agar tubuhnya tidak lagi kedinginan.

"Tunggu sebentar..

Jungkook berlari, entah apa yg akan ia ambil dari luar..

Yg jelas saat jisoo tersadar.. bukan lagi Jungkook yg berada disampingnya, melainkan Yoongi. Entah sejak kapan suaminya ini terjaga disana. Bahkan saat membuka matanya Jisoo masih enggan berbicara, hanya air mata yg terus menetes tanpa henti

Kemudian Tangan yoongi kembali mengambil handuk hangat yg sejak tadi menempel pada Jidat wanita itu, mengompresnya kembali seraya menatap wajah istriny yg begitu menyedihkan

Mereka tak berbicara,namun Pria itu terus menghapus air mata Jisoo yg terus saja menetes bahkan sampai membasahi bantalny

Tak sanggup melihat istriny yg terus saja menangis,yoongi memilih keluar.

Terlihatlah Jungkook yg sedang menunggui mereka didepan pintu seraya memasukkan kedua tangannya kesaku celana

Tatapannya begitu tajam,sempat bersimpangan namun tak ada percakapan. Hari telah berganti malam .kedua orang tua Yoongi telah pergi tanpa berpamitan pada Jisoo, Yoongi mengatakan pada mereka bahwa Jisoo telah tidur sejak sore tadi dan itu memang benar.namun tak mengatakan bahwa Jisoo sakit.

Tubuh jisoo terasa lemah, ia frustasi. pada akhirnya tatapannya kosong dan terarah pada gunting yg terletak diatas nakas

"Apa yg kau pikirkan !!!!" Rebutny pada gunting yg hampir menancap pada leher jenjang wanitanya

"Kau ... Tidak lagi mencintaiku.. kau... Tidak lagi menginginkan ku, dan kau.... Bahkan sekarang membenciku.. !" Suara Jisoo begitu terasa begitu pilu, tubuhnya bergetar hebat saat mengatakannya

"Ya Tuhan.. apa yg kau pikirkan Jisoo,.." Yoongi segera mendekapnya

"Aku masih sangat mencintaimu, sangat menginginkan mu . .Jangan pernah melakukan hal bodoh ini lagi Jisoo.. "Tangisnya

Dan pemandangan itu membuat Jungkook sadar.. bahwa Jisoo tidak akan pernah bisa mencintainy.. yg pada akhirnya,ia harus kembali pergi... Dan membuang perasaan ini .

To be continued.

Segera End!

STAY A LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang